tingal dekat dengan yayasan akan diberikan uang tansport sebesar Rp.30.000, sedangkan bagi yang bertempat tinggal jauh dari yayasan akan diberikan uang
transport sebesar Rp.50.000.
G. Gambaran Umum Informan
1. Profil Informan 1
Nama : Edi Maryadi
Usia : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Talas Bukit Cirendeu
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pedagang Kerupuk
Pendidikan Terakhir : S1 Teknik Elektro
Bapak Edi Maryadi mengalami ketunanetraan pada tahun 2001 saat berusia 31 tahun. Menurut dokter, ketunanetraan yang dialami Bapak Edi
disebabkan karena kekebalan pada mata Bapak Edi mengalami pelemahan. Selama 9 bulan ia berusaha berobat ke rumah sakit mata untuk
kesembuhan, tetapi hal tersebut tidak membuat keadaan matanya membaik. Kemampuan penglihatan Bapak Edi dari waktu ke waktu
semakin memburuk dan pada akhirnya Bapak Edi mengalami kebutaan total. Jalan operasi juga tidak dapat ditempuh karena ketunanetraan
tersebut bersumber dari kekebalan tubuh.
Saat pertama kali mengalami kebutaan, Bapak Edi sempat menyangkal dan merasa malu akan kondisi yang dialami. Ia juga sempat
tidak dapat beraktifitas normal dan hanya mengurung dirinya di dalam rumah. Beruntungnya ia memiliki teman-teman yang ikut membantu
memberikan bantuan financial dan bantuan moral. Setelah sempat beberapa lama ia mengalami tekanan dan keterpurukan akan kondisinya
tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara normal.
Pada tahun 2002 Bapak Edi menempati sebuah asrama yang diperuntukan untuk mempelajari ilmu agama yaitu Raudatull Mahfud.
Disana ia mulai memperdalam ilmu agama dan mengembangkan dirinya. Pada tahun 2008 Bapak Edi memutuskan untuk menikah, setelah menikah
ia mencari rumah kontrakan yang dapat ditempati bersama keluarga kecilnya. Melalui rekomendasi dari seorang teman, ia mendapatkan
kontrakan yang berlokasi dekat dengan Yayasan Khazanah Kebajikan. Tempat tinggalnya saat ini dirasa cukup strategis untuk dia dan istrinya
berjualan, karena berlokasi dekat dengan sekolah. Setelah Bapak Edi pindah ke tempat tinggal barunya ia mendapatkan informasi bahwa di
Yayasan Khazanah Kebajikan diadakan kegiatan mengaji untuk tunanetra dan sejak itulah ia mengikuti kegiatan di yayasan.
Dari pernikahannya Bapak Edi dikarunia satu orang anak laki-laki yang berusia 4 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak Edi
bekerja sebagai pedagang kerupuk. Meskipun, ia merupakan luluasan S1 teknik elektro, tetapi karena ketunanetraan yang dialami membuat ia tidak
dapat mengembangkan keahlian yang dimilikinya. Sejak dirinya mengalami ketunanetraan ia tidak pernah lagi melamar pekerjaan yang
sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
2. Profil Informan 2
Nama : Setu Halim
Usia : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pondok Cabe III
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Jasa Panti Pijat
Pendidikan Terakhir : Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa
Bapak Setu mengalami ketunanetraan saat ia berusia 5 tahun. Ketunanetraan yang dialami Bapak Setu disebabkan oleh anyaman-
anyaman bambu yang mengenai bola matanya. Dari peristiwa tersebut mengakibatkan mata Bapak Setu mengalami kerusakan. Keterbatasan
tenaga medis saat itu membuat Bapak Setu tidak sempat mendapatkan pengobatan yang maksimal. Namun, keterbatasan yang dimliki tidak
mematahkan semangat Bapak Setu untuk terus berusaha menjalani kehidupan. Ketunanetraan yang dialami sejak kecil membuat Bapak Setu
telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Tetapi, tidak dapat dipungkiri, perasaan malu perah dirasakan oleh Bapak Setu. Perasaan tersebut muncul
saat Bapak Setu duduk di bangku kuliah. Saat itu ia sedang menempuh