Masyarakat Sekitar Hutan TINJAUAN PUSTAKA

2.9. Masyarakat Sekitar Hutan

Masyarakat sekitar hutan adalah masyarakat yang secara turun temurun memanfaatkan lingkungan hutan sebagai mata pencaharian, baik berasal dari kayu maupun non kayu Mubyarto, 1994. Menurut Muharam 2002 bahwa masyarakat setempat adalah pihak yang harus diayomi oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Sehingga agar menjadi lebih luas mengatur penyelenggaraannya, yaitu meliputi : a. Memberi peran yang lebih aktif kepada masyarakat setempat dengan menempatkan mereka sebagai pelaku utama pengelolaan hutan. b. Mendorong terwujudnya peran aktif pemerintah KabupatenKota Masyarakat di dalam dan sekitar hutan berhak memperoleh hidup yang dihasilkan hutan, selain hak tersebut masyarakat juga dapat memanfaatkan hutan dan hasil hutan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku seperti, mengetahui rencana peruntukan hutan, informasi kehutanan, memberi informasi, saran, pertimbangan dalam pembangunan kehutanan, dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan kehutanan baik secara langsung maupun tidak langsung Departemen Kehutanan, 2004. Menyadari bahwa hubungan timbal balik antara masyarakat dan sumberdaya hutan merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, maka perlu diupayakan suatu model pembangunan kehutanan yang dipadukan dengan upaya pemenuhan kebutuhan, peningkatan pendapatan dari masyarakat di sekitar hutan dalam waktu relatif singkat khususnya masyarakat lokal atau elemen tak terpisahkan dari ekositem hutan. Pembangunan masyarakat pedesaan di dalam dan atau di sekitar hutan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan kehutanan, keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh tingkat dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaannya. Pendekatan dalam pembangunan kehutanan mulai mempertimbangkan sepenuhnya kepentingan masnyarakat di areal hutan dan memperhatikan aspek sumberdaya manusia agar dapat berpartisipasi aktif. Peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu upaya termasuk dalam memberdayakan dan mengembangkan kekuatan lokal. Partisipasi masyarakat dapat dipandang pula sebagai salah satu kekuatan penting yang menentukan keberhasilan proses pembangunan. Hal penting lainya adalah pemberdayaan ataupun partisipasi masyarakat hendaknya berjalan dengan sukarela tanpa paksaan Mubyarto, 1994. 2.10. Perambahan Hutan 2.10.1 Definisi Perambahan