2 Teknik Budidaya tanaman padi menggunakan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik.

1. Persemaian

Pada saat melakukan persemaian benih harus direndam menggunakan pupuk organik cair, 2cclt air selama 6­12 jam, tiriskan dan masukan ke karung goni, benih mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam dalam tanah selama 1­2 malam hingga benih berkecambah serentak. Persemaian dialiri dengan berangsur sampai setinggi 3­5 cm. Setelah bibit berumur 7­ 10 hari dan 14­18 hari, dilakukan penyemprotan pupuk organik cair dengan dosis 2 tutuptangki.

2. Persiapan dan pengolahan tanah sawah

pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah struktur tanah yang dikehendaki tanaman, yaitu melalui pembersihan, pencakulan, pembajakan, penggaruan. Setelah tanah diolah dilakukan pemupukan organik cair 1 liter dicampur dengan 200 liter air bersih dengan menggunakan tangki semprot yang harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kontaminan, semprot beulang kali sehingga merata.

3. Penanaman

Bibit yang siap dipindah tanamkan ke sawah berumur 21­40 hari, berdaun 5­ 7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama penyakit.

4. Pemeliharaan

Pemeliharan dengan cara penyulaman dan penyiangan bibit yang digunakan harus jenis yang sama, penyulaman tidak boleh melampaui 10 hari setelah tanam. Serta harus melakukan pengairan secara terus­menerus, dan tujuan pemupukan adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan produksi.

5. Pemupukan

Pemupukan menggunkan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik cair harus diberi jarak lima hari yaitu pada saat padi berumur lima belas hari maka yang diggunakan terlebih dahulu pupuk organik cair dengan dosis 1 liter dicampur dengan air bersih sebanyak 100 liter air, setelah itu lima hari kemudian baru menggunakan pupuk kimia dengan dosis NPK 150 kg, Urea 100 kg dan pada saat tiga puluh lima hari setelah tanam baru dilanjutkan pemupukan kedua dengan menggunakan pupuk organik cair dengan dosisi 1 liter dicampur dengan air bersih sebanyak 100 liter air, setelah itu lima hari kemudian baru menggunakan pupuk kimia dengan dosis NPK 150 kg, Urea 100 kg, hal ini untuk mencegah terjadinya kontak penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik cair, karena kandungan isi dari pupuk organik cair merupakan mahluk hidup berupa mikroorganisme yang dapat menyuburkan tanah.

c. Pasca panen

Kegiatan pemanenan dilakukan pada saat usia padi sudah mencapai 100 hari atau padi sudah cukup umur dan mencapai kondisi yang diinginkan oleh petani. Cara panen padi yang dilakukan adalah dengan memotong padi dengan menggunakan sabit. Pemotongan padi dilakukan pada bagian atas padi. Hal ini dilakukan karena setelah padi dipotong padi akan dirontokan dengan menggunakan mesin perontok. Perontokan padi dilakukan dengan tujuan untuk melepaskan gabah dari malainya. Penggunaan mesin perontok dilakukan agar presentase rendeman padi rendah. Selain itu presentase padi yang tidak rontok rendah bila dibandingkan dengan menggunakan sistem gebot atau banting. Dengan demikian, hasil gabah yang di dapatkan juga lebih baik. Berikut grafik harga gabah dan beras Vs HPP 2006­2011 Grafik 1. Harga gabah dan beras Vs harga pembelian pemerintah 2006-2011 Sumber : Syahyuti 2006 Berikut perkembangan harga gabah dan beras Vs HPP 2006­2011 yang dimana harga pembelian pemerintah gabah kering panen pada tahun 2006 mencapai harga Rp 1.750,­ menggalami kenaikan di tahun 2012 mencapai harga Rp. 2.500,­ sementara untuk gabah kering panen pada tahun 2006 mencapai harga Rp. 2.000,­ mengalami kenaikan di tahun 2012 mencapai harga Rp. 3.750,­ dan untuk harga pembelian pemerintah untuk beras ditahun 2006 mencapai harga Rp. 2.750,­ dan mengalami kenaikan ditahun 2012 mencapai harga Rp. 5.000,­ dan untuk harga beras di tahun 2006 mencapai harga Rp. 4000 dan menagalami kenaikan ditahun 2012 mencapai harga Rp. 8.250,­