a. Bahaya selama kehamilan. Dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,
ancaman dekompensasi kordis Hb 6 gr, molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini KPD.
b. Bahaya saat persalinan. Gangguan his kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama
sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum
karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
c. Pada kala nifas: terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang,
terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mammae pada payudara.
2. Pengaruh anemia terhadap janin. Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam
bentuk: abortus, kematian intrapartum, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal dan inteligensia rendah.
2.3.8. Kehamilan Remaja
Universitas Sumatera Utara
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan berusia remaja. Kehamilan tersebut dapat disebabkan karena pernikahan dini, pemerkosaan,
hubungan seksual hubungan intim dengan pacar, maupun faktor-faktor lain yang menyebabkan sperma membuahi telurnya dalam rahim perempuan tersebut
Masland, 2004. Salah satu akibat kehamilan remaja adalah kehamilan yang tidak diinginkan
unwanted pregnancy merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat
dari suatu perilaku seksualhubungan seksual baik yang disengaja misalnya dengan pacar maupun yang tidak disengaja akibat perkosaan Widyastuti, 2009.
Remaja yang hamil di luar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis yaitu rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah diri terhadap kehamilannya sehingga
terjadi usaha untuk menghilangkan dengan gugur kandung aborsi. Dalam persepsi mereka, aborsi mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan
melanjutkan kehamilan. Keadaan akan semakin rumit bila lelaki yang menghamili tidak bertanggungjawab sehingga penderitaan hanya ditanggung sendiri oleh wanita
dan keluarganya. Keluarga pun menghadapi masalah yang sulit di tengah masyarakat seolah-olah tidak mampu memberikan pendidikan moral kepada anak gadisnya
Manuaba, 2010. Menurut Manuaba 2010, penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi
dibandingkan “kurun waktu reproduksi sehat” antara usia 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan stres psikologis, sosial,
ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya: 1. Keguguran aborsi, sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan
kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga non profesional dapat menimbulkan akibat samping yang serius
seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah BBLR dan kelainan bawaan. Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan
makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. 3. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi rendah
dan stres memudahkan terjadi infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas. 4. Anemia kehamilan. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan
zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. 5. Keracunan kehamilan. Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap
hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan kehamilan, dalam bentuk preeklampsia atau eklampsia. Preeklampsia dan eklampsia memerlukan
perhatian yang serius karena dapat menyebabkan kematian.
Universitas Sumatera Utara
6. Kematian ibu yang tinggi. Remaja putri yang stres akibat kehamilannya sering mengambil jalan pintas untuk melakukan gugur kandung oleh tenaga dukun.
Angka kematian karena gugur kandung yang dilakukan dukun cukup tinggi, tetapi angka pasti tidak diketahui. Kematian ibu terutama karena perdarahan dan
infeksi.
2.3.9. Pengaruh Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan terhadap Kejadian Anemia