Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

dalam memperbaiki keadaan kesehatan sendiri ikut menentukan turunnya prevalensi anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian Susilowati 1993 dalam Syarief 2003 dilaporkan bahwa dari 777 ibu hamil yang anemia, masih ditemukan sebanyak 21,1 ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, 14,2 ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali dan sisanya 64,8 ibu hamil pernah memeriksakan kehamilan 2 kali atau lebih. Namun dalam penelitian ini tidak dijelaskan bagaimana hubungannya dengan anemia gizi pada ibu hamil.

2.4. Landasan Teori

Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit dan tidak merasakan sakit sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha. Respon seseorang apabila sakit adalah sebagai berikut: Pertama, tidak bertindak atau tidak melakukan kegiatan apa-apa no action; kedua, tindakan mengobati sendiri self treatment, dengan alasan fasilitas kesehatan sangat jauh letaknya, para petugas kesehatan tidak simpatik, judes, tidak responsif dan sebagainya; ketiga mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional traditional remedy; keempat, mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung obat chemist shop; kelima, mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas modern seperti balai pengobatan, puskesmas dan Universitas Sumatera Utara rumah sakit; keenam, mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktik private medicine Kehamilan pada masa remaja mempunyai risiko medis yang cukup tinggi, karena pada masa remaja alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya. Rahim uterus akan siap melakukan fungsinya setelah wanita berumur 20 tahun, karena pada usia ini fungsi hormonal akan bekerja maksimal. Pada usia 15-19 tahun, sistem hormonal belum stabil. Dengan sistem hormonal yang belum stabil maka proses kehamilan menjadi tidak stabil, mudah terjadi anemia, perdarahan, abortus atau kematian janin. Pengaruh anemia kehamilan khususnya pada usia remaja dapat menyebabkan bahaya selama hamil seperti terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan, hiperemesis, ketuban pecah dini dan bahaya saat persalinan yaitu gangguan his kekuatan mengejan, kala pertama berlangsung lama, terjadi partus terlantar, perdarahan post partum, atonia uteri. Dengan banyaknya pengaruh anemia pada kehamilan terutama pada remaja, maka perlu melakukan deteksi dini dengan melakukan kunjungan pada pelayanan kesehatan Manuaba, 2010. Hamdy dkk, 2002. Beberapa model pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat mengidentifikasi perilaku seseorang dalam mencari pelayanan kesehatan. Model sistem kesehatan health system model yang dikembangkan oleh Anderson terdapat 3 kategori utama dalam pelayanan kesehatan yaitu karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung dan karakteristik kebutuhan. Model kepercayaan kesehatan health belief model Universitas Sumatera Utara yang dikembangkan Becker berdasarkan teori Lewin bahwa ada empat variabel kunci yang terlibat di dalam tindakan individu untuk melawan atau mengobati penyakitnya yaitu: kerentanan yang dirasakan terhadap suatu penyakit, keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima dan rintangan yang dialami dalam tindakan melawan penyakitnya dan hal-hal yang memotivasi tindakan tersebut. Sementara Green mengembangkan teori PRECEDE, bahwa perilaku mencari untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan terdiri dari faktor predisposisi predisposing factors, faktor pemungkin enabling factors dan faktor penguat reinforcing factors Hamdy dkk, 2002. Berdasarkan modifikasi konsep Anderson, Lewin dan Green, selanjutnya disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini menganalisis apakah faktor- faktor pada remaja putri yang hamil yang terdiri dari faktor predisposisi pendidikan, pengetahuan, sikap dan faktor penguat dukungan pihak luar dalam pemanfaatan pelayanan antenatal memengaruhi kejadian anemia pada kehamilan remaja putri. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 76 75

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Pelayanan Antenatal Care Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Desa Bukit Rata Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang

1 51 113

Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 51 113

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

3 68 148

HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) YANG LENGKAP PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN STRES KEHAMILAN

1 15 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care = ANC) 2.1.1 Pengertian - Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 0 16

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9