Lahan Kritis TINJAUAN PUSTAKA

1. lahan gundul yang sudah tidak bervegetasi lagi. 2. padang alang­alang atau lahan yang ditumbuhi semak belukar yang tidak produktif. 3. Areal yang berbatu atau berpasir sebagai akibat erosi tanah. 4. Lahan yang kedalaman solumnya sudah tipis sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. 5. Tanah yang tingkat erosinya melebihi tingkat erosi yang dapat ditolerasikan yaitu untuk tanah kedalaman solum lebih daru 100 cm sebesar 14 tonhatahun, daerah dengan kedalaman solum 30­100 cm sebesar 10 tonhatahun dan tanah dengan kedalaman solum kurang dari 30 cm sebesar 5 tonhatahun. Departemen kehutanan secara umum menyebutkan lahan kritis adalah lahan yang sudah tifak berfungsi sebagai media mengatur tata air dan unsur produksi pertanian yang baik. Keadaan ini dicirikan oleh keadaan penutupan vegetasi lebih kecil 25 topografi dengan kemiringan lebih besar 15 dan ditandai dengan adanya gejala erosi lembar sheet erosian dan erosi parit gully erosian.

2.6. Kesuburan dan Kesehatan Tanah

Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara dalam keadaan cukup, seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman. Penggunaan pupuk merupakan suatu kebutuhan bagi tanaman untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang tersedia selama siklus pertumbuhan tanaman Leiwakabessy et al. 2003 Ciri­ciri tanah yang subur dan sehat : • Mengandung humusbunga tanah terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos, mulsa, kotoran hewan dll • Mengandung sejumlah besar biota­biota tanah bermanfaat mikrofauna, mikroflora, makrofauna, dll • Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase • Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik • Mempunyai tingkat pH yang netral. • Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya Faktor utama yang menentukan keberhasilan tersebut karena adanya program intensifikasi pertanian yang mengandalkan penerapan benih unggul dan penggunaan pupuk anorganik yang mampu meningkatkan produktivitas padi persatuan hektar. Sejalan dengan perkembangan waktu. Produktivitas pada saat ini relatif stagnan, bahkan segologan masyarakat khawatir akan terjadinya ketidakberlanjutan produksi. Hal ini diduga karena terjadi degradasi kualitas lahan. Sehingga pada beberapa tahun terakhir ini produksi padi nasional cenderung menurun Pramono, 2004. Penurunan produksi tersebut karena terjadinya pengurasan unsur hara dalam tanah secara cepat akibat praktek petani dalam menggunakan pupuk anorganik yang terus menerus dan berlebihan. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan tanah karena semakin rendahnya kendungan bahan organik tanah Tisdale et al. 1985 Inovasi yang bisa ditempuh untuk mengembalikan kesuburan lahan adalah melalui sistem pertanian secara organik. Melalui pertanian organik ini diharapkan dapat mempertahankan kesuburan tanah, baik secara fisik, biologis maupun kimia sebagaimana ekosistem alami. Inovasi pertanian organik dalam usahatani padi diharapkan petani dapat memanfaatkan sumberdaya lokal, seperti pemberian pupuk organik dan pestisida nabati, rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat, dan berbagai konservasi lahan dan air. Disamping itu pertanian organik jika dikelola dengan baik maupun meningkatkan produktivitas lahan, ramah lingkungan dan produk dihasilkan aman bagi kesehatan Syekhfani, 2000.