memenuhi kebutuhan Fe akibat peningkatan volume darah, untuk menyediakan Fe bagi janin dan plasenta dan untuk menggantikan kehilangan darah saat
persalinan. Peningkatan absorpsi Fe selama trimester II kehamilan membantu peningkatan kebutuhan. Beberapa studi menggambarkan hubungan suplementasi
Fe selama kehamilan dan peningkatan konsentrasi Hb pada trimester III kehamilan dapat meningkatkan BBLR dan usia kehamilan Manuaba, 2002.
2.3.3. Gejala Anemia
Manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa
ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala- gejalanya dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuscular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb 7 grdl maka gejala-gejala dan tanda-
tanda anemia akan jelas Rukiyah, 2011. Gejala dan tanda ibu hamil mengalami anemia yaitu gampang lelah, lesu dan
sesak nafas saat beraktivitas atau berolahraga, permukaan kulit dan wajah pucat, mudah pusing dan dapat pingsan. Kerja jantung meningkat sehingga denyutnya jadi
cepat, bahkan dapat berakibat gagal jantung jika kondisi jantung memang buruk Solihah, 2005.
2.3.4. Diagnosis dan Klasifikasi Anemia
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
Universitas Sumatera Utara
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Sahli dan cyanmethemoglobin. Hasil pemeriksaan Hb dengan metode Sahli dapat digolongkan sebagai
berikut : Hb
≥11 gr :
Tidak anemia Hb 9 – 10 gr
: Anemia ringan
Hb 7 – 8 gr :
Anemia sedang Hb 7 gr
: Anemia berat
Manuaba, 2010 Menurut Manuaba 2010, pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali
selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian
preparat Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut:
1. Komponen bahan yang berasal dari makanan terdiri dari : a. Protein, glukosa dan lemak
b. Vitamin B
12
, B
6
c. Elemen dasar: Fe, ion Cu dan zink. , asam folat dan vitamin C.
2. Sumber pembentukan darah adalah sumsum tulang. 3. Kemampuan reabsorpsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
4. Umur sel darah merah eritrosit terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel
darah yang baru. 5. Terjadinya perdarahan kronis gangguan menstruasi, penyakit yang menyebabkan
perdarahan pada wanita seperti mioma uteri, polip serviks, penyakit darah, parasit dalam usus: askariasis, ankilostomiosis, taenia.
2.3.5. Metode Pemeriksaan Darah pada Ibu Hamil