Jumlah Kunjungan Antenatal Care Tujuan Melakukan Antenatal Care ANC

dikendalikan, melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang adekuat, segera dilakukan terminasi kehamilan Manuaba, 2010. Pemanfaatan pelayanan ANC adalah penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan oleh ibu hamil yang disediakan baik pemerintah maupun swasta dalam bentuk asuhan pelayanan kehamilan meliputi kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan ataupun melakukan kunjungan rumah oleh petugas atau kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut.

2.1.2. Jumlah Kunjungan Antenatal Care

Dalam penelitian ini pemanfaatan pelayanan ANC yang dimaksud adalah penggunaan pelayanan kesehatan oleh remaja putri yang hamil di luar nikah ataupun hamil sesudah menikah tetapi berada pada usia kurang dari 20 tahun. Menurut Kusmiyati 2009, setiap wanita hamil memerlukan minimal 4 empat kali kunjungan selama periode antenatal yaitu: 1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama sebelum 14 minggu 2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua antara minggu 14-28 3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga antara 28-36 dan sesudah minggu ke 36. Bila ibu hamil mengalami masalah, tanda bahaya atau jika merasa khawatir dapat sewaktu-waktu melakukan kunjungan. Adanya perbedaan jumlah kunjungan di setiap semester karena semakin tua usia kehamilan, risiko pun semakin besar, antara lain makin banyaknya komplikasi Universitas Sumatera Utara sehingga pemeriksaan pun harus lebih sering dilakukan. Sebaliknya, waktu hamil muda, risiko lebih sedikit dan perkembangan janin pun masih lambat. Pemeriksaan empat minggu sekali dianggap sudah memadai. Kecuali jika ada keluhan-keluhan dari ibu hamil sehingga petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan lebih sering. Ibu hamil sangat memerlukan tenaga kesehatan, tempat ia bisa bertanya tentang segala hal yang ingin dan harus diketahui. Sekedar bertemu dengan dokter atau bidan saja, secara psikis sudah membantu meringankan beban pikiran ibu Solihah, 2005.

2.1.3. Tujuan Melakukan Antenatal Care ANC

Untuk menegakkan kehamilan risiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara melakukan anamnese yang intensif baik, melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rongten, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Berdasarkan waktu, keadaan risiko ditetapkan pada menjelang kehamilan, saat hamil muda, saat hamil pertengahan, saat in partu dan setelah persalinan Manuaba, 2010. Menurut Kusmiyati 2009, tujuan dilakukan ANC adalah sebagai berikut : 1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi. 2. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah dan atau obstetri selama kehamilan. 3. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi. 4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial. Universitas Sumatera Utara Menurut Manuaba 2010, melakukan pengawasan antenatal bertujuan untuk dapat menegakkan secara dini dan menjawab pertanyaan : 1. Apakah kehamilan berjalan dengan baik. 2. Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin. 3. Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin. 4. Apakah terjadi penyulit pada kehamilan. 5. Apakah terdapat penyakit ibu yang membahayakan janin. 6. Bila diperlukan, terminasi kehamilan apakah terminasi dilakukan untuk menyelamatkan ibu, apakah janin dapat hidup di luar kandungan, bagaimana teknik terminasi kehamilan sehingga tidak menambah penyulit ibu atau janin. 7. Bagaimana kesanggupan memberikan pertolongan persalinan dengan memperhitungkan tempat pertolongan itu dilakukan, persiapan alat yang diperlukan untuk tindakan, kemampuan diri sendiri untuk melakukan tindakan. 8. Menetapkan sikap yang akan diambil menghadapi kehamilan dengan kehamilan risiko rendah dapat ditolong setempat, kehamilan dengan risiko meragukan perlu pengawasan intensif, kehamilan dengan risiko tinggi dilakukan rujukan.

2.1.4. Tipe Pelayanan dalam ANC

Dokumen yang terkait

Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 76 75

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Pelayanan Antenatal Care Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Desa Bukit Rata Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang

1 51 113

Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 51 113

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

3 68 148

HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) YANG LENGKAP PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN STRES KEHAMILAN

1 15 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9