Klasifikasi Rumah Sakit Secara Khusus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8.5 Terapi Farmakologi

1. Antiemetik

Ondansetron :Ondansetron yang digunakan tersedia dan diberikan secara oral atau intravena, efektif pada anak-anak dengan muntah yang berhubungan dengan gastroenteritis. ondansetron tidak direkomendasikan pada anak-anak dengan gastroenteritis akut moderat sampai berat,karena salah satu efek samping yang paling umum pada ondansetron adalah peningkatan frekuensi diare Guarino Alfredo, 2014. Berdasarkan penelitian secara RCT menunjukkan bahwa ondansetron dan domperidone dapat digunakan dalam mengobati anak-anak menderita gejala AGE Acute Gastroenteritis. Keduanya menunjukkan khasiat yang dapat diterima anak-anak serta profil keamanan yang baik. Kebanyakan Anak-anak yang dapat mentolerir dosis pertama dapat dengan aman dipulangkan setelah petunjuk penting untuk orang tua disediakan. Sebagian besar pasien akan pulih dari gejala mereka dalam waktu 72 jam setelah dimulainya pengobatan. Ondansetron dapat dianggap sebagai alternatif yang aman sebanding dengan domperidone yang sering digunakan pada anak-anak Thailand yang menderita gejala gastroenteritis. uji klinis lebih besar diperlukan untuk lebih mengeksplorasi efektivitas kedua obat tersebut. Namun, terlihat kecenderungan khasiat yang lebih baik pada ondansetron, penelitian ini tidak bisa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ondansetron dan domperidone dalam mengendalikan muntah pada pasien dengan AGE. Namun, pasien dalam kelompok domperidone rata-rata harus menerima jumlah dosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dalam kelompok ondansetron. Pemilihan domperidone karena umumnya domperidone banyak digunakan pada masyarakat asia khususnya di Thailand Reksuppaphol, 2013. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Antimotalitas atau obat antiperistatik

Loperamide :penggunaan loperamide tidak dianjurkan dalam manajemen pengobatan gastroenteritis akut pada anak.

3. Adsorben

Diosmectite : diosmectite dapat digunakan dalam management untuk gastroenteritis akut, namun masih belum direkomendasikan dalam pengobatan untuk anak karena hanya bermanfaat pada anak yang terkena diare karena rotavirus Guarino Alfredo, 2014.

4. Obat Antisecretory

Zinc : penggunaan zinc untuk anak dengan usia 6 bulan di negara berkembang sangat bermanfaat karena dapat mengurangi durasi dari diare pada anak. suplemen zinc secara oral untuk penanganan diare akut dan persisten telah terbukti dapat mengurangi durasi, tingkat keparahan, frekuensi dan mortalitas diare pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Zinc dapat mencegah serangan diare dalam 2-3 bulan setelah suplementasi. Tidak ada studi menunjukkan efek samping yang serius dari zinc pada anak-anak muda dengan diare Samani Nijamudin.,dkk, 2014.

5. Probiotik

Probiotik efektif dalam mengurangi durasi dan intensitas gejala gastroenteritis.probiotik dapat digunakan pada anak dengan gastroenteritis akut. bukti baru telah mengkonfirmasi bahwa probiotik efektif dalam mengurangi durasi gejala gastroenteritis akut pada anak.

f. Antibiotik

1. Shigella spp : antibiotik pilihan utama untuk shigella adalah azitromycin yang digunakan selama 5 hari dengan dosis 12 mgkghari secara oral dan caftriaxone yang digunakan dengan dosis 50 mgkg selama 2-5 hari secara IV atau IM Guarino

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENATALAKSANAAN PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI-JUNI 2015

8 57 111

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Ta

0 3 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13