IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI
Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan selanjutnya
diserahkan ke Departemen Produksi. Produk jus yang dihasilkan berupa jus jambu biji, jus sirsak, jus apel, jus nanas, dan jus strawberi. Produk dikemas dalam berbagai jenis kemasan yaitu
kemasan botol 330 ml, botol 1 liter, botol 2 liter dan galon 5 liter. Tahapan proses produksi terdiri dari produksi puree dan produksi jus yang diuraikan
sebagai berikut:
4.1.1 Produksi puree
Proses produksi puree diawali dengan persiapan bahan baku pencucian dan sortasi. Selanjutnya, bahan baku diekstrak untuk memperoleh puree bubur buah. Untuk beberapa buah
seperti sirsak dan nanas, harus dikupas terlebih dahulu kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Untuk buah yang memiliki biji seperti jambu biji, disaring dahulu ke dalam mesin
penyaring berputar berbentuk silinder. Selanjutnya puree ditambahkan air dan bahan tambahan lain. Puree kemudian dikemas, ditimbang dan dimasukkan ke dalam bak pemanas untuk
dipasteurisasi selama 30 menit. Puree yang telah dipasteurisasi didinginkan pada bak pendingin dan selanjutnya diangkut dengan troli untuk disimpan ke dalam kontainer dengan suhu rendah
yang mencapai 2°C atau lebih rendah lagi. Diagram alir proses pembuatan puree terlampir pada Lampiran 1.
4.1.2 Produksi jus
Pembuatan jus diawali dengan melihat batchsheet produksi yang memuat tentang jus apa saja yang akan diproduksi tiap harinya, bahan baku yang digunakan, bahan tambahan yang
digunakan, jumlah yang harus diproduksi, kemasan yang dipakai beserta ukuran-ukuran bahan baku dan bahan penunjang. Bahan baku yang digunakan berupa puree, yang diambil dari
kontainer pendingin. Bahan-bahan penunjang seperti bahan tambahan diambil dari ruang penyimpanan dan disesuaikan dengan ukuran yang ada dalam batchsheet.
Pengaturan warna, rasa, dan aroma jus dilakukan selama jus diaduk dalam blending tank. Pengujian warna, rasa dan aroma dilakukan oleh bagian QC yang terdiri dari staf, supervisor dan
manajer QC serta oleh manajer pabrik. Jika jus telah dinyatakan memenuhi syarat maka selanjutnya dilakukan proses pengemasan. Diagram alir pembuatan jus terlampir pada Lampiran
2.
19 Secara umum, tahapan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat pada
Gambar 3 dan peta proses operasi terlampir pada Lampiran 3.
Gambar 3. Sistem produksi jus Berdasarkan sistem tersebut dapat dilihat bahwa buah segar diproses menjadi puree
untuk langsung dijadikan produk akhir berupa jus dan juga untuk dijadikan sebagai persediaan jika bahan baku berlimpah. Persediaan puree tersebut kemudian akan digunakan sebagai bahan
baku pembuatan jus pada jadwal produksi berikutnya. Volume produksi jus tiap jenis buah terlampir pada Lampiran 4.
Setiap jenis buah segar akan menghasilkan jumlah jus dan puree yang tidak sama. Demikian pula untuk puree setiap buah segar tersebut, akan menghasilkan liter jus yang berbeda-
beda. Jumlah produk yang dihasilkan per kilogram buah segar dapat dilihat pada Tabel 2 dan perhitungan neraca massa produksi jus terlampir pada Lampiran 5-9.
Tabel 2. Jumlah produk yang dihasilkan dari 1 kg buah segarpuree Jenis Buah
Jumlah Buah
Segar kg
Puree kg
Jus liter kg Buah
untuk 1 kg puree
kg Puree untuk 1
liter jus kg Buah
untuk 1 liter jus
Apel 1
0,92 6,21 1,086 0,148 0,161 Nanas
1 0,78 8,98 1,282 0,086 0,111
Jambu 1
0,82 3,2 1,219 0,256 0,312 Sirsak
1 0,87 14,78 1,149 0,058 0,067
Strawberi 1
0,95 6,43 1,052 0,147 0,155
Ket: Data diolah
Buah Segar
Proses Pembuatan
Jus Buah Persediaan
Jus Permintaan
Konsumen Pasar
Persediaan Puree
Proses Pembuatan
Puree
20
4.2 PENGELOLAAN BAHAN BAKU