2.6.1. Teori Akses: Meletakkan Hak Milik pada Tempatnya
Salah satu penulis memberikan pandangan bahwa hak milik merupakan hak yang berdasarkan atas wewenang dan sanksi hukum; pandangan lain
menyatakan bahwa hak merupakan sesuatu yang muncul secara alamiah hak alamiah. Meskipun kedua pandangan tersebut sepintas tampak bertentangan
namun pada dasarnya keduanya saling mendukung dan berkorelasi membentuk suatu doktrin yang disebut dengan hak milik
Apa itu hak milik property right? 1849 Proudhon 1993:13
Lebih dari 150 tahun setelah istilah ini dikemukakan, Proudhon mulai untuk mempertanyakan bagaimana melakukan analisa terhadap hak milik. Di
dalam teori akses, terdapat perbedaan batasan dari property itu sendiri., dimana terdapat beberapa perbedaan kunci antara kedua terminology tersebut.. Kita
menggambarkan akses sebagai kemampuan untuk memperoleh manfaat dari sesuatu. Macpherson 1978 dalam Peluso 2003 mengidentifikasi bahwa hak
milik merupakan ... suatu hak dimana seseorang dapat mempergunakan sumberdaya atau mengambil manfaat dari sumberdaya tersebut…”. Suatu hak
dapat dilaksanakan jika diakui dan didukung oleh masyarakat, hukum, dan adat kebiasaan. Istilah manfaat secara umum memiliki makna yang sama baik pada
definisi hak milik dan akses. Teori hak milik dan akses sama-sama membahas bagaimana hubungan para aktorindividu dalam memperoleh manfaat dari
sumberdaya serta posisikedudukan mereka terhadap sumberdaya tersebut. Manfaat dari sumberdaya sangatlah penting bagi individu, institusi, dan
masyarakat dalam mempertahankan hidup dan untuk itu mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk kerjasama atau bahkan kompetisi di
dalam upaya mendapatkan sumberdaya yang bersangkutan. Perbedaan mendasar antara akses dan hak milik adalah pada istilah
kemampuan ability dan hak right. Kemampuan menggambarkan suatu kekuasaan, yang bermakna: 1 kapasitas para aktor dalam menguasai dan
mempengaruhi orang lain, dan 2 kekuasaan tidak hanya dipandang sebagai kemampuan dalam memberikan pengaruh terhadap orang lain. Kekuasaan pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan dan selalu muncul sebagai konsekuensi dari proses interaksi sosial, dimana satu sama lain berusaha untuk saling
mempengaruhi. Peraturan yang terbentuk dari kekuasaan dapat meyakinkan orang untuk bertindak sesuai dengan aturan tanpa adanya paksaan Foucault
1978a, 1979 dalam Peluso 2003. Akses adalah segala sesuatu yang mungkin digunakan oleh individu
dalam memperoleh manfaat dari sumbedaya. Hak milik secara umum didapat dari pengakuan social ataupun diperoleh dari pengakuan yang bersumber
peraturan dan kesepakatan yang telah diketahui besama baik dalam bentuk hokum, perjanjian, ataupun adat kebiasaan. Pemilik hak menikmati
keberadaannya dalam tingkatan sosial yang memilki kemampuan untuk mengakses sumberdaya. Hak biasanya selalu berasosiasi dengan hukum,
kebiasaan, dan konvensi tetapi tidaklah selalu sepadan keberadaannya. Akses secara tidak langsung dapat merupakan aktivitas yang dilakukan oleh individu
walaupun tidak sesuai dengan hak miliknya dan atau norma sosial serta kesepakatan yang ada.
Hampir sebagian besar literatur yang berkembang dalam lingkup hak milik bersama dan penguasaan sumberdaya menunjukkan bahwa hukum baik
lisan atau tulisan, resmi atau tidak resmi tidak sepenuhnya menggambarkan secara jelas semua bentuk dan jalan yang digunakan individu, institusi, atau
organisasi dalam mengakses sumberdaya dalam kondisi yang kompleks dan jaring kekuasaan yang tumpang tindih diantara para aktor tersebut.
Dalam beberapa dimensi akses, akan dibahas secara mendalam atau melihat secara lebih luas studi mengenai hak kepemilikan property. Hak milik
dalam sebagian besar literatur cenderung dihubungkan pada istilah “kepemilikan”, tetapi hal tersebut telah berubah secara drastis dalam beberapa
tahun terakhir. Bahkan istilah “relasi hak milik” dan “penguasaan” hanya mengkaji hubungan sumberdaya kepemilikan dan kendali hukum yang
dijalankan oleh institusi sosial terkadang memiliki posisi lebih besar peranannya dibandingkan hak kepemilikan yang diatur oleh hukum negara. Membahas
konsep hak milik dan penguasaan untuk menempatkan hak milik dalam akses merupakan satu set dari gabungan faktor dalam aras yang luas didalam institusi,
hubungan sosial politik dan ekonomi, dan membentuk jaring yang kompleks dan tak beraturan dalam membentuk aliran manfaat sumberdaya. Beberapa kegiatan
dalam mengakses sumberdaya terkadang tidak sah atau tidak terlegitimasi hukum yang berlaku ilegal. Karenanya, analisis akses harus memperhatikan
hak milik secara holistik, termasuk tindakan ilegal, hubungan hasil, hubungan kepentingan, dan sejarah terjadinya akses itu sendiri Peluso, 2003.
Berdasarkan uraian di atas maka teori akses dapat digunakan untuk: 1 mengidentifikasi dan memetakan aliran manfaat dari sumberdaya; 2
mengidentifikasi mekanisme para aktor berbeda dalam mengendalikan dan memelihara aliran manfaat beserta distribusi dari sumberdaya yang diakses; dan
3 menganalisis hubungan kekuasaan yang mendasari mekanisme akses yang melibatkan para aktor dalam memperoleh manfaat dari sumberdaya. Analisa
akses terhadap sumberdaya pada awalnya membutuhkan identifikasi manfaat yang diperoleh dari sumberdaya yang diakses Peluso, 2003.
2.6.2. Mekanisme Akses