Gejala Diare Tabel 2.2 Diare Tanpa Dehidrasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Antibiotik selektif 5. Nasihat kepada orang tuapengasuh Kemenkes RI,2011.

1. Tatalaksana Diare Akut Pediatri Berdasarkan Derajat Dehidrasinya

1 Tatalaksana Diare Akut Dehidrasi Berat Anak dengan dehidrasi berat harus diberi rehidrasi intravena secara cepat yang diikuti dengan terapi rehidrasi oral.

a. Mulai berikan cairan intravena segera

pada saat infus disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa minum. Catatan : larutan intravena terbaik adalah larutan ringer laktat disebut pula larutan Hartman untuk penyuntikan. Tersedia juga larutan Ringer Asetat. Jika larutan Ringer Laktat tidak tersedia, larutan garam normal NaCl 0,9 dapat digunakan. Larutan glukosa 5 dextrosa tunggal tidak efektif dan jangan digunakan.

b. Beri 100 mlkg larutan yang dipilih dan dibagi sesuai tabel

dibawah. Tabel 2.3 Pemberian Cairan Intravena Anak dengan Dehidrasi Berat Pertama, berikan 30 mlkg dalam : Selanjutnya, berikan 70 mlkg dalam : Umur 12 bulan 1 jam 5 jam Umur ≥ 12 bulan 30 menit 2½ jam Sumber dari: WHO, 2009. 2 Tatalaksana Diare Akut Dehidrasi RinganSedang a. Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai dengan berat badan anak atau umur anak jika berat badan anak tidak diketahui. Namun jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak. b. Tunjukan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, satu sendok teh tiap 1-2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan menggunakan cangkir. c. Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah Jika anak muntah, tunggu 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih lambat misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit. Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum air matang atau asi. d. Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapanpun anaknya mau. e. Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukan pada ibu cara menyiapkan larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit secukupnya kepada ibu agar bisa menyelesaikan rehidrasi di rumah ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya. f. Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya. catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila anak tidak bisa minum larutan oralit atau keadaannya terlihat memburuk. Jika tidak terjadi dehidrasi , ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah: I. Beri cairan tambahan II. Beri tablet zinc selama 10 hari III. Lanjutkan pemberian minummakan IV. Kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut: -anak tidak bisa atau malas minum susu -kondisi anak meburuk -anak demam -terdapat darah dalam tinja anak Jika anak masih mengalami dehidrasi sedangringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan asi sesering mingkin. Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit misalnya karena anak muntah, dapat diberikan infus dengan cara diberikan cairan intravena secepatnya. Berikan 70

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENATALAKSANAAN PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI-JUNI 2015

8 57 111

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Ta

0 3 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13