kehamilan berjalan lancar sehingga tidak mengganggu remaja tersebut dan janin yang dikandungnya. Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa sebanyak 50 remaja putri
tidak mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan untuk menganjurkan memeriksa kehamilan, hal ini disebabkan tidak semua tenaga kesehatan mengetahui remaja putri itu
hamil atau tidak sehingga tidak menganjurkan remaja tersebut untuk memeriksa kehamilan. Anjuran yang dimaksud di sini adalah anjuran pertama kali untuk melakukan pemeriksaan.
5.6. Pengaruh Jumlah Kunjungan terhadap Kejadian Anemia pada
Kehamilan Usia Remaja
Berdasarkan hasil uji penelitian bahwa sebagian besar responden tidak sesuai melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan 53,2, selebihnya responden melakukan
kunjungan dengan jumlah yang sesuai 46,8. Responden dengan jumlah kunjungan yang sesuai sebagian besar tidak anemia yaitu 24 orang 82,8, sedangkan
responden dengan jumlah kunjungan tidak sesuai dan juga tidak pernah melakukan kunjungan ANC, sebagian besar mengalami anemia yaitu 31 orang 93,9. Hasil uji
regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan jumlah kunjungan dengan kejadian anemia dengan koefisien regresi= 4,366, sig.=0,0001.
Penelitian yang dilakukan Nell dalam Istiarti 2000 menunjukkan adanya hubungan antara jumlah kunjungan pelayanan antenatal dengan kejadian BBLR.
Didapatkan data bahwa kejadian BBLR 1,5 hingga 5 kali lebih tinggi pada ibu yang jarang atau tidak pernah melakukan pelayanan antenatal atau memulai pelayanan
antenatal lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang sering melakukan, memulainya lebih awal dan dilakukan secara teratur.
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan asuhan antenatal atau Antenata Care ANC adalah penggunaan fasilitas pelayanan yang merupakan suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk mendapatkan proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Salah
satu yang menjadi tujuan adalah dengan dilakukan ANC dapat mendeteksi dini gangguan-gangguan yang terjadi pada masa kehamilan seperti preeklampsia
Wiknjosastro, 2005. Antenatal Care ANC merupakan kegiatan pengawasan wanita hamil untuk
menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya baik fisik maupun mental, serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas Depkes
RI, 2009. Pentingnya pemeriksaan kehamilan melalui ANC Antenatal Care karena pada umumnya kehamilan berjalan normal tetapi dengan bertambahnya usia
kehamilan cenderung berkembang menjadi komplikasi yang berisiko. Ibu hamil yang tidak melakukan deteksi dini ANC rentan mengalami gangguan kehamilan seperti
anemia karena salah satu kegiatan ANC adalah pemberian tablet besi Fe sebanyak 90 tablet yang dapat mencegah anemia dalam kehamilan Rukiyah, 2011.
Pentingnya memanfaatkan pelayanan ANC untuk mendeteksi preeklampsia pada ibu hamil seperti terlihat dari hasil penelitian Bahari 2009, di RSUD dr.
Soetomo Surabaya mendapatkan hasil bahwa kejadian preeklampsia pada ibu bersalin sebagian besar dialami oleh ibu bersalin dengan usia 20 tahun, lebih dari setengah
kejadian preeklampsia pada ibu bersalin terjadi pada ibu primipara, ibu yang tidak
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan pelayanan kesehatan ANC pada waktu hamil, dan ada hubungan usia dan paritas terhadap kejadian preeklampsia pada ibu bersalin.
Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 7 orang 11,3 remaja putri yang hamil di luar nikah sama sekali tidak melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan,
sementara kehamilannya sudah memasuki trimester II. Jika dikaitkan dengan jawaban responden pada variabel pengetahuan tentang jumlah pemeriksaan selama kehamilan
yang sesuai standar minimal 4 kali, maka terdapat 21 responden 33,9 yang menjawab salah, dan responden menganggap bahwa melakukan pemeriksaan jika ada
keluhan saja. Dengan perilaku tersebut, maka remaja putri rentan mengalami gangguan-gangguan pada masa kehamilan seperti kejadian anemia. Sementara
menurut Standar Depkes bahwa jumlah kunjungan sampai dengan trimester II setidaknya ibu hamil sudah harus melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali, dengan
maksud untuk melakukan deteksi dini gangguan kehamilan. Melakukan deteksi dini dalam pelayanan atau asuhan antenatal care ANC
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal agar tidak menjadi abnormal,
seperti terjadinya anemia pada ibu hamil. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Ibu hamil dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayananasuhan antenatal dengan jumlah yang sesuai dengan ketentuan dari Departemen Kesehatan yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama, 1
Universitas Sumatera Utara
kali pada trimester kedua, dan minimal 2 kali pada trimester ketiga. Semakin tua usia kehamilan dianjurkan ibu hamil untuk lebih sering melakukan pemeriksaan
kehamilannya.
5.7. Pengaruh Jenis Layanan terhadap Kejadian Anemia pada Kehamilan