Penggunaan Pupuk Penggunaan Sarana Produksi dalam Usahatani Belimbing Dewa

52 produksi yang digunakan adalah pupuk, pestisida, pembungkus buah, tenaga kerja dan alat-alat pertanian.

6.3.1. Penggunaan Pupuk

Pupuk yang digunakan oleh petani responden dalam usahatani belimbing dewa antara lain adalah pupuk organik pupuk kandang, pupuk anorganik pupuk NPK dan Urea dan pupuk daun Gandasil. Ketiga jenis pupuk yang digunakan petani tersebut biasa diperoleh petani di kios penjualan sarana produksi pertanian yang ada di masing-masing lokasi penelitian. Banyaknya pupuk kandang yang digunakan oleh tiap-tiap petani responden berkisar antara 30-60 kilogram per pohon dalam satu kali pemupukan yang diberikan setiap satu atau dua kali setahun. Pemberian pupuk kandang yang dilakukan oleh petani responden ini bergantung pada sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing petani responden. Sedangkan dosis penggunaan pupuk kandang yang sesuai dengan SOP belimbing dewa adalah 40-60 kilogram per pohon per sekali pemupukan yang diberikan tiap empat bulan sekali. Tabel 11. Penggunaan Pupuk per Tahun pada Usahatani Belimbing Dewa di Kota Depok Tahun 2007 dan 2010 Jenis Pupuk Penggunaan Pupuk kg10 pohontahun 2007 2010 Selisih Pupuk Kandang 1.451,52 1.087,72 -363,8 Pupuk NPK 32,8 29,39 -3,41 Pupuk Urea 29,98 23,4 -6,58 Pupuk Gandasil 3,77 2,68 -1,09 Berdasarkan Tabel 11, jumlah penggunaan pupuk kandang petani responden per sepuluh pohon pada tahun 2007 adalah sebanyak 1.451,52 kilogram. Namun, jumlah ini menurun pada tahun 2010 menjadi 1.087,72 kilogram. Penurunan sebesar 363,8 kilogram ini terjadi karena petani dalam memenuhi jumlah pemberian pupuk kandang bergantung pada sumberdaya yang dimiliki pada saat pemberian pupuk. Dari 33 petani responden, lima orang diantaranya tidak menggunakan pupuk kandang dalam tehnik budidaya belimbing. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa petani tidak menggunakan pupuk 53 kandang dalam tehnik budidaya belimbing karena mereka menganggap bahwa penggunaan pupuk untuk budidaya belimbing sudah cukup dengan menggunakan pupuk NPK dan Urea. Untuk jumlah penggunaan pupuk NPK per sepuluh pohon pada tahun 2007 adalah sebanyak 32,8 kilogram dan 29,39 kilogram untuk tahun 2010. SOP belimbing dewa untuk penggunaan pupuk NPK per pohon per sekali pemupukan adalah sebanyak 0,7-1 kilogram. Pemberian pupuk NPK dalam satu tahun dilakukan sebanyak tiga kali. Penggunaan pupuk NPK yang dilakukan oleh petani responden sudah sesuai dengan SOP belimbing dewa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11. Penggunaan rata-rata per pohon petani responden pada tahun 2007 adalah sebesar 3,28 kilogram per tahun atau sebesar 1,09 kilogram per sekali pemupukan dan untuk tahun 2010 adalah sebesar 2,94 kilogram atau sebesar 0,98 kilogram per sekali pemupukan. Berdasarkan Tabel 11, jumlah pengunaan pupuk urea per sepuluh pohon untuk tahun 2007 dan 2010 tidak jauh berbeda. Untuk tahun 2007, jumlah penggunaan pupuk urea per sepuluh pohon adalah sebanyak 29,98 kilogram dan 23,40 kilogram untuk tahun 2010. Penggunaan pupuk urea sebenarnya tidak ada dalam SOP belimbing dewa di Kota Depok. Petani menggunakan pupuk urea dalam budidaya belimbing dikarenakan hal itu sudah menjadi kebiasaan budidaya belimbing yang telah dilakukan sejak sebelum adanya SOP. Hal ini dapat dilihat dari total petani yang menggunakan pupuk urea adalah sebanyak 30 petani dari total 33 petani responden. Selain menggunakan pupuk yang diberikan di dekat perakaran tanaman, petani responden juga rutin menyemprotkan pupuk cair pada tanaman belimbing yaitu pupuk gandasil. Pupuk cair pada budidaya belimbing berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan bunga. Dosis pemakaian pupuk gandasil pada petani responden telah sesuai dengan dosis yang dianjurkan, yakni sebanyak satu gram per liter air. Pupuk ini disemprotkan ke tanaman belimbing tiap dua minggu sekali selama dua bulan berturut-turut dalam satu kali musim panen. Artinya dalam satu kali musim panen, penyemprotan pupuk gandasil dapat dilakukan sebanyak empat kali. 54 Rata-rata penggunaan pupuk gandasil per sepuluh pohon pada tahun 2007 adalah sebesar 3,77 kilogram dengan jumlah rata-rata penggunaan pupuk per pohon sebesar 0,38 kilogram. Sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebesar 2,68 kilogram dengan jumlah rata-rata penggunaan pupuk sebesar 0,27 kilogram. Jika dilihat secara keseluruhan, jumlah penggunaan semua jenis pupuk pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan jumlah penggunaan pupuk ini diakibatkan terjadinya kenaikan harga semua input pupuk pada tahun 2010. Sehingga banyak petani yang mengurangi dosis penggunaan pupuk pada tahun 2010.

6.3.2. Penggunaan Pestisida