Dampak Kegiatan Perambahan Hutan

2.10.2. Dampak Kegiatan Perambahan Hutan

Penyerobotan lahan hutan pada daerah yang dicagarkan seperti taman nasional atau kawasan konservasi lainnya, disamping akan menimbulkan kerusakan pada vegetasi hutan dan tanah hutan, juga akan berakibat buruk terhadap kehidupan satwaliar yang dilindungi Fakultas Kehutanan IPB, 1986. Menurut Soerianegara dan Indrawan 1988 pembukaan lahan hutan baik untuk perladangan maupun untuk pemukiman akan menganggu ekosistem hutan dan mengubah keanekaragaman jenis dan struktur vegetasi. Di samping itu, Alikodra 1986 menyatakan bahwa pembukaan lahan hutan dapat mengganggu satwa liar; baik berupa pemotongan jalur pergerakan satwaliar maupun merubah potenis makanan serta dapat pula mendorong kepunahan satwa langka. Selain berdampak negatif terhadap keberadaan vegetasi dan satwa liar, perambahan hutan juga memiliki dampak negatif terhadap nilai ekonomis hutan yang dihasilkannya. Sudohadi dan Darusman 2000 menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan IPB, menunjukkan bahwa total nilai manfaat yang diberikan hutan kepada manusia adalah sebesar 2,7 milyar rupiah per hektar untuk setiap tahunnya. Sehingga dapat diartikan bahwa untuk setiap hektar perambahan hutan yang terjadi, secara tidak langsung kita kehilangan sebanyak 2,7 milyar rupiah. Lebih lanjut Wiriadinata 1988 menyatakan bahwa penyerobotan lahan hutan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hutan dan hasil hutan, tanah hutan, iklim mikro dan masyarakat. Secara rinci dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terhadap hutan dan hasil hutan: a. Mengganggu keanekaragaman jenis dan struktur vegetasi hutan serta ekosistemnya. b. Mengganggu habitat satwaliar. c. Mendorong punahnya flora dan fauna langka. d. Penurunan fungsi hidrologis hutan. e. Mengganggu dan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil hutan. 2. Terhadap tanah hutan: a. Menurunkan kondisi fisik dan kimia tanah. b. Mempercepat proses mineralisasi dan pencucian unsur-unsur hara. c. Mempercepat proses erosi. 3. Terhadap iklim mikro: a. Meningkatkan jumlah Karbondioksida CO 2 dan mengurangi Oksigen O 2 di udara. b. Meningkatkan suhu adara. 4. Terhadap masyarakat: a.Menghasilkan sumber penghasilkan masyarakat. b.Kekurangan air pada tanaman pangan yang diusahakan. c.Menurunkan pendapatan masyarakat, karena potensi sumberdaya hutan yang dimanfaatkan berkurang. d.Menimbulkan banjir dan tanah longsor yang dapat mengakibatkan kerugian harta maupun jiwa penduduk.

2.10.3. Kondisi Sosial Ekonomi Perambah