Biaya Tetap Biaya Usahatani Belimbing Dewa

66 dihasilkan pada tahun 2010 lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini diakibatkan adanya serangan HPT dan cuaca yang buruk sehingga banyak buah Belimbing yang gagal panen. Pembayaran bagi hasil dalam analisis pendapatan akan dikelompokkan ke dalam biaya tunai

6.4.2. Biaya Tetap

Pada analisis struktur biaya, yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah biaya pajak lahan, biaya sewa lahan, biaya alat-alat pertanian umur ekonomis kurang dari satu tahun dan biaya penyusutan alat-alat pertanian umur ekonomis lebih dari satu tahun. Biaya pajak lahan yang dikeluarkan oleh petani responden per sepuluh pohon pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 47.915 dan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp. 53.030. Dari 33 petani responden, 27 petani adalah petani yang memiliki lahan sendiri. Biaya pajak lahan dalam analisis pendapatan usahatani akan dikelompokkan ke dalam kelompok biaya tunai. Biaya tetap lain yang dibebankan pada petani responden adalah biaya sewa lahan. Total biaya sewa lahan per sepuluh pohon untuk tahun 2007 adalah Rp.240.507 dan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp. 307.311. Meningkatnya biaya sewa lahan pada tahun 2010 dikarenakan ada dua petani responden yang menambah jumlah pohon belimbing yang dibudidayakan dengan cara menyewa. Biaya sewa lahan dalam analisis pendapatan usahatani akan dimasukkan ke dalam kelompok biaya tunai. Selain biaya pajak lahan dan biaya sewa lahan, biaya peralatan pertanian umur ekonomis kurang dari satu tahun dan biaya penyusutan peralatan pertanian umur ekonomis lebih dari satu tahun juga merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh petani responden. Biaya peralatan pertanian yang dikeluarkan oleh petani responden adalah biaya pembelian tangga dan kertas karbon Tabel 21. Untuk biaya pembelian tangga per sepuluh pohon pada tahun 2007, petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 86.970, sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp. 95.455. 67 Tabel 21. Biaya Peralatan Pertanian Umur Ekonomis 1 tahun usahatani Belimbing Dewa Tahun 2007 dan 2010 Uraian 2007 2010 Jumlah Satuan tahun Harga Rpsatuan Total Rptahun Jumlah Satuan tahun Harga Rpsatuan Total Rptahun Tangga buah 2,0 43.484 86.970 2 47.727 95.455 Karbon kwintal 46,8 8.000 374.400 20 8.667 173.340 Total 461.370 268.795 Biaya kertas karbon yang dikeluarkan oleh petani responden mengalami penurunan pada tahun 2010 Tabel 21. Penurunan biaya kertas karbon ini terjadi karena sebagian petani telah beralih menggunakan plastik mulsa. Sehingga biaya kertas karbon yang semula sebesar Rp. 374.400 pada tahun 2007, turun menjadi Rp. 173.340 pada tahun 2010. Biaya peralatan pertanian tangga dan kertas karbon dalam analisis pendapatan akan dikelompokkan ke dalam kelompok biaya tunai. Untuk biaya penyusutan peralatan pertanian disajikan dalam Tabel 22. Biaya penyusutan peralatan pertanian dihitung dengan menggunakan metode garis lurus straight line method dengan asumsi peralatan setelah umur teknis tidak dapat digunakan lagi dan tidak dapat dijual kembali. Total biaya penyusutan pada tahun 2010 mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena sebagian petani menggunakan dana kredit untuk menambah atau mengganti peralatan pertanian dengan yang lebih baik, seperti mengganti tangki penyemprot dengan mesin penyemprot dan mengganti kertas karbon dengan plastik mulsa. Selain itu petani juga membuat sumur. Sumur ini digunakan apabila terjadi musim kemarau yang berkelanjutan. Untuk menghindari tanaman belimbing kekurangan air dimusim kemarau, tiga orang petani dari total 33 petani membuat sumur dengan menggunakan dana kredit. 68 Tabel 22. Biaya Penyusutan Peralatan Pertanian per Tahun pada Usahatani Belimbing Dewa Petani di Kota DepokTahun 2007 dan 2010 Jenis Alat Jumlah buah Harga Rpsatuan Umur Teknis tahun Jumlah Rp Biaya Penyusutan Rptahun 2007 Drum air 1 197.321 10 292.992 29.299 Cangkul 2 42.321 3 96.185 32.062 Tangki semprot 1 305.536 5 370.346 74.069 Parang 1 42.143 3 44.697 14.899 Gunting 2 50.556 5 110.303 22.061 Timbangan 1 186.250 10 174.962 17.496 Total 189.886 2010 Drum air 1 197.321 10 292.992 29.299 Cangkul 2 48.393 3 109.984 36.661 Tangki semprot 1 309.107 5 374.675 74.935 Parang 1 46.786 3 48.203 16.068 Gunting 2 57.679 5 127.592 25.518 Timbangan 1 186.250 10 174.962 17.496 Plastik mulsa 2 477.647 3 810.553 270.184 Sumur 1 1.400.000 25 1.400.000 56.000 Mesin penyemprot 1 1.995.000 8 1.995.000 249.375 Total 775.537 Biaya penyusutan yang dibebankan kepada petani responden pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 189.886 , sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp.775.537. Biaya penyusutan terbesar pada tahun 2007 adalah untuk biaya penyusutan tangki semprot, sedangkan pada tahun 2010 adalah untuk biaya penyusutan plastik mulsa. Dalam analisis usahatani belimbing dewa biaya penyusutan ini dikelompokkan ke dalam jenis biaya diperhitungkan.

6.5. Penerimaan Usahatani Belimbing Dewa