Hubungan Sikap dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan Usia Remaja

Hinai, selain itu petugas kesehatan di Puskesmas Hinai ataupun di Puskesmas Pembantu agar melakukan kegiatan konseling terutama tentang kesehatan reproduksi remaja agar pengetahuan remaja meningkat dan dapat mencegah terjadinya kehamilan di luar nikah ataupun hamil pada usia remaja.

5.4. Hubungan Sikap dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan Usia Remaja

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang baik 62,9, dan masih ditemukan responden sikap kurang baik 37,1. Responden yang mempunyai sikap baik sebagian besar tidak anemia yaitu 26 orang 66,7, sedangkan responden yang mempunyai sikap kurang baik seluruhnya anemia yaitu 23 orang 100. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan sikap responden dengan kejadian anemia p=0,0000,05. Hasil penelitian Situmeang 2010 tentang pengaruh faktor predisposisi, pemungkin dan kebutuhan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan antenatal oleh ibu hamil di Kabupaten Tapanuli Tengah mendapatkan hasil bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan antenatal dan terjadinya anemia pada ibu hamil p=0,000. Semakin positif sikap ibu hamil terhadap sarana pelayanan antenatal maka ibu akan memanfaatkan pelayanan antenatal sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya anemia. Sementara penelitian hasil penelitian Bastary 2001 bahwa tidak ada hubungan yang bermakna sikap ibu hamil dengan pemanfaatan ANC dan terjadinya anemia {p=0,572 berarti kemungkinan responden yang bersikap positif untuk melakukan ANC lengkap dan mengalami anemia sama besar dengan yang bersikap negatif. Universitas Sumatera Utara Menurut Thurstone yang dikutip Ahmadi 2007 menyatakan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi apabila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikap unfavorable terhadap obyek psikologi. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap attitude yaitu suatu tingkat afeksi perasaan baik yang positif menguntungkan maupun yang negatif merugikan. Sikap belum tentu merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap merupakan potensi tingkah laku seseorang terhadap suatu keinginan yang dilakukan Notoatmodjo, 2007. Maka dapat dikatakan bahwa seorang ibu hamil yang bersikap baik atau positif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada maka kecenderungan mengalami anemia menjadi lebih kecil. Selain karena kurang pengetahuan, remaja putri yang hamil juga mempunyai sikap yang kurang mendukung terhadap pelayanan ANC. Terlihat dari jawaban responden bahwa remaja putri tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pemeriksaan kehamilan sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, bahkan sebanyak 7 orang 11,3 responden tidak pernah melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan dengan menyatakan sangat tidak setuju terhadap pemeriksaan kehamilan dari pertanyaan tentang konsumsi zat besi sebanyak 90 butir terdapat 15 orang Universitas Sumatera Utara 24,2 menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sikap tersebut akan berdampak terhadap kesehatan reproduksi dan kehamilan yang sedang dijalaninya, sikap negatif akan membawa dampak yang negatif, demikian juga sebaliknya. Remaja putri yang hamil dengan kecenderungan sikap positif maka akan lebih mementingkan kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya dibandingkan rasa malu atas perbuatan yang dilakukan dengan pasangannya. Dengan sikap positif tersebut remaja putri tersebut akan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada sehingga akan memperoleh tablet besi minimal 90 butir selama masa kehamilannya. Sementara remaja dengan sikap negatif akan dikungkung rasa malu sehingga tidak berani keluar rumah untuk melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan, bahkan lebih cenderung untuk menggugurkan kandungan dibandingkan meneruskan kehamilan yang sedang dijalaninya.

5.5. Hubungan Dukungan Pihak Luar dengan Kejadian Anemia pada

Dokumen yang terkait

Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 76 75

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Pelayanan Antenatal Care Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Desa Bukit Rata Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang

1 51 113

Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 51 113

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

3 68 148

HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) YANG LENGKAP PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN STRES KEHAMILAN

1 15 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9