Kesimpulan Hasil Analisis Finansial Skenario P, Q, S dan SD

kimia 100 dan pupuk organik 50 pada padi Inbrida tahun 2008­2012 pada Skenario P1, Q1 dan S1 memiliki nilai NPV positif sebesar Rp. 23,680,­, IRR 28 , dan net BC 10,4 PBP dibawah dari umur analisa percepatan masa panen yaitu 4,9 tahun. penilaian investasi usaha dapat disimpulkan bahwa perbandingan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 50 tahun 2008 – 2012 pada tanaman padi inbrida layak untuk dijalankan untuk periode tanam kedua dengan penggunaan pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 pada padi inbrida tahun 2008­2012, dan untuk Skenario P2, Q2 dan S2 memiliki nilai NPV positif sebesar Rp. 38,587,­ IRR 28 dan Net BC 14,0 untuk Pay Back Period dibawah dari umur analisa dengan percepatan masa panen yaitu 4,3 tahun, serta periode tanam ketiga untuk pupuk Kimia 100 dan pupuk organik 0. Skenario Dasar memiliki nilai NPV positif sebesar Rp. 9,612,­ IRR 28 dan net BC 11,9 pay back period 3,2 tahun. dengan demikian berpengaruh nyata dengan peningkatan produktivitas padi inbrida apabila penggunaan pupuk kimia diturunkan dan mempercepat pasca panen sehingga penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik ini layak untuk dilanjutkan. c Kelayakan Investasi dari Hasil penelitian dengan kelayakan antara periode pertama aplikasi pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada tahun 2008­2012 untuk skenario P1, Q1 dan S1 pada tanaman padi inbrida dan periode kedua aplikasi pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 pada tahun 2008­ 2012 untuk skenario P2, Q2 dan S2 serta Skenario dasar pupuk kimia 100 dan pupuk organik 0 tahun 2008­2012, untuk skenario dasar. Hasil evaluasi kelayakan investasi yang dilakukan pada tanaman padi inbrida merupakan investasi yang layak untuk dilanjutkan. d Dengan demikian perlakuan penggunaan pupuk anorganik 50 dan organik 60 memiliki nilai tertinggi untuk skenario P2, Q2 dan S2 dibanding pupuk anorganik 100 dan 50 untuk skenario P1, Q1 dan S1 sementara untuk skenario dasar yang hanya menggunakan pupuk anorganik 100, memiliki nilai terendah dibanding kedua skenario, serta investasi tersebut dapat teratasi dan layak dilakukan penambahan. Perlakuan penggurangan pupuk kimia dan pupuk organik terhadap padi inbrida berpengaruh terhadap produktifitas rata­rata kenaikan padi Inbrida dengan demikian penguranggan pupuk kimia ini efektif. Sehingga hasil evaluasi kelayakan investasi yang dilakukan pada tanaman padi inbrida merupakan investasi yang layak untuk dilanjutkan. 2 Saran Berdasarkan Penelitian perbandingan pemakaian pupuk kimia dan pupuk organik pada tanaman padi inbrida, maka saran yang diberikan adalah a. Perlu adanya kebijakan untuk pengawasan terhadap penggunaan pemupukan berimbang, sehingga pelaksanaan dilapangan berjalan dengan lancar. b. Dalam pengambilan nilai discount factor PF.i.n berdasarkan atas tingkat suku bunga i deposito yang berlaku, jika terdapat pinjaman maka nilai discount factor sebaiknya mengunakan tingkat suku bunga pinjaaman. c. Perlu ditingkatkan berbagai penyuluhan pertanian mengenai pupuk organik agar para petani dapat menekan biaya produksi DAFTAR PUSTAKA Arifin. 2012. Produksi Pupuk Nasional. Statistic [Internet]. [diunduh 2012 Des 10]. Tersedia pada : http www.appi.or.id?statistic Anonim. 2012. Gambaran Umum Sumber Daya Alam. [Internet]. [diunduh 2012 Jan 5]. Tersedia pada : http www.bandungkab.go.idarsip2345 gambaran­umum­sumber­daya­alam Arman. 2000. Efisiensi penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai [Skripsi]. Kabupaten Bantul. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2006. Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi Per Kecamatan . Peraturan Menteri Pertanian No. 01KptsSR. 13012006 Jakarta ID: Departemen Pertanian. BPS. 2010. Survei Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung. [Internet]. [diunduh 2010 Mei 1]. Tersedia pada: http www.bps.go.idfilesebook3204.pdf Darmawan A. 2005. Aplikasi Rekomendasi Pemupukan P dan K pada Tanah Berproduktivitas Rendah di Pati Jawa Tengah , [Skripsi] Fakultas Pertanian, Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. hlm 63. Duriyat. 