Riwayat Penetapan, Perubahan Status dan Fungsi, serta Zonasi Kawasan

IV. TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN: RIWAYAT PENGELOLAAN, AKSES DAN KONTROL

KAWASAN TAMAN NASIONAL

4.1 Riwayat Penetapan, Perubahan Status dan Fungsi, serta Zonasi Kawasan

Secara geografis kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS berada pada 103º24’ - 104º43’ BT dan 04º31’ - 05º 57’ LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan, kawasan TNBBS berada di 2 dua propinsi yaitu Propinsi Lampung dan Bengkulu. Di Propinsi Lampung seluas 290.800 Ha yang meliputi Kabupaten Tanggamus seluas 10.500 Ha dan Kabupaten Lampung Barat seluas 280.300 Ha, sedangkan di Propinsi Bengkulu meliputi Kabupaten Kaur seluas 66.000 Ha. Sejarah keberadaan kawasan TNBBS bermula pada tahun 1935 dimana kawasan tersebut ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa melalui Besluit Van der Gouverneur General van Nederlandsch Indie No. 48 Stbl.1935 seluas 356.800 Ha dengan nama Sumatera Selatan I SS I. Selanjutnya setelah kemerdekaan pengelolaan kawasan ini menjadi tanggung jawab Djawatan Kehutanan dengan ditetapkannya kawasan tersebut menjadi Kawasan Suaka Alam pada tanggal 1 April 1974. Pada masa itu telah terdapat penduduk di sekitar kawasan yang sebagaian besar merupakan transmigran asal P.Jawa yang datang melalui program transmigrasi Badan Rekonstruksi Nasional BRN yang dilaksanakan pada era Presiden Soekarno. Pihak pengelola pada saat itu masih membiarkan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan kawasan untuk kegiatan berkebun dan bercocok tanam. Pada saat itu, masyarakat membuka ladangkebun dengan menanami areal kawasan tersebut dengan tanaman cengkeh sebagai kommoditas utama, kopi, lada, kayu manis, nila, dan padi. Kemudian pada tanggal 14 Oktober 1982 kawasan ini dideklarasikan menjadi Taman Nasional melalui Surat Pernyataan Menteri Pertanian Nomor 736MENTANX1982 seluas 356.800 Ha dengan panjang batas kawasan TNBBS ± 953,902 km terdiri dari 127,622 km berupa batas alam dan sisanya sepanjang 826,281 km berupa batas buatan. Berdasarkan Peta TGHK Propinsi Lampung yang diterbitkan oleh Dirjen INTAG Departemen Kehutanan tahun 1990, kawasan TNBBS dibagi dalam 6 enam Register yang meliputi Register 49 seluas 76.000 Ha, Register 22B 46.000 Ha, Register 49B 51.290 Ha, Register 46B 26.000 Ha, Register 47B 90.070 Ha dan di Propinsi Bengkulu Register 52 seluas 66.000 Ha. Pada tahun 1990, kawasan TNBBS mengalami luas wilayah pengelolaan dengan ditetapkannya Cagar Alam Laut CAL – BBS seluas + 21.600 Ha menjadi bagian pengelolaan Balai TNBBS berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 71Kpts-II1990 tanggal 15 Pebruari 1990. Kemudian pada tahun 1997 melalui SK Menteri Kehutanan No. 185Kpts- II 1997 tanggal 31 Maret 1997, kawasan ini ditetapkan menjadi satu pengelolaan kawasan konservasi dengan nama Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS. Bulan Juli 2004, TNBBS ditetapkan sebagai Tapak Warisan Dunia bersama dengan TN Gunung Leuser dan TN Kerinci Seblat dengan nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera TRHS oleh UNESCO Pada tahun 2006, TNBBS ditetapkan sebagai salah satu Taman Nasional Model bersama 20 TN lain di seluruh Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal PHKA No.69IV-SetHO2006 tanggal 3 Mei 2006. Kemudian pada tanggal 1 Februari 2007 TNBBS ditetapkan menjadi Balai Besar TNBBS melalui Peraturan Menteri Kehutanan No.P03Menhut-II2007. Pada Tabel 6 disajikan perubahan status dan luas cakupan kawasan TNBBS Perubahan status kawasan Taman Nasional yang berlangsung sejak dulu sampai sekarang pada dasarnya bukanlah persoalan teknis tata batas saja tetapi juga menggambarkan evolusi rejim pengelolaan kawasan hutan tersebut. Hal ini jelas berpengaruh nyata di dalam mengubah struktur akses dan kontrol masyarakat terhadap sumberdaya hutan. Berikut pada Gambar 3 disajikan skema evolusi rejim pengelolaan kawasan hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tabel 6. Perubahan Status dan Luas Cakupan Kawasan TNBBS Tanggal Dasar Hukum Status Kawasan Luas Cakupan Tahun 1935 Besluit Van der Gouverneur General van Nederlandsch Indie No. 48 Stbl.1935 Suaka Margasatwa SS I 356.800 Ha. 1 April 1974 - Kawasan Suaka Alam 356.800 Ha. 14 Oktober 1982 Surat Pernyataan Menteri Pertanian Nomor 736MENTANX1982 Dideklarasikan sebagai Taman Nasional 356.800 Ha meliputi Propinsi Lampung Register 49 seluas 