Gambar 2. Struktur organisasi kelompok tani
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan dan struktur organisasi yang dijelaskan diatas :
a. Ketua Kelompok Tani, Memiliki tugas di antaranya adalah memimpin kelompok dan mengkoordinsaikan serta mengawasi atau mengontrol
pelaksanaan tugas, administrasi hingga kegiatan anggota kelompok. b. Bendaharasekertaris memiliki tugas mencatat pengeluaran yang terjadi pada
arus kas kelompok tani dan pendapatan yang diperoleh oleh kelompok tani. Selain itu juga mencatat hasil setiap pertemuan yang dilakukan dan kegiatan
yang dilakukan. Hal ini dikaarenakan pada kelompok tani ini bendahara merangkap sebagai sekertaris.
b. Hukum
Secara normatif suatu usaha yang baik memiliki surat perjanjian kerjasama antara pejabat pembuat komitmen Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Bandung, dengan Kelompok tani tentang pemanfaatan dana bantuan sosial untuk pertanian usaha tersebut telah memiliki kekuatan hukum dan mempermudah
serta memperlancar kegiatan kelompok tani untuk menanam padi inbrida.
c. Hasil Analisis Manajemen dan Hukum
Berdasarkan analisis terhadap aspek manajemen dan hukum analisis finansial perbandingan pupuk kimia dan pupuk organik pada tanaman padi inbirda,
Ketua Kelompok Tani Pak Usa Sukarsa
BendaharaSekertaris Akhmad sutisna
Anggota Kelompok Tani 34 Orang
layak untuk diusahakan. Aspek Manjemen dengan organisasi yang digunakan memang masih sederhana, namun mampu mengorganisir anggota kelompok untuk
penanaman padi inbrida, hal ini dikarenakan kelompok tani merupakan lulusan dari SMA. Kegiatan usaha yang dilakukan tidak menentang hukum. Ini menununjukan
bahwa berdasarkan aspek hukum pengembangan usaha penanaman padi melalui perbandingan pupuk kimia dan organik cair layak untuk dijalankan. Berdasarkan
analisis aspek manajemen dan hukum, kegiatan usaha penanaman padi inbrida layak untuk dijalankan dan dikembangkan.
4.2.5 Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Lingkungan
Aspek sosial dapat dinilai dari segi manfaat yang diberikan usaha terhadap perkembangan masyarakat secara keseluruhan seperti terbukanya lapangan pekerjaan,
bertambahnya sarana dan prasarana di daerah sekitar lokasi usaha. Keberadaan penanaman padi inbrida dengan membandingkan pupuk kimia dan pupuk organik cair
bisa dalam penyedian sarana dan pasarana seperti traktor pertanian yang dapat digunakan oleh petani lainnya.
Dari segi ekonomi, adanya penanaman padi inbrida melalui perbandingan penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik, meningkatkan pengetahuan kepada
petani sekitar dalam penggunaan teknologi pemupukan berimbang sehingga tidak bertentangan dengan kebiasaan petani sekitar baik dari segi agama, nilai sosial, dan
norma sosial masyarakat. Tenaga kerja merupakan masyarakat sekitar tersebut. Aspek Lingkungan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan,
pertama dampak dari kegiatan usaha terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan serta tidak sesuai dengan
prosedur yang diberikan penyuluh setempat akan merusak kondisi tanah, penaggulangan tersebut dilakukan melalui penggunaan pemupukan berimbang
dengan memahami tiga tahap yaitu tahap kimia, tahap fisika, dan tahap biologi sehingga tidak terjadi kerusakan pada tanah yang diakibatkan dari pemupukan yang
tidak dilakukan dengan berimbang. Berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam pelaksanaannya usaha penanaman padi inbrida melalui perbandingan