Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu laktosa menjadi glukosa dan galaktosa sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah. Jika orang mengalami keurangan laktase minum susu atau makan produk olahan susu, maka laktosa tidak akan diubah tapi terkumpul di usus dan menyebabkan diare osmmotik. Beratnya diare ini tergantung pada jumlah bahan osmotik yang masuk. Diare akan berhenti jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut Soegijanto, 2009. b. Diare Sekretorik Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengelurakan garam terutama natrium klorida dan air dalam tinja. Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada kolera dan diare infeksius lainnya. Diare bisa sangat banyak, bahkan pada kolera bisa lebih dari 1 literhari. Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah asam empedu yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil. Tumor tertentu misalnya, karsinoid, gastrinoma dan vipoma, juga dapat menyebabkan diare sekretorik Soegijanto, 2009. c. Sindrom Malabsorpsi Sindrom malabsorpsi juga bisa menyebabkan diare. Penderita sindrom ini tidak dapat mencerna makanannya secara normal. Pada malabsorpsi yang menyeluruh, lemak tertinggal di usus besar dan menyebabkan diare sekretorik, sedangkan adanya karbohidrat dalam usus besar menyebabkan diare osmotik. Malabsorpsi mungkin juga disebabkan oleh beberapa keadaan seperti:  Sariawan nontropikal  Insufisiensi pankreas  Pengangkatan sebagian usus  Aliran darah ke usus besar yang tidak adekuat  Kekurangan enzim tertentu di usus halus  Penyakit hati Soegijanto, 2009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta d. Diare Eksudatif Diare eksudatif terjadi jika lapisan usus besar mengalami peradangan dan membentuk tukak, lalu melepaskan protein, darah, lendir dan cairan lainnya, yang akan meningkatkan kandungan serat dan cairan pada tinja. Diare ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti:  Kolitis ulserativa  Penyakit Crohn  Tuberkulosis  Limfoma  Kanker jika mengenai lapisan rektum penderita akan merasakan desakan untuk buang air besar dan sering buang air besar karena rektum yang mengalami peradangan lebih sensitif terhadap peregangan oleh tinja Soegijanto, 2009. e. Pertumbuhan Bakteri berlebih Pertumbuhan bakteri berlebih adalah pertumbuhan bakteri alami usus dalam jumlah yang sangat banyak atau pertumbuhan bakteri yang secara alami tidak ditemukan di usus. Hal ini bisa menyebabkan diare. Bakteri alami usus memegang peranan penting dalam proses pencernaan. Karena itu, gangguan pada bakteri usus bisa menyebabkan diare Soegijanto, 2009.

3. Berdasarkan Derajat Dehidrasinya

a. Diare dengan Dehidrasi Berat

Anak yang menderita dehidrasi berat memerlukan rehidrasi intravena secara cepat dengan pengawasan yang ketat dan dilanjutkan dengan rehidrasi oral segera setelah anak membaik. Pada daerah yang sedang mengalami kolera, berikan pengobatan antibiotik yang efektif terhadap kolera WHO,2009.

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENATALAKSANAAN PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI-JUNI 2015

8 57 111

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Ta

0 3 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13