Analisis Kelayakan Keuangan Metode Pengolahan dan Analisis Data

3 Apabila nilai NPV yang dihasilkan kurang dari nol berarti proyek tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan. b. Internal rate of return IRR Internal Rate of Retrun IRR didefinisikan sebagai tingkat bunga usaha yang menjadikan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Perhitungan IRR ini dilakukan dengan cara coba­coba sampai ditemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan present value proceed sama besar dengan present value outlay Riyanto, 2001. Kadariah 2001 menyatakan bahwa dalam perhitungan IRR harus dilakukan interpolasi antara discount rate tertinggi i’ yang memberi NPV negative NPV”, sehingga diperoleh NPV sebesar nol 0. .......... 2 Di mana : I 1 = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif I 2 = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV1 = NPV pada tingkat bunga i 1 NPV2 = NPV pada tingkat bunga i 2 1. Apabila nilai IRR lebih besar dari satu berarti usaha dapat dilanjutkan, Jika nilai IRR kurang dari satu berarti usaha tidak dapat dijalankan. c. Net benefit cost ratio Kadariah 2001 menyatakan bahwa Benefit Cost Ratio BC Ratio atau disebut dengan Profitabilitiy Index adalah suatu metode yang membandingkan antara present value proceed dengan present value outlay pada tingkat bunga kredit yang telah ditentukan. Husnan dan Suwarsono 1990 menyatakan bahwa sebelum menghitung BC Ratio harus ditentukan terlebih dahulu besarnya tingkat suku bunga diskonto, karena nilai BC Ratio sangat tergantung pada tingkat bunga. 3 IRR = I 2 ­ NPV 2 x i 2 – i 1 NPV 1 ­ NPV 2 Keterangan: B t = penerimaan total bruto pada tahun ke­t Ct = biaya total bruto pada tahun ke­t i = tingkat suku bunga pada tahun pada periode ke­i t = periode investasi t = 0, 1, 2,...n dengan kriteria : 1 jika net BC lebih besar atau sama dengan satu maka proyek layak dijalankan 2 jika net BC lebih kecil dari 1 maka proyek tidak layak. d. Payback Periode PBP Payback Period PP adalah metode yang menghitung lamanya waktu untuk mengembalikan pengeluaran atas investasi rill melalui penerimaan yang diterima setiap tahun Husnan dan Suwarsono, 2000 .. 4

3.4. Asumsi Dasar

Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai berikut: 1. Periode analisis adalah selama 5 tahun 2008 ­ 2012, hal ini dikarenakan untuk melihat produktivitas perbandingan pemakaian pupuk kimia dan pemakaian pupuk organik lokasi penelitian di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. 2. Perhitungan biaya mengacu pada biaya variabel dan biaya tetap, biaya variabel merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan bahan baku sedangkan biaya tetap adalah biaya yang harus ditanggung oleh petani dengan memperhitungkan jumlah tenaga kerja. 3. Penentuan harga menggunakan harga yang berlaku pada periode pengambilan data yaitu pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 4. Jenis dan kebutuhan pupuk dan benih yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan petani. 5. Perhitungan konversi berat padi – beras ­ Produksi Gabah Kering Panen GKP : Luas lahan Ha x Produktivitas rata­rata TonHa ­ Produksi Gabah Kering Giling GKG : 86,59 x GKP ­ Produksi Beras : 63,20 x GKG 6. Penilaian sekenario investasi sesuai dengan Studi Kelayakan Bisnis kelayakan perbandingan skenario pertama pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 dan skenario kedua pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 serta skenario ketiga pupuk kimia 100 dan pupuk organik 0 dapat menggunakan 4 kreteria investasi yang terdiri dari : Net Present Value NPV, Internal Rate Of Return IRR, Net BC, Break event point BEP, Payback Periode PBP. 7. Suku bunga deposito sebesar 5,75 persen yang diperoleh melalui rata­ rata BI rate bulan Februari 2012. Suku bunga pinjaman yang digunakan adalah sebesar 7 persen selama lima tahun, nilai tersebut merupakan suku bunga pinjaman selama lima tahun Johansyah, 2012. 8. Data yang diperoleh baik secara primer ataupun sekunder akan diolah secara manual dan dibantu prangkat lunak Microsoft excel versi 2003. 9. Data sekunder dari penelitian ini adalah berupa produktifitas penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik pada tahun 2008 ­2012 yang sumber data didapat dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan lokasi penelitian di Kecamatan Soreang. 10. Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur­literatur yang relevan dengan penelitian guna memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep pemupukan berimbang dengan efisiensi penggunaan yang tepat, studi kepustakaan diperoleh dari berbagai literatur maupun teori dari buku, jurnal penelitian dan internet.