Analisis kelayakan skenario dasar

yang menggunakan pupuk anorganik dan pupuk organik. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan pupuk kimia pada tanaman padi inbrida layak untuk dilanjutkan. PI disebut juga sebagai net BC, yaitu dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang dari perencanaan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi yang dilaksanakan, dapat dihitung dengan membandingkan PV kas masuk dan PV kas keluar. Nilai sekenario dasar pada pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 0 pada padi inbrida untuk skenario dasar sebesar 5,6 dengan perbandingan tiga sekenario yang menggunakan pupuk anorganik dan pupuk oraganik skenario S2 sebesar 6,2 nilai PI atau Net BC yang menunjukan nilai yang lebih besar dari satu maka usaha layak untuk dijalankan. Pay back Period menggambarkan kecepatan perputaran setiap panen. Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 0 pada padi inbrida untuk skenario dasar menghasilkan pay back period adalah 1,7 tahun dan membandingkan dengan tiga skenario dengan pay back period tertinggi adalah pada skenario S1 1,9 tahun skenario S1 memiliki masa panen lebih lama dibandingkan dengan skenario dasar yang hanya menggunakan pupuk kimia Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan kadar pupuk kimia 100 pada produktivitas padi inbrida, dapat mempercepat masa panen.

d.1 Analisis kelayakan skenario dasar permusim tanam

Skenario dasar untuk kelayakan finansial pertahun dengan dua kali masa tanam dapat diketahui bahwa nilai NPV terbesar untuk dua kali masa tanam untuk MT 1 dan MT 2 yaitu dengan nilai NPV Rp. 2,612,­ untuk masa tanam tahun 2012, dengan nilai NPV terendah untuk skenario dasar yaitu sebesar Rp. 1,512,­ untuk masa tanam tahun 2008 dan total NPV sebesar Rp. 9,612,­ hal ini menunjukan bahwa peningkatan penggunaan pupuk kimia 100 dan Pupuk organik 0 pada skenario SD mempengaruhi nilai NPV pada setiap perlakuan pertahun untuk dua kali masa tanam. Skenario dasar dengan nilai IRR untuk discount factor menunjukan tingkat suku bunga deposito BI rate sebesar r1 = 5,75 persen IRR dengan cara coba­coba r2 = 7 persen. Hal ini menunjukan tingkat pengembalian yang ditanamkan untuk skenario SD memiliki nilai IRR sebesar 6 dan total IRR sebesar 28 untuk skenario SD. Perhitungan Net BC menghasilkan perhitungan pada skenario dasar dengan nilai Net BC tertinggi lebih dari satu pertahun dengan dua kali masa tanam yaitu untuk MT 1 dan MT 2 dengan Net BC tertinggi pada skenario SD yaitu 2,6 pada tahun 2012 dan untuk Net BC terendah untuk skenario SD adalah 2,3 pada masa tanam tahun 2008. Dengan total Net BC sebesar 11,9 Hal ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk kimia 100 dan pupuk organik 0 pada skenario SD dengan Net BC lebih besar dari satu, untuk setiap tahun dua kali masa tanam. Nilai Payback Period PP mengambarkan kecepatan perputaran setiap panen. Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam dalam setahun, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 0 pada padi inbrida untuk skenario SD Perputaran percepatan panen selama setahun dengan dua kali masa tanam dengan skenario SD dengan paling cepat masa panen sebesar 0,6 pada tahun 2012 dan paling lama masa panen sebesar 0,8 pada tahun 2008 dan 2011 total Pay back Period untuk skenario SD adalah 3,6 tahun, bisa dilihat dilampiran 5.

4.2.7 Hasil Analisis Finansial Skenario P, Q, S dan SD

Analisis kelayakan finansial perbandingan Penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada tanaman padi inbrida serta penggunaan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 dan penggunana pupuk anorganik 100 dan organik 0 pada tanaman padi inbrida untuk tiga skenario yaitu P, Q, S dan SD Skenario P menunjukan Nilai NPV untuk P1 Rp. 87,760,­ dan P2 Rp 138,406,­ Nilai IRR untuk P1 sebesar 40 persen dan P2 41 persen, Nilai Net BC untuk P1 sebesar 5,6 dan untuk P2 sebesar 5,5 dan Pay back Period untuk P1 selama setahun tujuh bulan dan P2 selama setahun lima bulan, skenario kelayakan investasi pada tanaman padi inbrida layak untuk dijalankan secara finansial. Skenario Q menunjukan Nilai NPV untuk Q1 Rp. 76,738,­ dan Q2 Rp 127,228,­ Nilai IRR sebesar untuk Q1 40 persen dan Q2 41 persen, Nilai Net BC