1 Masukkan campuran reagen sebanyak 5 ml ke dalam cuvet 2 Ambil darah kapiler seperti pada metode sahli sebanyak 0,02 ml dan
masukkan ke dalam cuvet diatas, kocok dan diamkan selama 3 menit 3 Baca dengan kolorimeter pada lambda 546
d. Perhitungan : 1 Kadar Hb = absorbs x 36,8 grdl100 ml
2 Kadar Hb = absorbs x 22,8 mmoll
2.3.6. Penanganan Anemia pada Kehamilan
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah dan sintesa darah otot.
Setiap tablet besi mengandung FeSO
4
mg zat besi 30 mg, minimal 90 tablet selama kehamilan. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau
hydraemia peningkatan sel darah merah 20-30 sedangkan peningkatan plasma darah 50. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena
mengandung tannin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi Kusmiyati, 2009.
2.3.7. Pengaruh Anemia pada Kehamilan dan Janin
Menurut Manuaba 2010, pengaruh anemia pada kehamilan dan janin adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
Universitas Sumatera Utara
a. Bahaya selama kehamilan. Dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,
ancaman dekompensasi kordis Hb 6 gr, molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini KPD.
b. Bahaya saat persalinan. Gangguan his kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama
sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum
karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
c. Pada kala nifas: terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang,
terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mammae pada payudara.
2. Pengaruh anemia terhadap janin. Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam
bentuk: abortus, kematian intrapartum, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapatkan infeksi sampai kematian perinatal dan inteligensia rendah.
2.3.8. Kehamilan Remaja