2008 Analisis kelayakan bisnis Kaji Terapan pemupukan tanaman padi di Kecamatan Warungkondang . Cianjur ID: Dinas Pertanian Cianjur. [Ditjen BPDASPS] Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial. 2006. Luas dan penyebaran lahan kritis tahun 2006 dan tahun 2011. Jakrarta ID: Ditjen BPDASPS Chaerunnisa. 2007. Studi Kelayakan Pendirian Usaha Penggilingan Gabah di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor , [Skripsi]. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor ID: Intitut pertanian Bogor. Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta ID : Akademika Pressindo. hal 154. Hadisuwitno S. 2008. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta ID: PT Agromedia Pustaka. hal 50. Hidayat N, Talib C. 1987. Tanah Kritis Pencegahan dan Pemulihannya. Flores NTT ID: Nusa Indah Pr. Husnan S dan Suwarsono. 1990. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Malang ID: Universitas Brawijaya. Husnan S dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta ID Unit penerbit dan percetakan AMP YKPN. Husnan S dan Muhammad S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta ID: UPP AMP YKPN Ibrahim YHM. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta ID : Rineka Cipta. Johansyah D. 2012. BI Rate turun 25 bps menjadi 5,75 . Ruang Media [Internet]. [diunduh 2012 Feb 9]. Tersedia pada http www.bi.go.idwebidruang+mediasiaran+pressp_14312.htm Kasmir dan Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis edisi kedua Jakarta ID: Kencana. Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomis, Jakarta ID: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. [Kementan] Kementerian Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. No 28 PermentanSR. 13052009. Jakarta ID: Kementan. Leiwakabessy F, Wahyudin, Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Mardikanto TS. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan, Jakarta ID: Departemen Kehutanan. Mashar AZ. 2000. Teknologi Hayati Bio P 2000 Z Sebagai Upaya untuk Memacu Produktifitas Pertanian Organik di Lahan Marginal . Makalah disampaikan Lokakarya dan pelatihan teknologi organik di Cibitung 22 Mei 2000. Margaretha. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Tanaman Tomat, Cabai dan Melon Menggunakan Irigasi Tetes , [Skripsi]. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Miniami. 1997. Low External Input for Sustainable Agriculture Proceeding seminar APO, 27 August­6 Sept 1996 Tokyo. Japan JP: hal 19­36. Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Departemen Agribisnis. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Pramono. 2004. Pertanian Organik Suatu Harapan dicapainya pertanian ramah lingkungan . Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Pandel et al. 2008. Economic Feasibility of No-Tillage And Manure For Soilcarbon Sequestration In Corn Production In Northeastren. Kansas US: Journal Of Environmental Quality Palar H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta ID: Rineka Cipta. Pangaribuan, D dan Pujisiswanto H. 2008. Pemanfaatan kompos jerami untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah tomat . Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi­II. Bandar Lampung, 2008 November 17­18. Bandar Lampung ID: Universitas Lampung. hlm 1­ 10. Riyanto B. 2001. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Yogyakarta ID: BPFE Pr. Suprihono B. 2003. Analisis Efesiensi Usaha Tani Pada Lahan sawah di Kecamatan Karanganyar , Kabupaten Demak. [Skripsi].Departemen Pertanian, Fakultas Pertanian. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Sofyan I. 2003. Studi Kelayakan Proyek. Konsep Dan Teknik. Jakarta ID: PT Pustaka Binaman Pressindo. Simanungkalit RDM. 2001. Aplikasi pupuk hayati dan pupuk kimia; suatu pendekatan terpadu . Bul Agrobiol 4: 56­61 Sutedjo MM. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta ID: PT Rineka Cipta. hal 177. Suwardjo, Sunyoto, Wahyunto, Dariah A. 1996. Penyebaran lahan kritis dan Teknologi Penanggulangannya di Kawasan Timur Indonesia . Di dalam: Prosiding Temu Konsultasi Sumberdaya Lahan untuk Pengembangan Kawasan Indonesia Timur. Bogor ID: Puslittanak. Sutojo S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Konsep dan Teknik. Jakarta ID: PT Pustaka Binaman Preessindo. Sriyoto et al. 2007. Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Dua Tipologi lahan yang berbeda di propinsi Bengkulu dan faktor-faktor Determinannya , Bengkulu ID Sunyoto RB, Suparmi, Suwarjo. 1993. Inventarisasi dan Delinasi Lahan Kritis di Propinsi Sulawesi Tenggara . Prosiding Penelitian Tanah dan Agroklimat No. 10. Bogor ID: Puslittanak. Syekhfani. 2000. Pertanian Organik : Suatu Alternatif Menuju Sistem Pertanian Berkelanjutan Ditinjau dari Aspek Kesuburan Tanah . Makalah disampaikan pada Temu Teknologi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur di Bedali Lawang 19 Oktober 2000. Syahyuti. 2004. Harga Pembelian Pemerintah HPP pada Kebijakan Perberasan. [Internet]. [diunduh 2010 Jan 18]. Tersedia pada : http www.syahyutiberas.blogspot.comsearchlabelHPP Syahyuti. 2006. Data dan Fakta Padi dan Beras. [Internet]. [diunduh 2010 Feb 21]. Tersedia pada : http www.syahyutiberas.blogspot.com Tutuarima M. 2009. Analisis Efisiensi Produksi Pendekatan Fungsi Produksi Frontier pada Usaha Tani Cabai. Desa pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes . [Skripsi] pada Departemen Pertanian, Fakultas Pertanian. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Tisdale SL, Nelson WL, Beaton JD. 1985. Soil fertility and Fertilizers. 4th ed. Macmillan Pub. Co., New York US: 754p. Umar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif . Edisi Kedua. Jakarta ID: PT Gramedia Pustaka Utama. Wardhana W. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta ID: Penerbit Andi. LAMPIRAN Lampiran 1. Matrik penelitian terdahulu 1 Untuk pemilihan tempat penelitian ini menggunakan metode cluster sampling,sedangkan untuk penentuan responden sebesar 3,17 sedangkan pada tipologi tadah hujan sebesar 2,10 faktor­faktor digunakan metode simple random sampling. Alat Analisis yang berpengaruh terhadap peningkatan efesiensi yaitu faktor luas lahan, analisis efesiensi ekonomi dan analisa regresi berganda pendidikan non formal, penggunaan benih, penggunaan dosisi pupuk, dan digunakan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi dan tipologi lahan sedangkan status lahan secara statistik tidak berpengaruh tingkat efesiensi ekonomi yang dicapai oleh petani 2 3 Metode Sampling : Simple Random Sampling Alat Analisis : Fungsi Produksi Frontier 4 Metode Sampling : Quota Sampling Alat Analisis : analisis statistik digunakan untuk menguji model fungsi produksi dan efisiensi, sedangkan untuk menganalisis analisis tani menggunakan BC Ratio 5 Judul : Studi Kelayakan pendirian usaha Penentuan kelayakan dilakukan dengan penggilingan Gabah di Desa Cikarawang Dramaga pengkajian aspek­aspek kelayakan yaitu : Kabupaten Bogor aspek pasar pemasaran, aspek teknis Tahun : 2007 dan teknologi, aspek manajemen operasional Peneliti : Chaerunnisa dan aspek finansial Judul Analisis Efisiensi produksi pendekatan Judul ; Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi pada Dua Tipologi Lahan yang berbeda di Propinsi Bengkulu dan Faktor­Faktor Determinnya. Lokasi : Bengkulu Tahun : 2007 Peneliti : Sriyanto, Winda Herveny dan Alat Analisis Terdapat perbedaan efesiensi usahatani yakni pada tipologi sawah irigasi yaitu Judul Efesiensi penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai Ketut Sukiyono Lokasi : Desa Pengaradan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes Tahun : 2009 Peneliti : Maria Tutuarima Judul: Analisis Efesiensi Usaha Tani Padi NO JudulLokasiTahunPeneliti Lokasi : Kabupaten Bantul Tahun : 2000 Peneliti Rudi Arsiyadi Arman Penulis : Budi Suprihono Metode Sampling : Purposive Sampling dan Random Sampling Alat analisis : analisis regresi dengan model fungsi Cobb Douglas dan RC Ratio saat musim tanam padi pada lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Demak pada lahan Sawah di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak Tujuan: pertama untuk mengetahui pendapatan dan biaya usahatani padi pada lahan sawah berpengairan teknis dan tadah hujan, kedua cabai. Rata­rata efesiensi teknik usaha tani cabai belum mendekati 1 yang berarti produksi cabai