Menentukan Persediaan Maksimum Maximum Inventory Menghitung Total Biaya Persediaan Bahan Baku TIC

16

3.3.2 Metode EOQ Economic Order Quantity

Metode EOQ merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengendalian persediaan. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi jumlah pemesanan atau pembelian yang optimal. Rumus untuk menghitung EOQ Handoko, 2000 yaitu: 1

3.3.3 Menentukan Persediaan Pengaman Safety Stock

Persediaan pengaman merupakan persediaan bahan baku yang diadakan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kehabisan bahan baku akibat ketidakpastian ketersediaan bahan baku atau pun ketidakpastian jumlah permintaan. Rumus untuk menghitung persediaan pengaman Rangkuti, 2002 yaitu: 2

3.3.4 Menentukan Titik Pemesanan Kembali Reorder Point

Saat pemesanan kembali atau reorder point adalah saat dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali, sehingga bahan baku yang dipesan dapat datang tepat pada waktunya. Jumlah bahan baku yang masih tersisa di tempat penyimpanan hingga perusahaan harus melakukan pemesanan kembali adalah sebesar ROP yang telah dihitung. Perhitungan ROP dilakukan berdasarkan rumus berikut: ROP = Safety Stock + Lead Time x Jumlah Kebutuhan per Bulan 3

3.3.5 Menentukan Persediaan Maksimum Maximum Inventory

Persediaan maksimum perlu diketahui oleh perusahaan agar jumlah persediaan bahan baku di tempat penyimpanan tidak berlebih sehingga tidak menyebabkan terjadinya pemborosan modal usaha. Besar persediaan maksimum dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Maximum Inventory = Safety Stock + EOQ 4 EOQ = jumlah pemesanan optimal D = total permintaan bahan baku per tahun S = biaya pemesanan per pesan H = biaya penyimpanan per unit per tahun SS = persediaan pengaman k = faktor pengaman L = waktu tunggu σ D = standar deviasi pemakaian 17

3.3.6 Menghitung Total Biaya Persediaan Bahan Baku TIC

Perhitungan total biaya persediaan dilakukan berdasarkan metode perusahaan dan metode EOQ. Total biaya persediaan terdiri dari total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan bahan baku. Berdasarkan metode perusahaan: Total biaya pemesanan = S x frekuensi pemesanan + c x D 5 Total biaya penyimpanan = Σ biaya menahan persediaan + Σ biaya penyimpanan tetap 6 Berdasarkan formulasi EOQ berikut: Total Ordering Cost Total Holding Cost Maka, total biaya persediaan TIC Dimana: 9 8 c = harga bahan baku per kg Rpkg D = total permintaan bahan baku per tahun kg S = biaya pemesanan per pesan Rppesan H = biaya penyimpanan per unit per tahun Rpkgthn Q = jumlah pembelian optimal kg 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan selanjutnya diserahkan ke Departemen Produksi. Produk jus yang dihasilkan berupa jus jambu biji, jus sirsak, jus apel, jus nanas, dan jus strawberi. Produk dikemas dalam berbagai jenis kemasan yaitu kemasan botol 330 ml, botol 1 liter, botol 2 liter dan galon 5 liter. Tahapan proses produksi terdiri dari produksi puree dan produksi jus yang diuraikan sebagai berikut:

4.1.1 Produksi puree

Proses produksi puree diawali dengan persiapan bahan baku pencucian dan sortasi. Selanjutnya, bahan baku diekstrak untuk memperoleh puree bubur buah. Untuk beberapa buah seperti sirsak dan nanas, harus dikupas terlebih dahulu kemudian dipotong menjadi beberapa bagian. Untuk buah yang memiliki biji seperti jambu biji, disaring dahulu ke dalam mesin penyaring berputar berbentuk silinder. Selanjutnya puree ditambahkan air dan bahan tambahan lain. Puree kemudian dikemas, ditimbang dan dimasukkan ke dalam bak pemanas untuk dipasteurisasi selama 30 menit. Puree yang telah dipasteurisasi didinginkan pada bak pendingin dan selanjutnya diangkut dengan troli untuk disimpan ke dalam kontainer dengan suhu rendah yang mencapai 2°C atau lebih rendah lagi. Diagram alir proses pembuatan puree terlampir pada Lampiran 1.

4.1.2 Produksi jus

Pembuatan jus diawali dengan melihat batchsheet produksi yang memuat tentang jus apa saja yang akan diproduksi tiap harinya, bahan baku yang digunakan, bahan tambahan yang digunakan, jumlah yang harus diproduksi, kemasan yang dipakai beserta ukuran-ukuran bahan baku dan bahan penunjang. Bahan baku yang digunakan berupa puree, yang diambil dari kontainer pendingin. Bahan-bahan penunjang seperti bahan tambahan diambil dari ruang penyimpanan dan disesuaikan dengan ukuran yang ada dalam batchsheet. Pengaturan warna, rasa, dan aroma jus dilakukan selama jus diaduk dalam blending tank. Pengujian warna, rasa dan aroma dilakukan oleh bagian QC yang terdiri dari staf, supervisor dan manajer QC serta oleh manajer pabrik. Jika jus telah dinyatakan memenuhi syarat maka selanjutnya dilakukan proses pengemasan. Diagram alir pembuatan jus terlampir pada Lampiran 2.