Tabel 4. Proyeksi neraca produksi dan permintaan urea 2007-2012 ton
Tahun Permintaan
Produksi Neraca
2007 4.548.067
5.731.700 1.183.633
2008 4.690.651
6.446.000 1.755.349
2009 4.837.704
6.809.000 1.971.296
2010 4.989.368
7.214.100 2.224.732
2011 5.145.786
7.295.300 2.149.514
2012 5.307.108
7.740.000 2.432.892
Neraca produksi dan permintaan mengalami surplus yang terus meningkat selama 20072012 dan dapat digunakan untuk sektor pertanian.
4.2.2 Aspek Produksi
Sarana produksi atau input yang digunakan pada usahatani padi terdiri bibit; pupuk;tenaga kerja;dan alat pertanian. Perincian penggunaan bibit, pupuk per hektar
pada periode masa tanam tahun 20082012 pada usahatani padi inbrida dengan perlakuan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 dan pada masa tanam tahun
20082012 pada usahatani padi inbrida dengan perlakuan pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 . Serta perlakuan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 0.
a. Bibit
Bibit yang digunakan oleh petani adalah bibit yang diberikan oleh dinas pertanian kabupaten bandung Varietas bibit yang digunakan adalah jenis padi
ciherang dikarenakan menurut petani dilokasi penelitian, harga jual yang didapat relatif lebih tinggi dibanding varietas padi yang lainnya seperti padi IR 64. Selain
harga yang lebih tinggi, petani memilih menanam jenis ciherang karena varietas ini yang cocok untuk ditanam dimusim hujan maupun musim kemarau. Alasan utama
petani memilih menanam jenis padi ciherang adalah karena jenis padi ini memiliki umur masa tanam yang lebih pendek dibanding varietas lain seperti IR 64.
Jumlah ratarata bibit per hektar yang digunakan oleh petani pada periode pertama dengan masa tanam NovemberFebruari 20072008, DesemberMaret 2008
2009, JanuariApril 2010, NovemberJuni 20102011, AgustusMei 20112012 untuk perlakuan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 dan periode kedua perlakuan
pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 adalah sebanyak 20 kilogram per hektar, sedangkan Jumlah ratarata bibit per hektar yang digunakan oleh petani adalah
sebanyak 20 kilogram per hektar. Penggunaan jumlah bibit padi akan mempengaruhi total pengeluaran untuk input produksi padi.
b. Pupuk
Pupuk yang digunakan oleh patani terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik POG Parhon, Organik Gatara, Organik Granul, Organik Cair TGH dan
pupuk anorganik NPK Kujang, NPK Phonska, Urea. Pupuk Organik dan pupuk Anorganik merupakan pemberian dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Dimana
petani masih tergantung terhadap penggunaan pupuk anorganik sehingga perlu penambahan pupuk organik agar pemupukan yang dilakukan berimbang sehingga
tidak merusak tanah yang mengakibatkan tanah menjadi kritis. Jumlah penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik pada usahatani padi inbrida dengan perlakuan
pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 dapat dilihat pada Lampiran 6 dan pada masa tanam tahun 20082012 pada usahatani padi inbrida dengan perlakuan pupuk
kimia 50 dan pupuk organik 60 dapat dilihat pada Lampiran 6 Serta pengunaan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 0 dapat dilihat pada Lampiran 9.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam semua kegiatan usahatani padi yang dilakukan dilokasi penelitian seluruhnya dikerjakan oleh tenaga kerja lakilaki.
Digunakan dalam kegiatan usahatani mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyemprotan,dan pemanenan.
Pada jenis kegiatan penanaman terdapat dua cara dalam pembayaran tenaga kerja yang dilakukan. Cara pertama adalah dengan cara ceblok, yaitu petani hanya
membayar upah makan dengan kisaran biaya Rp. 10.000,00 dan Rp 15.000,00 dengan kondisi tenaga kerja yang digunakan akan mendapatkan kepastian akan dipekerjakan