Kesuburan dan Kesehatan Tanah

• Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase • Bertekstur lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik • Mempunyai tingkat pH yang netral. • Berbagai tanaman bisa tumbuh di atasnya Faktor utama yang menentukan keberhasilan tersebut karena adanya program intensifikasi pertanian yang mengandalkan penerapan benih unggul dan penggunaan pupuk anorganik yang mampu meningkatkan produktivitas padi persatuan hektar. Sejalan dengan perkembangan waktu. Produktivitas pada saat ini relatif stagnan, bahkan segologan masyarakat khawatir akan terjadinya ketidakberlanjutan produksi. Hal ini diduga karena terjadi degradasi kualitas lahan. Sehingga pada beberapa tahun terakhir ini produksi padi nasional cenderung menurun Pramono, 2004. Penurunan produksi tersebut karena terjadinya pengurasan unsur hara dalam tanah secara cepat akibat praktek petani dalam menggunakan pupuk anorganik yang terus menerus dan berlebihan. Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan tanah karena semakin rendahnya kendungan bahan organik tanah Tisdale et al. 1985 Inovasi yang bisa ditempuh untuk mengembalikan kesuburan lahan adalah melalui sistem pertanian secara organik. Melalui pertanian organik ini diharapkan dapat mempertahankan kesuburan tanah, baik secara fisik, biologis maupun kimia sebagaimana ekosistem alami. Inovasi pertanian organik dalam usahatani padi diharapkan petani dapat memanfaatkan sumberdaya lokal, seperti pemberian pupuk organik dan pestisida nabati, rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat, dan berbagai konservasi lahan dan air. Disamping itu pertanian organik jika dikelola dengan baik maupun meningkatkan produktivitas lahan, ramah lingkungan dan produk dihasilkan aman bagi kesehatan Syekhfani, 2000.

2.7. Dampak Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilakunya yang melangsungkan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sumber daya lingkungan, seperti udara, air , lahan, dan biota, dapat menyediakan barang dan jasa secara langsung maupun tidak langsung mendapatkan manfaat ekonomis. Mengingat bahwa daya dukung alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup manusia, serta maka kemampuan daya dukung alam tersebut harus dijaga agar tidak terdegradasi. Menurut Wardhana 1995, secara umum degradasi lingkungan disebabkan dua faktor yaitu faktor internal dimana degradasi lingkungan berasal dari dalam bumi atau alam itu sendiri, dan faktor eksternal dimana degradasi lingkungan berasal dari ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya. Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk aslinya ke kondisi yang buruk dapat terjadi sebagai akibat masuknya bahan­bahan pencemar atau polutan. Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan­perubahan dalam tatanan lingkungan tersebut sehingga tidak sama lagi dengan bentuk aslinya, sebagai akibat dari masuknya atau dimasukannya suatu zat atau benda asing ke dalam lingkungan Palar, 1994.

2.8. Penelitian Terdahulu

Sriyoto 2007, efisiensi Ekonomi Usahatani Padi pada Dua Tipologi lahan yang berbeda di propinsi Bengkulu dan faktor­faktor Determinannya, analisis regresi berganda digunakan untuk menentukan faktor­faktor yang mempengaruhi tingkat efesiensi ekonomi yang dicapai oleh petani. Terdapat perbedaan efisensi usahatani, yakni pada tipologi sawah irigasi yaitu sebesar 3,17 sedangkan pada tipologi tadah hujan sebesar 2,10. Faktor­faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi yaitu faktor luas lahan, pendidikan non formal, penggunaan benih, pengunaan dosis pupuk, dan tipologi lahan, sedangkan status lahan secara statistik tidak berpengaruh. Arman 2000, efesiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai, metode sampling menggunakan purposive sampling dan random sampling dengan alat analisis regresi dengan model fungsi Cobb Douglas dan RC Ratio, pada usaha tani kedelai penggunaan benih dan pupuk TSP berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai. Sedangkan pada usaha tani kacang tanah penggunaan luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah. Secara ekonomis menunjukan bahwa tingkat efesiensi usaha tani kedelai lebih besar dibandingkan efesiensi kacang tanah. Tutuarima 2009, analisis Efisiensi Produksi Pendekatan Fungsi Produksi Frontier pada Usaha Tani Cabai. Metode sampling yang digunakan Sample Random Sampling dengan alat analisis fungsi produksi frontier, luas lahan, benih, pupuk, dan pestisida, secara nyata mempengaruhi produksi cabai. Sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi cabai. Rata­rata efisiensi teknik usaha tani cabai belum mendekati 1 yang berarti produksi cabai pada daerah penelitian belum efisien. Sedangkan Efisiensi harga lebih besar dari 1 yang artinya penggunaan input produksi belum efisien dan perlu menambahkan kuantitas penggunaan input produksi. Suprihono 2003, analisis Efesiensi Usaha Tani Padi pada Lahan Sawah di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Tujuan pertama untuk mengetahui pendapatan dan biaya usahatani padi pada lahan sawah berpengairan teknis dan tadah hujan, kedua untuk menganalisis efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomis usahatani pada lahan sawah berpengaira teknis dan tadah hujan dalam waktu musim tanam padi pertama yaitu pada saat musim tanam padi pada lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Demak, dengan menggunakan metode Sampling yaitu Quota Sampling dengan alat analisis stataistik digunakan untuk menguji model fungsi produksi dan efisiensi, sedangkan untuk menganalisis usahatani menggunakan Net BC. Hasil usahatani padi dengan pengairan teknis luas lahan lebih besar dari 0,5 Ha rata­rata efisiensi teknis sebesar 0,83439, efisiensi hargaalokatif sebesar 2,5055 dan efisiensi ekonomis sebesar 2,1144 sedangkan usahatani padi dengan pengairan tadah hujan luas lahan lebih dari 0,5 Ha rata­rata efisiensi teknis 0,9697, efisiensi