pada daerah penelitian belum efesien sedangkan efesiensi harga Pada Usaha tani kedelai penggunaan benih dan pupuk TSP berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai, sedanglan pada usaha tani kacang tanah penggunaan luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah Tahun : 2003 untuk menganalisis efisiensi teknis, efesiensi harga dan efisiensi ekonomis usahatani padi pada lahan sawah berpengairan teknis dan tadah hujan dalam waktu musim tanam padi pertama yaitu pada Fungsi Produksi Frontier pada Usaha Tani cabai lebih besar dari 1 yang artinya penggunaan input produksi belum efesien dan perlu menambahkan kuantitas penggunaan inpit produksi Usahatani padi dengan pengairan teknis luas lahan lebih besar dari 0,5 Ha rata­rata efesiensi teknis sebesar 0,8439 dan efesiensi hargaalokatif sebesar 2,5055 efesiensi ekonomis sebesar 2,1144 sedangkan usahatani padi dengan pengairan tadah hujan Hasil secara ekonomis menunjukan bahawa tingkat lebih besar dibandingkan efesiensi kacang tanah. Luas lahan, benih, pupuk, dan pestisida, secara nyata mempengaruhi produksi cabai sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi luas lahan lebih dari 0,5 rata­rata efesiensi teknis 0,9697, efesiensi hargaalokatif sebesar 3,7160 dan efesiensi ekonomis rata­rata sebesar 3,6035. BC ratio pada usaha tani dengan pengairan teknis lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan pengairan tadah hujan Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial diperoleh nilai dari beberapa parameter kelayakan yang meliputi Net Present Value NPV yang bernilai Rp. 254.889.000,­. internal rate of retrun IRR 40,8 persen, Net BC 8,45 dan PBP adalah 0,8 tahun semua analisis kelayakan menunjukan nilai yang baik sehingga layak untuk dijalankan Lanjutan Lampiran 1. 6 Judul : Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Penentuan kelayakan dilakukan dengan Tanaman Tomat, Cabai dan Melon menggunakan pengkajian aspek­aspek kelayakan yaitu : Irigasi Tetes. aspek pasar pemasaran, aspek teknis Tahun : 2008 dan teknologi, aspek manajemen operasional Peneliti : Margaretha dan aspek finansial 7 Judul : Analisis Kelayakan Ekonomi untuk penyerapan Metode Sampling : Regresi Berganda Karbon Tanah Dalam Produksi Jagung Tanpa Olah Alat Analisis : analisis sensitivitas Tanah dan Pupuk Kandang di Timur Laut Kansas Tahun : 2008 Peneliti : Pandel 8 Judul : Analisis Kelayakan ekonomi bisnis Kaji Terapan Analisis data produktifitas dilakukan dengan pemupukan tanaman padi di Kecamatan Warungkondang cara membandingkan hasil produksi setiap Kabupaten Cianjur perlakuan pemupukan yang biasa dilakukan Tahun : 2008 petani sebelumnya sebagai pembanding Peneliti : Duriat Alat analisis : Analisis Value Cost Ratio, net BC Analisis efesiensi teknis, analisis efesiensi ekonomi, analisis Komparatif dengan lama usaha 8 tahun memberikan nilai IRR sebesar 27,48 persen untuk tanman input dan nilainya turun menjadi 5,62 yang berari usaha ini sensitif terhadap kenaikan input Dapat diketahui bahwa perlakuan pertama,kedua dan ketiga produktivitas sebesar 6,6 ; Hasil analsisi finansial usaha yang dihitung menggunakan Internal rate of retrun IRR 8,53 dan 12,95 tonha dengan nilai produksi sebesar Rp. 13.200.000,­ ; Rp. 17.060.000,­ dan Rp. 30.439.550,­ dengan net BC sebesar perlakuan pertama 5,1 perlakuan kedua 3,8 dan perlakuan ketiga 10,2 Benefit cost Ratio dari setiap perlakuan berbeda hal ini menandakan bahwa penggunaan pupuk organik cair memberikan efek yang nyata terhadap produksi tanaman padi tomat, 25.60 persen untuk tanaman cabai dan 35,88 persen untuk tanaman melon. Dari hasil tersebut maka usaha budidaya tanaman tomat, cabai, melon dengan menggunakan irigasi tetes memang paling layak untuk digunakan Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa nilai net retrun yang dihasilkan sebesar 84 juta, kemudian dilakukan analisis sensitivitas dengan skenario kenaikan biaya Lampiran 2. Tabel rekapitulasi skenario P1 PK 100 PO 50 P2 PK 50 PO 60 untuk MT1 dan MT2 tahun 2008-2012 Parameter STN Skenario P1 Tahun Tanam Padi Inbrida 2008-2012 P1 2008 P12009 P12010 P12011 P12012 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2

