Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja

− Kelelahan umum adalah suatu perasaan yang menyebar yang disertai adanya penurunan kesiagaan dan kelambanan gerakan pada setiap aktivitas. 7 Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subjektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila rata-rata beban kerja melebihi 30-40 dari tenaga aerobik maksimal Astrand Rodahl, 1977 dan Pulat, 1992.

3.4.2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja

Grandjean 1991 menjelaskan bahwa faktor penyebab terjadinya kelelahan industri sangat bervariasi, dan untuk memeliharamempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan cancel out the stess. Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam, tetapi periode istirahat dan waktu-waktu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran. Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Water Bhattacharya 1996, berpendapat bahwa kontraksi otot, baik statis maupun dinamis, dapat menyebabkan kelelahan otot setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu ketahanan otot terlampaui. Waktu ketahanan otot tergantung pada jumlah tenaga yang dikembangkan oleh otot sebagai suatu persentase tenaga maksimum yang dapat dicapai oleh otot. Kemudian pada saat kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang 7 Sastrowinoto Suyatno, Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi ; hal 130 dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi. Kemudian mereka merekomendasikan bahwa, Sumber : Grandjean 1991, 838. Encyclopidia of Occuptional Health and Safety. ILO. Genewa Gambar 3.1. Teori Kombinasi Pengaruh Penyebab Kelelahan dan Penyegaran penggunaan energi tidak melebihi 50 dari tenaga aerobik maksimum untuk kerja 1 jam; 40 untuk kerja 2 jam dan 33 untuk kerja 8 jam terus-menerus. Nilai tersebut didesain untuk mencegah kelelahan yang dipercaya dapat meningkatkan resiko cedera otot skeletal pada tenaga kerja. 8 8 Sudiajeng Lilik, dkk, Ergonomi untuk Keselamatan, kesehatan Kerja dan Produktivitas hal 110 Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental Lingkungan: iklim, penerangan, kebisingan, getaran,dll Circadian Rhythm Problem Fisik : tanggung jawab, kekawatiran konflik Kenyerian dan kondisi kesehatan Nutrisi Tingkat Kelelahan PenyembuhanPenyegaran Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja statis dengan sikap kerja yang bervariasi atau dinamis, sehingga sirkulasi darah oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh. Sedangkan untuk menilai tingkat kelelahan seseorang dapat dilakukan pengukuran kelelahan secara tidak langsung baik secara objektif maupun subjektif.

3.4. Keluhan Musculoskeletal