Penggunaan Pestisida Penggunaan Sarana Produksi dalam Usahatani Belimbing Dewa

54 Rata-rata penggunaan pupuk gandasil per sepuluh pohon pada tahun 2007 adalah sebesar 3,77 kilogram dengan jumlah rata-rata penggunaan pupuk per pohon sebesar 0,38 kilogram. Sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebesar 2,68 kilogram dengan jumlah rata-rata penggunaan pupuk sebesar 0,27 kilogram. Jika dilihat secara keseluruhan, jumlah penggunaan semua jenis pupuk pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan jumlah penggunaan pupuk ini diakibatkan terjadinya kenaikan harga semua input pupuk pada tahun 2010. Sehingga banyak petani yang mengurangi dosis penggunaan pupuk pada tahun 2010.

6.3.2. Penggunaan Pestisida

Pestisida juga merupakan salah satu input atau sarana produksi yang digunakan oleh petani responden dalam kegiatan usahatani belimbing dewa. Pengaruh penggunaan pestisida yang tepat akan sangat terlihat pada penurunan populasi hama dan penyakit tanaman, termasuk pada tanaman belimbing dewa. Pestisida yang umumnya digunakan oleh petani responden diantaranya adalah dengan merek dagang Curacron 500 EC dan Decis 2,5 EC. Penggunaan kedua jenis pestisida tersebut dilakukan dengan cara disemprotkan ke permukaan daun dan batang tanaman pada pagi atau sore hari. Teknik budidaya dan perawatan tanaman Belimbing semua petani responden pada umumnya tidak jauh berbeda, begitu pula dengan frekuensi penyemprotan pestisida. Penyemprotan pestisida ini berlangsung selama dua bulan berturut-turut dalam satu kali musim panen. Cara penggunaan pestisida yang dilakukan oleh petani responden satu dengan petani responden yang lain juga sama. Cara penggunaan pestisida yang dilakukan oleh petani setempat adalah dengan mencampur kedua jenis pestisida yaitu Curacron dan Decis dalam satu adukan kemudian disemprotkan. Namun, menurut hasil wawancara dengan PPL di lokasi penelitian setempat, cara penggunaan pestisida yang tepat adalah dengan tidak mencampur beragam jenis pestisida dalam satu adukan. Pestisida yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan jenis serangan HPT yang terjadi pada tanaman. Mencampur beragam jenis 55 pestisida dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Namun hal ini dilakukan oleh petani dengan alasan untuk lebih menghemat biaya pestisida yang dikeluarkan. Tabel 12. Penggunaan Pestisida per Tahun pada Usahatani Belimbing Dewa di Kota Depok Tahun 2007 dan 2010 Nama Pestisida Penggunaan Pestisida liter10 pohontahun 2007 2010 Selisih Curacron 1,03 1,16 0,13 Decis 1,56 1,23 -0,33 Total penggunaan pestisida per tahun pada tahun 2007 dan 2010 dapat dilihat pada Tabel 12. Jumlah penggunaan pestisida curackron per sepuluh pohon pada tahun 2010 adalah sebanyak 1,16 liter, jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebanyak 1,03 liter. Berbeda dengan pestisida curacron yang mengalami peningkatan jumlah penggunaan, pestisida decis mengalami penurunan jumlah penggunaan. Untuk jumlah penggunaan pestisida decis per sepuluh pohon tahun 2007 adalah sebanyak 1,56 liter sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebanyak 1,23 liter. Penurunan jumlah rata- rata penggunaan ini dikarenakan terjadi kenaikan harga decis pada tahun 2010 yang cukup tinggi bila dibandingkan kenaikan harga pestisida curacron. Sehingga untuk campuran pestisida, petani lebih memilih untuk memperbanyak penggunaan pestisida curacron dibandingkan pestisida decis. Selain pestisida yang disemprotkan langsung ke tanaman belimbing, petani reponden juga menggunakan perangkap lalat buah yaitu Petrogenol 800 L. Perangkap lalat buah dibuat dari kemasan air mineral ukuran 600 milliliter yang telah dilubangi dan diberi kapas yang telah ditetesi cairan petrogenol. Kapas yang ditetesi cairan petrogenol harus diganti secara rutin dalam dua minggu sekali. Namun pada kenyataannya, petani responden malas untuk mengganti kapas yang terdapat pada perangkap lalat buah tersebut, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kembali serangan lalat buah yang dapat menurunkan produksi belimbing dewa. Menurut SOP belimbing dewa, satu kemasan petrogenol lima milliliter dapat digunakan untuk membuat tiga perangkap lalat buah, namun 56 sebagian besar petani responden membuat lima perangkap lalat buah untuk satu kemasan petrogenol. Jumlah penggunaan petrogenol per sepuluh pohonuntuk tahun 2007 adalah sebanyak 497,64 mililiter dengan jumlah rata-rata penggunaan per pohon sebanyak 15,08 mililiter. Sedangkan untuk tahun 2010, Jumlah penggunaan petrogenol per sepuluh pohon adalah sebanyak 13,98 mililiter dengan jumlah penggunaan rata-rata per pohon sebanyak 1,40mililiter.

6.3.3. Penggunaan Bahan Pembungkus Buah