Penentuan Persediaan Pengaman Safety Stock

45 Tabel 29. Permintaan terhadap buah segar, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan periode 2009-2010 Jenis buah Tahun Permintaan terhadap buah segar kg Biaya Pemesanan Rp Biaya Penyimpanan Rpkgthn Apel 2009 3.915 1.250.000 180.119 2010 6.894 1.250.000 180.041 Jambu 2009 66.977 1.250.000 180.153 2010 108.607 1.250.000 180.224 Nanas 2009 6.360 1.250.000 180.023 2010 11.989 1.250.000 180.000 Sirsak 2009 28.858 1.250.000 180.269 2010 22.989 1.250.000 180.221 Strawberi 2009 2.474 1.250.000 180.280 2010 3.164 1.250.000 180.000 Ket: Data diolah berdasarkan kebutuhan buah segar untuk produksi puree kg Berdasarkan data pada Tabel 29 tersebut, dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui kuantitas kebutuhan buah segar yang optimal dengan menggunakan rumus pada persamaan 1. Hasil perhitungan EOQ untuk buah segar dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Jumlah kg dan frekuensi pembelian buah segar yang optimal menurut metode EOQ pada 2009 dan 2010 Jenis buah Tahun Jumlah Buah Optimal kg Frekuensi Pembelian Apel 2009 231 17 2010 311 22 Jambu 2009 964 69 2010 1.227 88 Nanas 2009 295 21 2010 408 29 Sirsak 2009 633 46 2010 565 41 Strawberi 2009 186 13 2010 208 15 Ket: data diolah

4.4.3 Penentuan Persediaan Pengaman Safety Stock

Persediaan pengaman merupakan persediaan yang diadakan oleh perusahaan untuk melindungi dan menjaga kelangsungan proses produksi dari kekurangan bahan baku. Besarnya persediaan pengaman dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan service level. Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan pengaman adalah standar deviasi pemakaian bahan baku, waktu tunggu dan faktor kebijakan dari tingkat pelayanan. Tingkat pelayanan merupakan tingkat kemampuan persediaan pengaman untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen selama waktu tunggu. Pada perhitungan ini digunakan tingkat pelayanan yang umum diterapkan perusahaan yaitu 95 faktor konversi sebesar 1,64. Hasil 46 perhitungan persediaan pengaman dapat dilihat pada Tabel 31 dan rincian perhitungan standar deviasi pemakaian buah terlampir pada Lampiran 11-14. Tabel 31. Persediaan pengaman bahan baku buah segar 2009 dan 2010 Jenis buah Tahun Lead Time hari Standar Deviasi Pemakaian Buah Persediaan Pengaman kg Apel 2009 2 35,4 31 2010 2 66,1 58 Jambu 2009 1 1.272 781 2010 1 1.469 901 Nanas 2009 2 88,1 78 2010 2 123 109 Sirsak 2009 2 442,3 391 2010 2 187,8 166 Strawberi 2009 3 28,4 31 2010 3 12,9 14 Ket: data diolah berdasarkan pemakaian per minggu dalam setahun Pada Tabel 31 terlihat bahwa berdasarkan tingkat pelayanan sebesar 95 diperoleh nilai persediaan pengaman untuk masing-masing jenis buah segar: 1 apel sebesar 31 kg pada 2009 dan sebesar 58 kg pada 2010, 2 jambu sebesar 781 kg pada 2009 dan sebesar 901 kg pada 2010, 3 nanas sebesar 78 kg pada 2009 dan sebesar 109 kg pada 2010, 4 sirsak sebesar 391 kg pada 2009 dan sebesar 166 kg pada 2010, dan 5 strawberi sebesar 31 kg pada 2009 dan sebesar 14 kg pada 2010. Berdasarkan perhitungan tersebut, adanya persediaan pengaman sangat diperlukan untuk menghadapi kondisi tertentu, di antaranya jika terjadi kenaikan pemakaian bahan baku di luar kebutuhan yang diperhitungkan dan jika terjadi keterlambatan kedatangan bahan baku yang dipesan. Sehingga, dengan adanya persediaan pengaman, kondisi proses produksi dapat terjaga kelangsungannya meskipun permintaan dan waktu tunggu kedatangan bahan baku bersifat fluktuatif. Penentuan besarnya persediaan pengaman merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan cermat dan tepat. Dengan adanya persediaan pengaman, maka akan dapat mengurangi biaya yang timbul akibat kekurangan persediaan. Semakin besar persediaan pengaman, maka semakin kecil kemungkinan kekurangan persediaan, sehingga semakin kecil pula biaya yang harus dikeluarkan karena kekurangan persediaan tersebut. Namun demikian, adanya persediaan pengaman akan menambah biaya menahan persediaan bahan baku. Oleh karena itu, perusahaan harus cermat dan tepat dalam menentukan persediaan pengaman agar persediaan tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

4.4.4 Penentuan Titik Pemesanan Kembali Reorder Point