Perhitungan Net BC menghasilkan perhitungan pada skenario Q2 dengan nilai Net BC tertinggi lebih dari satu pertahun dengan dua kali masa tanam yaitu untuk
MT 1 dan MT 2 dengan Net BC tertinggi pada skenario Q2 yaitu 3,2 pada masa tanam tahun 2012 dan untuk Net BC terendah untuk skenario Q2 adalah 2,8 pada
masa tanam tahun 2008. Dengan total net BC sebesar 16 hal ini menunjukan bahwa penggunaan pupuk kimia 50 dan pupuk organik 60 pada skenario Q2 dengan Net
BC lebih dari satu, untuk setiap tahun dua kali masa tanam Nilai Payback Period PP mengambarkan kecepatan perputaran setiap panen.
Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam dalam setahun, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik
dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada padi inbrida untuk sekenario Q1 dan
perbandingan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk skenario Q2 Perputaran percepatan panen selama setahun dengan dua kali masa tanam dengan
skenario Q1 dengan paling cepat masa panen sebesar 0,7 pada tahun 2012 dan paling lama masa panen sebesar 1,0 pada tahun 2008 sementara untuk skenario Q2 dengan
paling cepat masa panen sebesar 0,4 pada tahun masa tanam 2010 dan paling lama masa panen untuk skenario Q2 sebesar 0,6 tahun masa tanam. Total Pay back Period
untuk skenario Q1 adalah 4,3 tahun dan untuk skenario Q2 2,6 tahun sehingga dapat diketahui bahwa skenario Q2 memiliki masa panen tercepat yaitu 2,6 tahun. Bisa
dilihat Lampiran 3.
c. Analisis kelayakan skenario S
Tingkat produksi beras untuk skenario S1 mengahasilkan tingkat produksi beras per tonha sebesar 3.235kg dan untuk skenario S2 mengahasilkan tingkat produksi
beras per tonha sebesar 3.612kg. Harga beras dari setiap skenario berbeda untuk sekenario S1 dan S2 Harga beras sebesar Rp. 5.060kg
Analisis kelayakan finansial pada skenario S yaitu menganalisis usaha penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 untuk S1 serta
penggunaan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk S2. Pada skenario ini discount rate yang digunakan sebesar 5,75 persen nilai ini menunjukan pelaku
usaha selama lima tahun, dan untuk skenario S1 nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp. 74,113, nilai ini menunjukan pelaku usaha selama lima tahun, dan untuk S2 nilai
NPV yang diperoleh sebesar Rp. 88,691, nilai ini menunjukan pelaku usaha selama lima tahun, dengan tingkat diskonto 5,75 persen. Nilai ini lebih besar dari nol,
sehingga berdasarkan skenario NPV usaha ini layak untuk diusahakan. Perhitungan Net BC menghasilkan nilai perbandingan skenario S1 sebesar
5,7 untuk S2 sebesar 6,2 untuk setiap Rp 1 yang dikeluarkan. Nilai Net BC lebih besar dari 1, sehingga menurut skenario Net BC usaha ini layak untuk diusahakan.
Sementara itu Nilai IRR menunjukkan discount factor pada tingkat suku bunga deposito BI rate r1 = 5,75 , dengan cara cobacoba dengan tingkat suku bunga
sebesar r2 = 7. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian terhadap investasi yang tinamkan skenario S1 sebesar 40 dan skenario S2 sebesar 40 . Nilai ini lebih
besar dari tingkat diskonto yang digunakan yaitu 5,75 persen, karena setiap investasi yang ditanamkan pada usaha ini akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih
besar dibandingkan menyimpan dana investasi untuk di tabung dan di depositokan. Nilai Pay back Period PP mengambarkan kecepatan perputaran setiap panen.
Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa tanam, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk
organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 pada padi inbrida untuk sekenario S1 dan perbandingan pupuk
anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk sekenario S2 Perputaran percepatan panen selama lima tahun dengan periode tanam pertahun dua kali masa tanam dengan
sekenario S1 dengan masa panen ratarata adalah 1,9 tahun dan skenario S2 dengan masa panen ratarata didapat nilai 1,7 tahun. Nilai ini menunjukan bahwa seluruh
biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik pada tanaman padi inbrida akan dapat dikembalikan pada tahun ke
satu bulan ke sembilan untuk skenario S1 dan skenario S2 akan dapat dikembalikan pada tahun ke satu bulan ke tujuh. Hasil ini menunjukan skenario S masih kurang dari
lima tahun, sehingga masih dikatakan layak untuk dijalankan. Dilihat dari keempat