3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang tercatat di Puskesmas Hinai Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat, data Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat,
data Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian BP4 Kecamatan Hinai, data dari Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Hinai Kecamatan Hinai
Kabupaten Langkat yang relevan dengan tujuan penelitian.
3.4.3. Data Tertier
Data tertier diperoleh dari jurnal penelitian, makalah publikasi, hasil penelitian terdahulu, tesis baik dari internet maupun perpustakaan yang dapat
digunakan untuk mendukung pembahasan.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan pihak luar, pemanfaatan pelayanan ANC dengan indikator yaitu jumlah kunjungan
dan jenis layanan serta kejadian anemia pada kehamilan remaja.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh remaja putri.
2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui remaja putri tentang layanan ANC dan anemia pada kehamilan.
3. Sikap adalah reaksi atau respon remaja putri yang masih tertutup terhadap pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
4. Dukungan pihak luar adalah dorongan dari pihak terdekat remaja putri seperti suami bagi remaja putri yang telah menikah, orang
tuamertua, saudara, kerabat dekat, dari tenaga kesehatan bidan, dokter, perawat.
5. Pemanfaatan pelayanan ANC adalah penggunaan layanan kesehatan oleh remaja putri yang hamil berusia
≤20 tahun untuk melakukan pemeriksaan dan mendeteksi kejadian anemia pada kehamilan dengan indikator yaitu
jumlah kunjungan dan jenis layanan 10 T. 6. Jumlah kunjungan adalah banyaknya jumlah kedatangan responden
melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan. 7. Jenis layanan adalah macam pelayanan yang diterima responden dalam
pelayanan asuhan kebidanan oleh tenaga kesehatan dokter, bidan, perawat meliputi standar pelayanan 10 T.
8. Kejadian anemia pada kehamilan remaja adalah menurunnya kadar hemoglobin dalam darah 11 gr pada remaja putri yang hamil
≤20 tahun berdasarkan hasil pemeriksaan darah dengan menggunakan metode
Cyanmethemoglobin.
3.5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen pengumpulan data yang digunakan penelitian adalah kuesioner yang dirancang sedemikian rupa agar relevan dengan tujuan penelitian. Validitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Sedangkan reliabilitas adalah indeks yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap
konsisten bila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama Ancok, 1995.
Untuk uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi antar item skor dan skor total item-total correlation, yaitu dengan melihat signifikansi skor item dengan skor
total. Untuk skor item yang signifikan dengan skor total dapat dimasukkan diikutsertakan sebagai variabel yang valid. Sedangkan untuk skor item yang tidak
signifikan, dikeluarkan sebagai variabel. Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan teknik “tes-retest”, yaitu variabel-variabel yang valid pada uji validitas, diulang
kembali pada responden yang sama dalam selang waktu 15 hari. Selanjutnya total skor pada pengambilan data ulang ini dikorelasikan dengan total skor pada uji
validitas sebelumnya. Jika kedua total skor ini berkorelasi signifikan, maka diperoleh alat pengukur tersebut reliabel Ancok, 1995.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel Nugroho, 2005.
Ujicoba validitas instrumen penelitian dilakukan di Kecamatan Binjai dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas angket
diperoleh hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Tahap pertama Tahap kedua
Tahap ketiga Item skor