Tenaga Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

kembali ketika kegiatan pemanenan. Cara kedua dengan cara borongan, yaitu petani akan membayar upah kepada tenaga kerja sesuai dengan lahan yang akan ditanam. Besar upah untuk cara borongan berkisar dari Rp 700.000,00 sampai Rp 800.000,00 per satu bahu atau 0,66 hektar. Untuk kegiatan pemanenen menereapkan cara yang sama dalam pembayaran upah tenaga kerja, yaitu dengan menggunakan cara bawon. Cara pembayaran bawon adalah cara pembayaran bagi hasil dimana tenaga kerja akan mendapatkan satu per enam dari hasil panen petani. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam analisis usahatani padi mengunakan satuan HOK Hari Orang Kerja. Petani hanya mengiginkan dengan upah yang dibayar suatu jenis pekerjaan bisa selesai dalam satu hari dimana untuk satu Hari Orang Kerja adalah delpan jam per hari. Biaya tenaga kerja yang terdiri dari 4 HOK pada proses persemaian, 20 HOK penanaman, 8 HOK pada proses pemupukan, 40 HOK pada proses penyiangan, 20 HOK pada proses penyemprotan, 150 HOK pada proses pemanenan.

d. Alat-Alat Pertanian

Jenis alat pertanian yang digunakan dalam kegiatan tanaman padi adalah cangkul, arit, ember, linggis, pompa air, alat semprot dan traktor. Cangkul digunakan untuk menggemburkan tanah, arit digunakan untuk menyiangi ilalang yang ada di sekitar sawah, linggis digunakan untuk membalikan tanah dan memecah tanah keras, pompa air digunakan untuk membantu mengairi sawah, alat semprot digunakan sebagai wadah menyempot tanaman padi untuk pemupukan tananaman padi menggunakan pupuk organik cair, dan traktor digunakan untuk membajak sawah dan mengemburkan tanah, peralatan yang digunakan petani adalah milik pribadi.

e. Analisis Biaya Usahatani

Biaya yang dikeluarkan dalam usahatani terdiri dari biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk uang tunai, yang termasuk dalam biaya tunai pada usahatani adalah biaya input pembelian bibit, pupuk, sewa lahan, sewa alat pertanian, biaya irigasi dan biaya tenaga kerja. Pada Tabel 5 analisis usahatani yang dilakukan terhadap petani padi inbrida yang menggunakan periode tanam tahun 2008 dengan P1 penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 dan P2 penggunaan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 biaya tunai tenaga kerja P1 ditahun 2008 sebesar Rp. 2.100.000,­ dan biaya tenaga kerja P2 ditahun 2008 sebesar Rp 2.100.000,­ tenaga kerja menjadi komponen terbesar dalam usahatani karena dalam setiap kegiatan usahatani yang dilakukan mulai dari persiapan lahan hingga pemanenan, hampir seluruh kegiatan tanaman padi menggunakan tenaga kerja,. Biaya pemanenan bergantung dengan jumlah produktivitas tanaman padi yang dihasilkan dikalikan dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat pemanenan berlangsung, untuk pemanenan P1 sebesar Rp. 990.000, dan P2 sebesar Rp. 990.000,­ hal ini sama yang dilakukan pada periode pertama. Biaya lain yang menjadi salah satu biaya terbesar adalah biaya pembelian pupuk dan benih sebesar P1 Rp. 1.135.000,­. sedangkan pada biaya pembelilan pupuk dan benih pada periode kedua adalah P2 Rp. 817.000,­. dimana jumlah biaya pembelian pupuk dan benih jumlah terbesar yang diperoleh pada P1.Biaya persiapan lahan untuk P1 sebesar Rp. 3.440.000,­ dan untuk P2 sebesar Rp. 3.440.000,­ dimana kedua perlakuan yang berbeda memiliki biaya yang sama dikarenakan dilakukan pada tahun yang sama. Bisa dilihat Lampiran 6 dengan menggunakan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 sedangkan pada Lampiran 6 Dengan menggunakan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk skenario P1 dan P2. Bisa dilihat Lampiran 7 dengan menggunakan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 sedangkan pada Lampiran 7 Dengan menggunakan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk skenario Q1 dan Q2.