76.000 Ha, Register 22B 46.000 Ha, Register 49B 51.290 Ha, Register 46B 26.000 Ha, Register 47B 90.070 Ha dan di Propinsi Bengkulu Register 52 seluas 66.000 Ha 15 Februari 1990 Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 71Kpts-II1990 Ditunjuk sebagai Taman Nasional + Cagar Alam Laut-BBS 356.800 Ha + 21.600 Ha 31 Maret 1997 Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 185Kpts-II 1997 Ditetapkan sebagai satu pengelolaan taman nasional dengan nama TNBBS 356.800 Ha + 21.600 Ha CAL-BBS Juli 2004 TNBBS ditunjuk sebagai The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera TRHS -idem- 3 Mei 2006 Surat Keputusan Direktur Jenderal PHKA No.69IV- SetHO2006 Taman Nasional Model -idem- 1 Februari 2007 Peraturan Menteri Kehutanan No.P03Menhut- II2007 Balai Besar TNBBS 1. BPTN Wilayah I Semaka seluas 178.091 Ha meliputi : a. SPTN Wilayah I Sukaraja seluas ± 94.745 Ha b. SPTN Wilayah II Bengkunat seluas 83.326 Ha 2. BPTN Wilayah II Liwa seluas 178.709 Ha meliputi: a. SPTN III Krui seluas 96.179 Ha b. SPTN IV Bintuhan seluas 82.530 Ha Sumber : Diolah dari Berbagai Data Sekunder Pada saat sekarang luas kawasan TNBBS mencapai 356.800 Ha daratan dan 21.600 Ha perairan CAL-BBS. Kawasan terluas berada di Propinsi Lampung seluas 290.800 Ha dimana 280.300 Ha termasuk ke dalam wilayah administrasi Lampung Barat. Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan, maka kawasan TNBBS dibagi ke dalam beberapa mintakat atau zonasi. Pada saat ini telah terjadi beberapa perubahan dari sistem zonasi kawasan TNBBS dimana pada saat sebelumnya beberapa kawasan hutan masih merupakan zona rimba termasuk di dalamnya adalah wilayah Sekincau, namun karena tingginya laju deforestasi dan degradasi hutan, maka zona tersebut pada saat ini menjadi zona khusus yaitu zona rehabilitasi. Untuk lebih jelasnya, pembagian mintakat dan revisi zona TNBBS dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Perubahan tata batas TNBBS telah menyebabkan berubahnya status wilayah pemukiman dan lahan pertanian penduduk.. Kemudian ketidak- sinkronan penetapan batas kawasan menimbulkan perbedaan persepsi batas kawasan antara pihak TNBBS dan masyarakat. Hal ini terutama dirasakan oleh kawasan-kawasan pemukiman di wilayah Gunung Sekincau yang dahulunya telah di buka oleh masyarakat peserta program transmigrasi BRN, jauh sebelum kawasan tersebut ditetapkan sebagai taman nasional. Untuk wilayah Kecamatan Way Tenong maka terdapat sekitar 14 empat belas desa penyangga, dimana desa-desa tersebut membentuk pola melingkar mengelilingi Gunung Sekincau dan mempunyai posisi yang cukup penting terhadap keberadaan TNBBS di wilayah tersebut. Nama, luas, jumlah penduduk dan letak desa di daerah penyangga terhadap TNBBS untuk wilayah Kecamatan Way Tenong disajikan pada Tabel 7. 53 Gambar 3. Skema evolusi rejim pengelolaan kawasan hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Register 49 Register 22B Register 49B Register 46B Register 47B Register 52 Propinsi Lampung Propinsi Bengkulu Suaka Margasatwa SS I 1935 Suaka Alam BBS 1974 Penunjukan Kawasan TNBBS 1990 Deklarasi Kawasan TNBBS 1982 Penetapan Kawasan TNBBS 1997 Kawasan TRHS 2004 Taman Nasional Model 2006 Balai Besar TNBBS 2007 Sumber : Balai TNBBS Tahun 1990 Gambar 4. Peta Zonasi Taman Nasional Sebelum Revisi SK Dirjen PHPA No. 57KptsDJ-VI1990 Sumber : Balai TNBBS Tahun 2005 Gambar 5. Peta Zonasi Taman Nasional Setelah Revisi 2005 Tabel 7. Nama, Luas, Jumlah Penduduk Desa di Kecamatan Way Tenong dan Letak terhadap TNBBS No Desa Luas Lahan ha Luas Total ha Penduduk jiwa Letak terhadap TNBBS Pertanian Non Pertanian KK Jiwa 1 Fajar Bulan 220 1434 1654 932 4666 TBL 2 Puralaksana 113 2081 2194 838 3511 TBL 3 Karang Agung 81 1782 1863 1010 2921 TBL 4 Mutar Alam 121 787 908 1009 4532 TBL 5 Suka Raja 143 2711 2854 2253 2256 TBL 6 Gunung Terang 71 1911 1982 438 2127 TBL 7 Tanjung Raya 50 2804 2854 718 2462 TBL 8 Sumber Alam 45 492 537 292 1408 BL 9 Tambak Jaya 35 959 994 638 3009 BL 10 Sukananti 1 60 449 509 885 4413 BL 11 Sri Menanti 41 697 738 253 968 BL 12 Padang Tambak 54 1145 1199 667 3428 BL 13 Sidodadi 48 458 506 462 1742 BL 14 Semarang Jaya 50 479 529 291 1314 BL Total 1132 18189 19321 10686 38757 Sumber : Way Tenong dalam angka 2006 Keterangan : 1 dusun Sidomakmur berada di dalam Desa sukananti TBL : tidak berbatasan langsung BL : berbatasan langsung

4.2. Organisasi Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan