6 Pengendalian persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi
persediaan material dapat ditekan secara optimal Indrajit dan Djokopranoto, 2003.
2.3.1.2 Tujuan dan Fungsi Persediaan
Tujuan dari persediaan adalah untuk mencapai efisiensi dan efektifitas optimal dalam penyimpanan material Indrajit dan Djokopranoto, 2003. Menurut Johns dan Harding
1996, tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan investasi dalam sediaan, namun tetap konsisten dengan penyediaan tingkat pelayanan yang diminta.
Menurut Assauri 1998, fungsi persediaan yang diadakan mulai dari persediaan yang berbentuk bahan mentah sampai dengan barang jadi, antara lain:
a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan oleh perusahaan b.
Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak memenuhi kualifikasi, sehingga harus dikembalikan
c. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan
jika bahan itu tidak ada di pasaran d.
Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi
e. Mencapai penggunaan mesin yang optimal
2.3.1.3 Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Rangkuti 2002, setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengolahan yang berbeda. Persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis di
antaranya sebagai berikut: a.
Persediaan bahan mentah raw material yaitu persediaan barang-barang berwujud serta komponen lain yang digunakan dalam proses produksi
b. Persediaan komponen rakitan purchased partscomponents yaitu persediaan
barang-barang yang terdiri dari komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk
c. Persediaan bahan pembantu atau penolong supplies yaitu persediaan barang-
barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi
d. Persediaan barang dalam proses work in process yaitu persediaan barang-barang
yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi e.
Persediaan barang jadi finished goods yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada
pelanggan
7
2.3.1.4 Biaya-Biaya Persediaan
Menurut Ahyari 2003, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan di dalam suatu persediaan terdiri dari tiga macam biaya. Biaya-
biaya tersebut antara lain: a.
Biaya Pemesanan Biaya pemesanan merupakan biaya-biaya yang terkait langsung dengann kegiatan
pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal yang diperhitungkan dalam biaya pemesanan adalah frekuensi pemesanan dilakukan, berapa pun jumlah unit yang
dipesan pada setiap kali pemesanan tersebut. Biaya pemesanan disebut juga ordering cost jika biaya tersebut dikeluarkan untuk
pengadaan barang yang berasal dari pembelian. Biaya ini terdiri dari biaya persiapan pembelian, biaya pembuatan faktur, biaya ekspedisi dan administrasi serta biaya
untuk dokumen lain yang menjamin lancarnya arus barang. Biaya pemesanan disebut set up cost jika biaya tersebut dikeluarkan untuk
pengadaan barang yang berasal dari produksi sendiri. Biaya ini meliputi biaya yang diperlukan untuk perbaikan mesin, pengadaan bahan baku dan tenaga kerja.
Pada prinsipnya biaya pemesanan ini akan diperhitungkan atas dasar frekuensi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin besar frekuensi pembelian
maka semakin besar pula biaya persediaannya. b.
Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
akibat adanya sejumlah bahan baku yang disimpan di gudangtempat penyimpanan. Biaya ini juga sering disebut carrying cost atau holding cost. Beberapa contoh dari
biaya penyimpanan ini antara lain: biaya simpan bahan, biaya asuransi bahan, biaya kerusakan dalam penyimpanan, biaya pemeliharaan bahan, biaya sewa gudang, dan
lainnya. c.
Biaya Tetap Persediaan Biaya tetap persediaan fixed inventory cost adalah seluruh biaya yang timbul akibat
adanya persediaan bahan yang tidak terkait langsung baik dengan frekuensi pembelian maupun jumlah unit yang disimpan dalam tempat penyimpanan bahan
baku. Beberapa contoh dari biaya ini antara lain: biaya bongkar bahan, biaya sewa beban, dan lainnya.
2.3.2 Pengendalian Persediaan Bahan Baku