dimana: x : adalah harga rata-rata dari sub grub ke-i σ x : adalah standard deviasi untuk sub grup ke-i
Data sub grup apabila semua berada dalam batas kontrol maka semua harga yang ada dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengukuran yang
diperlukan dengan menggunakan rumus:
N’ =
2 2
2
40
−
∑ ∑
∑
i X
Xi Xi
N
Dimana: N’ : adalah jumlah pengukuran yang diperlukan N: adalah jumlah pengamatan yang dilakukan
Xi : adalah data pada sub grup ke-i Jumlah pengukuran apabila masih lebih besar daripada jumlah pengukuran
yang telah ada dilakukan N’N, maka pengukuran tahap selanjutnya dilakukan. Urutan-urutan pekerjaan sama dengan tahap-tahap selanjutnya hingga jumlah
pengukuran yang diperlukan lebih kecil daripada jumlah yang telah dilakukan N’N.
3.9.3. Analisa Varians
Analisis variansi adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah disusun dalam perancangan eksperimen statistika Analisa varians
merupakan teknik untuk estimasi beberapa jumlahnya keragaman dalam suatu daya yang dapat dihubungkan terhadap satu atau beberapa sebab yang
mengakibatkan adanya keragaman, sedangkan sisa keragaman yang tidak dapat dihubungkan terhadap sebab-sebab tersebut dinamakan residu atau error.
. Analisis ini merupakan teknik yang menguraikan seluruh variansi atas bagian-bagian yang mempunyai arti. Pengklasifikasian hasil-hasil percobaan
secara statistik dilakukan sesuai dengan sumber-sumber variasi. Analisis variansi dilakukan dengan menggunakan tes hipotesa dalam membandingkan harga-harga
sampel dengan dasar membandingkan variansi populasi dari sumber-sumber yang berbeda. Sering juga dikatakan bahwa ANAVA adalah test signifikan yang
dilakukan di dalam eksperimen. Sehingga dapat diambil suatu keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari sampel.
Tujuan anava adalah untuk mengetahui dari pada sumber variasi Variabel- variabel yang mempengaruhi dari suatu percobaan.
Dalam Anava, sumber variasi yang disebabkan oleh perlakuan dapat diuraikan menjadi sumber variasi yang
disebut “Main Effect Pengaruh utama” dan “Interaction Effect Pengaruh interaksi”.
3.9.4. Desain Eksperimen
Umumnya semua penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada variasi dari materi yang diselidiki atau tidak. Bila pengamatan dari materi yang sama
tersebut mempunyai variasi yang kecil dan pengamatan memerlukan ongkos yang besar maka tidak diperlukan suatu desain eksperimen. Namun bila variasi
pengamatan yang besar tidak mungkin, maka harus digunakan desain yang sesuai. Teknik desain eksperimen ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari
suatu gejala, berdasarkan dari metode statistik yang berhubungan dengan
pengumpulan, pengolahan dan interprestasi data. Interprestasi data sampel disebut statistic interence kesimpulan statistik.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan percobaan dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefenisikan sedemikian sehingga
informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan
10
1. Jumlah faktor yang diselidiki
. Desain eksperimen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
2. Struktur dari desain
3. Informasi yang diinginkan dari percobaan
Pada percobaan ini desain yang dipakai adalah eksperimen faktorial, yaitu eksperimen yang semua hampir semua taraf sebuah faktor dari tiap faktor lain
yang ada dalam eksperimen itu. Beberapa istilah yang digunakan adalah: 1.
Perlakuan Yaitu sekumpulan kondisi-kondisi percobaan yang akan digunakan terhadap
unit eksperimen, dalam ruang lingkup desain yang dipilih. Perlakuan dapat berbentuk kombinasi atau tunggal.
2. Faktor
Yaitu karateristik yang membedakan satu populasi atau perlakuan terhadap populasi atau perlakuan lainnya.
10
Sudjana Prof. DR. MA,MSC, Disain dan Analisa Eksperimen, Hal 1
3. Unit Eksperimen Yaitu unit terhadap mana perlakuan tunggal atau gabungan beberapa
faktor dikenakan dalam sebuah replikasi eksperimen dasar. 3.
Kekeliruan Eksperimen Kegagalan dari pada unit eksperimen identik dengan yang dikenakan
perlakuan untuk memberikan hasil yang sama. 4.
Replikasi Pengulangan dari eksperimen dasar
5. Pengelompokan
Pengelompokan diartikan sebagai penempatan sekumpulan unit eksperimen yang homogen kedalam kelompok-kelompok agar supaya
kelompok berbeda memungkinkan untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda.
6. Pemblokan
Pembolkan berarti pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam blok secara relatif bersifat homogen sedangkan sebagian besar dari variansi yang
dapat diperkirakan diantara unit-unit telah berbaur dengan blok. 7.
Penyeimbangan Penyeimbangan adalah usaha-usaha untuk memperoleh unit eksperimen,
usaha pengelompokan, pemblokan dan penggunaan perlakuan terhadap unit- unit eksperimen sedemikian sehingga dihasilkan suatu konfigurasi atau
informasi yang seimbang.
8. Efek dan interaksi
Dalam kebanyakan penelitian, variabel bebas yang memberikan efek sering terlibat dalam jumlah dari satu macam variabel pada variabel tidak
bebas atau variabel respon yang hasilnya ingin diketahui. Untuk keperluan desain, variabel bebas dinamakan faktor dan nilai-nilai atau klasifikasi dari
faktor dinamakan taraf faktor. Faktor yang dinyatakan dengan huruf kecil sedangkan taraf faktor dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sebagai
indeks untuk faktor-faktor yang bersangkutan. Antara faktor-faktor yang memberikan efek pada variabel respon, dapat bebas atau independen sehingga
akan terjadi interaksi diantara faktor-faktor, Secara umum interaksi adalah apabila perubahan dalam sebuah faktor mengakibatkan nilai variabel respon,
yang berbeda untuk tiap taraf faktor lainnya, maka antara kedua faktor itu dapat dikatakan berinteraksi.
3.9.5. Eksperimen Faktorial