III. METODE PENELITIAN
3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya bahan baku yang tersedia akan menentukan besarnya
penggunaan sumber-sumber di dalam perusahaan dan kelancarannya. Manajemen yang baik terhadap ketersediaan bahan baku sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki kebijakan pengendalian persediaan yang jelas agar
kondisi persediaan yang ada dapat tetap menjaga kontinuitas usaha perusahaan. Kebijakan yang tepat tersebut berguna untuk:
1. Menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk memenuhi sejumlah
permintaan baik dalam kondisi normal maupun tidak. 2.
Membantu tercapainya kapasitas produksi yang maksimal namun efektif. Saat terjadi peningkatan permintaan, perusahaan diharapkan mampu berproduksi pada kapasitas penuh.
Sebaliknya saat permintaan rendah, kelebihan produksi dapat disimpan sebagai persediaan yang tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Menurut Ahyari 1995, persediaan bahan baku dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perkiraan pemakaian bahan baku, harga bahan baku, biaya-biaya persediaan seperti biaya
pengadaan dan biaya menahan persediaan, kebijakan pembelian oleh perusahaan, besarnya persediaan pengaman dan reorder point.
Konsep jalannya penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi motif perusahaan dalam melaksanakan sistem pengendalian persediaan bahan baku. Identifikasi ini merupakan hal yang
penting karena motif tersebut sangat berpengaruh dalam penerapan manajemen persediaan, termasuk dalam hal pengendalian. Motif perusahaan mencakup alasan atau tujuan perusahaan
dalam melaksanakan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang dikaitkan dengan kondisi perusahaan.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Karakteristik ini mencakup jenis dan asal bahan baku, sistem pemesanan
bahan baku, sistem penerimaan dan pengeluaran bahan baku, serta harga masing-masing jenis bahan baku.
Analisis terhadap kondisi persediaan bahan baku merupakan tahap selanjutnya yang perlu dilakukan. Kondisi persediaan ini mencakup volume pemakaian bahan baku, waktu tunggu
bahan baku, frekuensi dan jumlah pemesanan bahan baku, serta biaya-biaya persediaan. Analisis perbandingan selanjutnya dapat dilakukan setelah data-data diperoleh.
Perbandingan dilakukan terhadap metode pengendalian persediaan oleh perusahaan yang mencakup model analisis ABC dan metode EOQ. Analisis perbandingan meliputi jumlah
penerimaan, frekuensi pemesanan, jumlah persediaan rata-rata, total biaya pemesanan, total biaya penyimpanan, total biaya pembelian, dan total biaya persediaan bahan baku. Model
pengendalian persediaan yang terbaik adalah yang memiliki total biaya persediaan terendah dan memperoleh penghematan biaya persediaan terbesar. Kerangka pemikiran penelitian ini
digambarkan dalam Gambar 1.
13 Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Identifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan
Prosedur pemesanan Prosedur penerimaan
dan pengeluaran Jenis bahan baku
Harga bahan baku
Kondisi persediaan bahan baku
Jumlah pemesanan bahan baku
Frekuensi pemesanan bahan baku
Waktu tunggu kedatangan bahan
baku Jumlah pemakaian
bahan baku Biaya persediaan
bahan baku
Analisis pengendalian persediaan bahan baku
Metode yang digunakan atau kebijakan yang diterapkan oleh
perusahaan dalam pengendalian persediaan
Model Analisis ABC Metode EOQ
Perbandingan antara metode EOQ dengan kebijakan
perusahaan Metode pengendalian
persediaan yang paling efektif dan efisien
Identifikasi pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan
14
3.2 TATA LAKSANA PENELITIAN