Lokasi tanam Teknik budidaya 1 Teknik budidaya tanaman padi menggunakan pupuk kimia

menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 120 dari areal pertanaman yang akan ditanami. Pemupukan dipersemaian biasanya unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar ialah unsur hara makro, seperti NPK dan Urea diberikan menjelang penyebaran benih persemaian.

2. Persiapan dan pengolahan tanah sawah

pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah struktur tanah yang dikehendaki tanaman, yaitu melalui pembersihan, pencakulan, pembajakan, penggaruan.

3. Penanaman

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah dengan tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit.

4. Pemeliharaan

Pemeliharan dengan cara penyulaman dan penyiangan bibit yang digunakan harus jenis yang sama, penyulaman tidak boleh melampaui 10 hari setelah tanam. Serta harus melakukan pengairan secara terus­menerus, dan tujuan pemupukan adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan produksi.

5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pada saat padi umur lima belas hari menggunakan pupuk NPK sebanyak 150 kg dan Urea 100 kg, serta pemupukan kedua pada saat umur padi telah mencapai tiga puluh lima hari dilakukan pemupukan kedua untuk pupuk NPK sebanyak 150 kg dan Urea 100 kg.

b.2 Teknik Budidaya tanaman padi menggunakan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik.

Teknik Budidaya tanaman padi yang menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik cair memiliki perbedaaan, karena dua penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik cair ini sangat bertentangan jadi yang harus dilakukan dengan cara penaganan yang musti hati­hati. Karena melibatkan unsur mikroorganime yang terkandung dalam pupuk organik cair sehingga aplikasi penerapan dilapangan bereda.

1. Persemaian

Pada saat melakukan persemaian benih harus direndam menggunakan pupuk organik cair, 2cclt air selama 6­12 jam, tiriskan dan masukan ke karung goni, benih mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam dalam tanah selama 1­2 malam hingga benih berkecambah serentak. Persemaian dialiri dengan berangsur sampai setinggi 3­5 cm. Setelah bibit berumur 7­ 10 hari dan 14­18 hari, dilakukan penyemprotan pupuk organik cair dengan dosis 2 tutuptangki.

2. Persiapan dan pengolahan tanah sawah

pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah struktur tanah yang dikehendaki tanaman, yaitu melalui pembersihan, pencakulan, pembajakan, penggaruan. Setelah tanah diolah dilakukan pemupukan organik cair 1 liter dicampur dengan 200 liter air bersih dengan menggunakan tangki semprot yang harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kontaminan, semprot beulang kali sehingga merata.

3. Penanaman

Bibit yang siap dipindah tanamkan ke sawah berumur 21­40 hari, berdaun 5­ 7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama penyakit.

4. Pemeliharaan

Pemeliharan dengan cara penyulaman dan penyiangan bibit yang digunakan harus jenis yang sama, penyulaman tidak boleh melampaui 10 hari setelah tanam. Serta harus melakukan pengairan secara terus­menerus, dan tujuan pemupukan adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan produksi.

5. Pemupukan

Pemupukan menggunkan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik cair harus diberi jarak lima hari yaitu pada saat padi berumur lima belas hari maka yang diggunakan terlebih dahulu pupuk organik cair dengan dosis 1 liter dicampur dengan air bersih sebanyak 100 liter air, setelah itu lima hari kemudian baru menggunakan