1. NPV jutaan Rpthn

1,325 1,325 1,519 1,519 1,726 1,726 1,628 1,628 2,36 2,361

2. IRR thn

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

3. NET BC -

2 2 2,1 2,1 2,2 2,2 2,1 2,1 2,4 2,4

4. Pay Back Period

thn 1 1 0,9 0,9 0,8 0,8 0,9 0,9 0,7 0,7 Parameter STN Skenario P2 Tahun Tanam Padi Inbrida 2008-2012 P2 2008 P22009 P22010 P22011 P22012 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2

1. NPV jutaan Rpthn

2,471 2,471 2,747 2,747 3,066 3,066 3,007 3,007 4,12 4,123

2. IRR thn

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

3. NET BC -

3,1 3,1 3,2 3,2 3,3 3,3 3,2 3,2 3,5 3,5

4. Pay Back Period

thn 0,5 0,5 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 Keterangan : - dalam setahun 2 kali panen Parameter STN Skenario P1 Skenario P2 P1 2008-2012 P2 2008-2012 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2

1. NPV jutaan Rpthn

8,559 8,559 15,414 15,414

2. IRR thn

28 28 28 28

3. NET BC -

10,8 10,8 16 16

4. Pay Back Period

thn 4,3 4,3 2 2 Lampiran 3. Tabel rekapitulasi skenario Q1 PK 100 PO 50 Q2 PK 50 PO 60 untuk MT1 dan MT2 tahun 2008-2012 Parameter STN Skenario Q1 Tahun Tanam Padi Inbrida 2008-2012 Q1 2008 Q12009 Q12010 Q12011 Q12012 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2 MT 1 MT 2

1. NPV jutaan Rpthn