Dumian Darmayanti Nababan : Penentuan Pengaruh Beban Kerja Fisik Pada Pengangkatan Dan Penurunan Kotak Secara Manual Pada PT. Tirta Sibayakindo, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan AMDK yang bermerk AQUA.
Dalam perusahaan ini sumber daya manusia memegang peranan penting dalam kelangsungan dan berkembangnya. Terutama pada bagian pengepakan kotak
karton yang berisi gelas plastikcup untuk kemasan 240 ml, kemasan 600 ml dan kemasan 1500 ml.
Penanganan bahan pada bagian ini masih dilakukan secara manual karena pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan ataupun penyusunan kotak dari satu
tempat ketempat lainnya tidak didukung dengan penggunaan alat bantu angkat. Pekerjaan pengangkatan dan penurunan bahan secara manual atau manual
material handling MMH dibagian pengepakan kotak merupakan pekerjaan yang memerlukan stamina dan daya tahan tubuh, sebab pekerjaan ini membutuhkan
kekuatan otot dan kemampuan fisik operator. Berat beban pada pekerjaan pengangkatan dan penurunan kotak ada tiga
jenis, yaitu kotak yang berisi gelas plastikcup kemasan 240 ml sebesar 12,2 Kg, kotak yang berisi botol kemasan 600 ml sebesar 15,3 Kg, dan botol kemasan 1500
ml sebesar 19 Kg. Setiap operator harus mengangkat dan menyusun kotak untuk setiap kotak dengan ketiga variasi berat beban kotak tersebut.
Dumian Darmayanti Nababan : Penentuan Pengaruh Beban Kerja Fisik Pada Pengangkatan Dan Penurunan Kotak Secara Manual Pada PT. Tirta Sibayakindo, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam pengamatan yang dilakukan, terlihat ada tiga elemen gerakan kerja alami non correct posture yang dilakukan oleh operator, yaitu membungkuk
sambil mengambil kotak dengan posisi kaki normal, memegang kotak di depan dada dengan batang tubuh dalam keadaan normal dan menurunkan kotak ke atas
papan pallet yang berada di lantai dengan batang tubuh dalam keadaan membungkuk. Dengan demikian, melalui penelitian ini akan dilihat bagaimana
pengaruh postur kerja terhadap tingkat beban kerja dan frekuensinya. Adapun metode yang dilakukan untuk menganalisa postur kerja tersebut
adalah REBA Rapid Entire Body Assesment. Sedangkan untuk menentukan variasi beban kerja fisik yang berpengaruh pada pekerjaan pengangkatan dan
penurunan kotak terhadap skor REBA dilakukan dengan uji statistik ANAVA. Berdasarkan penelitian Hotniar dkk, berat beban maksimum untuk pria
dewasa dengan frekuensi kerja angkat sering atau terus-menerus adalah 18 Kg. Penelitian sejenis lainnya yang dilakukan oleh Heru Prastawa, dkk juga menjadi
melatarbelakangi penelitian ini. Dari hasil analisa dan pembahasan penelitian tersebut dengan menggunakan metode desain eksperimen dapat diketahui bahwa
berat beban dan postur kerja sangat berpengaruh pada pekerjaan pengangkatan dan penurunan kotak secara manual.
1.2. Rumusan Permasalahan