penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik layak untuk dijalankan dan tidak menimbulkan kerugian bagi kelestarian lingkungan sekitar.
4.2.6 Aspek Keuangan
Dalam Pengkajian Analisis keuangan diperhitungkan beberapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk usahatani padi inbrida yang bertujuan untuk menentukan
perkiraan pendapatan yang diterima pertani selama pola tanam berlangsung serta perbandingan menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik Penilaian kriteria sesuai
dengan Studi Kelayakan Bisnis kelayakan penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik dapat mengunakan 4 kriteria yang terdiri dari : Net Present Value NPV,
Internal Rate Of Retrun IRR, Net BC, Payback Periode PBP.
Tabel 12. Rekapitulasi hasil studi menurut skenario dan pertahun
Parameter STN
Tahun Tanam Padi Inbrida 2008-2012 Skenario 1 P
Skenario 2 Q Skenario 3 S
P1 P2
Q1 Q2
S1 S2
1. Tingkat Produksi Tonha
3.612 4.668
3.612 4.481
3.235 3.612
2. Harga Beras RpKg
4.200 4.200
4.600 4.600
5.060 5.060
3. NPV jutaan Rpthn
87,760 138,406
76,738 127,228
74,113 88,691
4. IRR thn
40 41
40 41
40 40
5. NET BC -
5,6 5,5
5,7 5,6
5,7 6,2
6. Pay Back Period Thn
1,7 1,4
1,9 1,5
1,9 1,7
Keterangan : - dalam setahun 2 kali panen
a. Analisis kelayakan skenario P
Tingkat produksi beras pada skenario P1 menghasilkan tingkat produksi beras per tonha sebesar 3.612kg, sementara untuk P2 menghasilkan tingkat produksi beras
per tonha sebesar 4.668kg. Harga beras dari setiap skenario berbeda untuk sekenario P1 dan P2 harga Rp. 4.200kg.
Analisis kelayakan finansial pada skenario P yaitu menganalisis usaha penggunaan pupuk anorganik 100 dan pupuk organik 50 untuk P1 serta
penggunaan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk P2. Pada skenario ini discount rate yang digunakan sebesar 5,75 persen Untuk skenario P1 nilai NPV
yang diperoleh sebesar Rp. 87,760, nilai ini menunjukan keuntungan yang diperoleh
pelaku usaha selama lima tahun, dan untuk skenario P2 nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp. 138,406, nilai ini menunjukan keuntungan pelaku usaha selama lima
tahun dengan tingkat diskonto 5,75 persen. Nilai ini lebih besar dari nol, sehingga berdasarkan skenario NPV usaha ini layak untuk diusahakan.
Perhitungan Net BC menghasilkan nilai perbandingan skenario P1 sebesar 5,6 sedangkan skenario P2 sebesar 5,5 untuk setiap 1 yang dikeluarkan. Nilai Net BC
lebih besar dari 1, sehingga menurut skenario Net BC usaha ini layak untuk diusahakan.
Sementara itu Nilai IRR menunjukan discount faktor pada tingkat suku bunga deposito BI rate r1 = 5,75 , dengan cara cobacoba dengan tingkat suku bunga
sebesar r2 = 7 . Hal ini menunjukan tingkat pengembalian terhadap investasi yang tanamkan untuk skenario P1 sebesar 40 dan sekenario P2 sebesar 41 nilai ini
lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan yaitu 5,75 persen, karena setiap investasi yang ditanamkan pada usaha ini akan mendapatkan tingkat pengembalian
yang lebih besar dibandingkan menyimpan dana investasi untuk di tabung dan dideposito.
Nilai Payback Period PP menggambarkan kecepatan perputaran setiap panen. Masa panen yang diberlakukan adalah 3 bulan sekali selama dua kali periode masa
tanam, dari hasil perhitungan dengan perbandingan pupuk anorganik dan pupuk organik, pada tanaman padi inbrida, dengan penggunaan pupuk anorganik 100 dan
pupuk organik 50 pada padi inbrida untuk sekenario P1 dan perbandingan pupuk anorganik 50 dan pupuk organik 60 untuk skenario P2 Perputaran percepatan
panen selama lima tahun dengan periode tanam pertahun dua kali masa tanam dengan skenario P1 dengan masa panen ratarata adalah 1,7 tahun dan Skenario P2 dengan
masa panen ratarata didapat nilai 1,4 tahun. Nilai ini menunjukan bahwa seluruh biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha Penggunaan pupuk anorganik dan
pupuk organik pada tanaman padi inbrida akan dapat dikembalikan pada tahun ke satu bulan ke tujuh untuk skenario P1 dan skenario P2 akan dapat dikembalikan pada
tahun ke satu bulan ke empat. Hasil ini menunjukan skenario P masih kurang dari lima tahun, sehingga masih dikatakan layak untuk dijalankan. Dilihat dari keempat