7 bergantung kepada penggunaan kredit yang dilakukan oleh petani untuk usahatani
belimbing dewa serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produksi dan pendapatan petani belimbing dewa.
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah untuk penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan kredit terhadap tingkat pendapatan petani belimbing dewa sebelum menerima dan sesudah menerima kredit di Kota
Depok? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan kredit terhadap penggunaan faktor-faktor
produksi usahatani belimbing dewa di Kota Depok?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh penggunaan kredit terhadap tingkat pendapatan petani belimbing dewa sebelum menerima dan sesudah menerima kredit di Kota
Depok 2. Menganalisis pengaruh penggunaan kredit terhadap penggunaan faktor-
faktor produksi usahatani belimbing dewa di Kota Depok
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah: 1. Tersedianya informasi bagi pihak Pemerintah Kota Depok dan Pusat Koperasi
Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa Depok mengenai pengaruh kredit PKBL terhadap pendapatan dan produktivitas petani belimbing di Kota
Depok sehingga dapat digunakan dalam mengambil kebijakan selanjutnya untuk pengembangan buah belimbing dewa di Kota Depok.
2. Dapat berguna sebagai informasi mengenai peran kredit terhadap usahatani 3. Dapat menjadi bahan rujukan dan pengembangan untuk penelitian selanjutnya.
8
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Permasalahan UKM
Pada umumnya UKM di Indonesia masih memiliki beberapa permasalahan yang belum terselesaikan. Seperti yang diungkapkan oleh Anggreni 2006,
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah masalah pemasaran produk, teknologi, manajemen keuangan, dan permodalan.Penelitian
yang dilakukan di kota Bogor menunjukkan bahwa pangsa pasar yang dijangkau oleh para pelaku usaha kecil belum meluas, walaupun sudah ada beberapa UKM
yang sudah menjangkau pasar luar negeri. Teknologi yang digunakan pada umumnya masih sederhana atau masih menggunakan peralatan yang ada sehingga
hal ini dapat menghambat proses produksi. Selain itu, dalam mengelola keuangan para pelaku UKM tidak menggunakan catatan keuangan melainkan perhitungan
sederhana. Sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan secara terperinci karena tidak dapat mengetahui secara detail arus perputaran
keuangan usaha mereka. Semua permasalahan yang dihadapi oleh UKM ini tidak dapat diatasi
dengan mudah karena keterbatasan modal yang dimiliki. Maka dari itu modal memiliki tingkat permasalahan yang paling tinggi diantara permasalahan lain.
Modal yang dimiliki oleh UKM relatif kecil sehingga agunan yang mereka miliki pun terbatas. Selain itu, permasalahan pada pencatatan keuangan membuat UKM
seringkali tidak dapat memenuhi persyaratan peminjaman pada perbankan. Permasalahan ini mengakibatkan UKM mengalami kesulitan untuk melakukan
pengajuan pembiayaan kepada pihak perbankan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan kerja sama dari berbagai pihak seperti lembaga keuangan dan
pemerintah guna membantu perkembangan UKM serta memberikan beberapa kemudahan dalam pengajuan pembiayaan.
Tidak berbeda dengan hasil penelitian diatas, hasil kajian koperasi dan UMKM No.1 tahun I 2006
4
juga menyatakan bahwa modal merupakan faktor dengan peringkat pertama yangmempengaruhi upaya peningkatan kapasitas usaha
4
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 Tahun I – 2006.
www.smecda.com [13
Desember 2010]
9 kecil dan menengah di Sumatera Utara. Permasalahan permodalan ini timbul
akibat kredit yang ditawarkan lembaga keuangan sebagian besar masih berupa kredit modal kerja, sedangkan untuk kredit investasi masih sangat terbatas. Selain
itu, persyaratan peminjaman yang diajukan oleh lembaga keuangan tidak mudah dipenuhi dan kurangnya informasi yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada
para pengusaha kecil juga mengakibatkan timbulnya permasalahan permodalan di bagi UMKM.
Kesulitan untuk memperoleh pembiayaan memberikan berbagai dampak kepada UKM, diantaranya adalah: 1 Sulitnya meningkatkan kapasitas usaha, 2
Sulitnya melakukan perluasan pasar, 3 Sulitnya melakukan peningkatan mutu dan inovasi produk, dan 4 Sulitnya melakukan peningkatan kemampuan tenaga
kerja.
2.2. Peranan Kredit dalam Perkembangan UKM