10 dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat Rangkuti,
2004. Sistem MRP merencanakan ukuran lot sehingga barang-barang tersebut tersedia
pada saat dibutuhkan. Ukuran lot adalah kuantitas yang akan dipesan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan dengan kuantitas yang dapat meminimalkan biaya
persediaan sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan.
2.4 METODE EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY
2.4.1 Pengertian EOQ Economic Order Quantity
EOQ merupakan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dapat diperhitungkan
pemenuhan kebutuhan pembelian yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh melalui pembelian dengan menggunakan biaya yang minimal Gitosudarmo,
2002. Menurut Yamit 1999, EOQ adalah jumlah pesanan yang dapat meminimumkan total
biaya persediaan atau dengan kata lain pembelian yang paling optimal. EOQ diperhitungkan untuk menetapkan berapa total tetap bahan yang harus dibeli dalam setiap kali pembelian untuk
menutup kebutuhan selama satu periode.
2.4.2 Kebijakan-Kebijakan EOQ Economic Order Quantity
2.4.2.1 Menentukan Jumlah Bahan Baku yang Ekonomis
Adanya pembelian bahan baku dalam jumlah yang optimal dapat menghasilkan total biaya persediaan yang paling minimal. Unsur-unsur yang mempengaruhi Economic Order
Quantity EOQ antara lain : biaya penyimpanan per unit, biaya pemesanan tiap kali pesan, kebutuhan bahan baku untuk suatu periode tertentu, dan harga pembelian Ahyari, 2003.
Menurut Supriyono 1999, terdapat beberapa anggapan dasar yang perlu diperhatikan dalam perhitungan EOQ yaitu:
1. Selama saat akan dilakukan pembelian, dana selalu tersedia
2. Pemakaian bahan relatif stabil dari waktu ke waktu selama periode tertentu
3. Bahan tersebut selalu tersedia setiap saat akan dilakukan pembelian
4. Fasilitas penyimpanan selalu tersedia berapa kali pun pembelian dilakukan
5. Bahan yang bersangkutan tidak mudah rusak dalam penyimpanan
2.4.2.2 Menentukan Persediaan Pengaman Safety Stock
Persediaan pengaman merupakan suatu persediaan yang dicadangkan sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi. Persediaan pengaman diperlukan karena dalam
kenyataannya jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti yang direncanakan Ahyari, 2003.
Meskipun EOQ sudah ditentukan, masih ada kemungkinan terjadi out of stock dalam proses produksi. Menurut Gitosudarmo 2002, kemungkinan out of stock tersebut akan
timbul jika penggunaan bahan baku dalam proses produksi lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini akan menimbulkan terjadinya kekurangan persediaan karena persediaan
11 sudah habis sebelum pembelian atau pemesanan yang berikutnya datang ke gudang bahan
baku, sehingga terjadi out of stock.
2.4.2.3 Menentukan Titik Pemesanan Kembali Reorder Point
Jika besarnya persediaan pengaman telah diketahui, maka perusahaan dapat melakukan pemesanan kembali. Saat pemesanan kembali bahan baku ini disebut juga dengan istilah
Reorder Point. Reorder Point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan baku kembali agar pesanan yang sudah dilakukan sebelumnya dapat datang
tepat waktu Gitosudarmo, 2002. Menurut Supriyono 1999, faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan Reorder Point
antara lain: 1.
Waktu Tunggu Lead Time Waktu tunggu merupakan waktu yang diperlukan dari saat pemesanan sampai bahan
yang dipesan tersebut datang ke gudang. Semakin lama lead time maka semakin besar pula jumlah beban yang diperlukan dalam pemakaian.
2. Rata-Rata Pemakain Bahan Baku
Besarnya bahan yang diperlukan selama lead time adalah jumlah lead time haribulan dikalikan tingkat rata-rata pemakaian bahan baku.
3. Besarnya Persediaan Pengaman Safety Stock
Persediaan pengaman merupakan jumlah persediaan bahan baku yang minimum harus ada untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan yang sudah
dipesan sehingga perusahaan tidak mengalami stock out atau mengalami gangguan kelancaran proses produksi. Reorder point ditentukan dari penjumlahan besar
penggunaan bahan baku selama lead time dengan besar safety stock.
2.5 PENELITIAN TERDAHULU