Analisis kelayakan skenario S

usaha selama lima tahun, dan untuk skenario S1 nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp. 74,113,­ nilai ini menunjukan pelaku usaha selama lima tahun, dan untuk S2 nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp. 88,691,­ nilai ini menunjukan pelaku usaha selama lima tahun, dengan tingkat diskonto 5,75 persen. Nilai ini lebih besar dari nol, sehingga berdasarkan skenario NPV usaha ini layak untuk diusahakan. Perhitungan Net BC menghasilkan nilai perbandingan skenario S1 sebesar 5,7 untuk S2 sebesar 6,2 untuk setiap Rp 1 yang dikeluarkan. Nilai Net BC lebih besar dari 1, sehingga menurut skenario Net BC usaha ini layak untuk diusahakan. Sementara itu Nilai IRR menunjukkan discount factor pada tingkat suku bunga deposito BI rate r1 = 5,75 , dengan cara coba­coba dengan tingkat suku bunga sebesar r2 = 7. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian terhadap investasi yang tinamkan skenario S1 sebesar 40 dan skenario S2 sebesar 40 . Nilai ini lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan yaitu 5,75 persen, karena setiap investasi yang ditanamkan pada usaha ini akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar dibandingkan menyimpan dana investasi untuk di tabung dan di depositokan. Nilai Pay back Period PP mengambarkan kecepatan perputaran setiap panen. Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada padi inbrida untuk sekenario S1 dan perbandingan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk sekenario S2 Perputaran percepatan panen selama lima tahun dengan periode tanam pertahun dua kali masa tanam dengan sekenario S1 dengan masa panen rata­rata adalah 1,9 tahun dan skenario S2 dengan masa panen rata­rata didapat nilai 1,7 tahun. Nilai ini menunjukan bahwa seluruh biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik pada tanaman padi inbrida akan dapat dikembalikan pada tahun ke satu bulan ke sembilan untuk skenario S1 dan skenario S2 akan dapat dikembalikan pada tahun ke satu bulan ke tujuh. Hasil ini menunjukan skenario S masih kurang dari lima tahun, sehingga masih dikatakan layak untuk dijalankan. Dilihat dari keempat kriteria kelayakan investasi yakni NPV, Net BC, IRR dan PP maka usaha pengunaan pupuk anorganik dan pupuk organik pada tanaman padi inbrida layak secara finansial.

c.1 Analisis kelayakan skenario S permusim tanam

Skenario S1 untuk kelayakan finansial pertahun dengan dua kali masa tanam dapat diketahui bahwa nilai NPV terbesar untuk dua kali masa tanam untuk MT 1 dan MT 2 yaitu dengan nilai NPV Rp. 1,283,­ untuk masa tanam tahun 2008, dengan nilai NPV terendah untuk skenario S1 yaitu sebesar Rp. 0,846,­ untuk masa tanam tahun 2012. Dengan total NPV sebesar Rp 5,540,­ hal ini menunjukan bahwa peningkatan penggunaan pupuk kimia 100 dan Pupuk organik 50 pada skenario S1 mempengaruhi nilai NPV pada setiap perlakuan pertahun untuk dua kali masa tanam. Skenario S2 untuk kelayakan finansial pertahun dengan dua kali masa tanam dapat diketahui bahwa nilai NPV terbesar untuk dua kali masa tanam untuk MT1 dan MT 2 yaitu dengan nilai NPV sebesar Rp. 2,488,­ untuk masa tanam tahun 2012 dengan nilai NPV terendah untuk skenario S2 yaitu sebesar Rp. 1,406,­ untuk masa tanam tahun 2008. Dengan total NPV sebesar Rp. 9,002,­ hal ini menunjukan bahwa peningkatan penggunaan pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 pada skenario S2 mempengaruhi nilai NPV pada setiap perlakuan pertahun untuk dua kali masa tanam. Skenario S1 dan S2 nilai IRR untuk discount faktor menunjukan tingkat suku bunga deposito BI rate sebesar r1 = 5,75 persen IRR dengan cara coba­coba r2 = 7 persen. Hal ini menunjukan tingkat pengembalian yang ditanamkan untuk skenario S1 dan S2 memiliki nilai IRR yang sama sebesar 6 . Dengan total IRR sebesar 28 untuk skenario S1 dan S2. Perhitungan Net BC menghasilkan perhitungan pada skenario S1 dengan nilai Net BC tertinggi lebih dari satu pertahun dengan dua kali masa tanam yaitu untuk MT 1 dan MT 2 dengan Net BC tertinggi pada skenario S1 yaitu 2 pada tahun 2008 dan untuk Net BC terendah untuk skenario S1 adalah 1,5 pada masa tanam tahun 2012. Dengan total Net BC sebesar 9. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 pada skenario S1 dengan Net BC lebih besar dari satu, untuk setiap tahun dua kali masa tanam. Perhitungan Net BC menghasilkan perhitungan pada skenario S2 dengan nilai Net BC tertinggi lebih dari satu pertahun dengan dua kali masa tanam yaitu untuk MT 1 dan MT 2 dengan Net BC tertinggi pada skenario S2 yaitu 2,5 pada masa tanam tahun 2012 dan untuk Net BC terendah untuk skenario S2 adalah 2,1 pada masa tanam tahun 2008. Dengan total net BC sebesar 11,3 hal ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 pada skenario S2 dengan Net BC lebih besar dari satu, untuk setiap tahun dua kali masa tanam Nilai Pay back Period PP mengambarkan kecepatan perputaran setiap panen. Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam dalam setahun, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada padi inbrida untuk sekenario S1 dan perbandingan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk skenario S2 Perputaran percepatan panen selama setahun dengan dua kali masa tanam dengan skenario S1 dengan paling cepat masa panen sebesar 1 pada tahun 2012 dan paling lama masa panen sebesar 2 pada tahun 2009 sementara untuk skenario S2 dengan paling cepat masa panen sebesar 0,7 pada tahun masa tanam 2012 dan paling lama masa panen untuk skenario S2 sebesar 0,9 pada tahun masa tanam 2008. Dengan total Pay back Period untuk skenario S1 adalah 6,7 tahun dan untuk skenario S2 4 tahun sehingga dapat diketahui bahwa skenario S2 memiliki masa panen tercepat yaitu 4 tahun, bisa dilihat Lampiran 4. Tabel 13. Skenario dasar tanpa pupuk organik Parameter STN Tahun Tanam Padi Inbrida SD 2008-2012 Rata- rata Skenario Dasar Nilai

1. Tingkat Produksi Tonha

3.471 3.471

2. Harga Beras RpKg

4.200 4.200

3. NPV jutaan Rpthn

86.248 86.248

4. IRR thn

41 41

5. NET BC -

5,6 6

6. Pay Back Period thn

1,7 2