Hasil Analisa Bivariat .1 Analisa Hubungan Antara Jumlah Penyakit Penyerta dengan DRPs

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pengobatan diare adalah zinc dapat mengurangi prevalensi diare sebesar 34, mengurangi durasi diare akut sebesar 20 Kemenkes RI, 2011. Sebanyak 40 pasien diberi terapi berupa probiotik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shinta Ken dkk tahun 2011 probiotik diketahui memiliki dampak yang menguntungkan dalam pengobatan diare akut pada anak. Probiotik dapat mengurangi frekuensi dan durasi diare dengan meningkatkan respon imun, produksi substansi antimikroba dan menghambat pertumbuhan kuman patogen penyebab diare, diharapkan dengan dampaknya terhadap sistem imunitas, probiotik dapat dijadikan referensi sebagai terapi tambahan yang efektif pada diare akut infeksi, mengurangi beban ekonomi dengan menurunkan frekuensi dan durasi diare sehingga menurunkan lama rawat inap di rumah sakit. Penggunaan antibiotik pada penderita diare akut infeksi dibutuhkan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri dan jamur. Pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat membunuh flora normal yang justru dibutuhkan tubuh. Anak memiliki risiko mendapatkan efek merugikan lebih tinggi akibat infeksi bakteri karena sistem imunitas anak yang belum berfungsi secara sempurna dan beberpa antibiotik yang cocok digunakan pada dewasa belum tentu tepat jika diberikan kepada anak-anak karena proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat termasuk antibiotik berbeda pada anak dan orang dewasa, sehingga bisa terjadi perbedaan respon terapeutik atau efek samping. Efek samping dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah timbulnya gangguann fungsi ginjal dan hati. Hal ini juga akan mengeluarkan biaya pengobatan yang seharusnya tidak diperlukan Kemenkes, 2011. Hasil penelitian menunjukan jenis antibiotik yang ditunjukan untuk terapi diare yaitu paling banyak diberikan adalah ceftriaxone sebanyak 26 pasien dan metronidazole sebanyak 5 pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat baik dalam hal indikasi, maupun cara pemberian akan merugikan penderita serta dapat menimbulkan efek samping. Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian dosis yang tepat bagi anak-anak dengan cara memperhaikan keadaan patofisiologi pasien secara tepat, diharapkan dapat memperkecil edek samping yang akan terjadi Prest, 2003. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.2.1 Jumlah Penggunaan Obat Diare Akut Infeksi

Pasien diare akut selama dirawat tidak hanya menerima obat untuk mengurangi gejalanya tetapi juga obat lain untuk mengatasi masalah penyakit penyerta dan keluhan lain yang dialami pasien diare akut, sehingga jumlah obat yang digunakan oleh pasien bervariasi. Penggunaan obat yang lebih dari satu yang diterima oleh pasien dapat disebut dengan polifarmasi, penggunaan obat lebih dari satu dapat menyebabkan masalah ketidaksesuaian pengobatan seperti interaksi obat, ketidakpatuhan pasien dan efek samping obat yang tidak diinginkan Hajar, dkk.,2007. Contoh pada pasien nomor 31 yang menggunakan 10 obat selama perawatan. Pada pasien tersebut, banyak terjadi interaksi obat seperti yang terlihat pada lampiran, salah satu obat yang menimbulkan interaksi obat adalah fenobarbital dengan obat fenitoin dimana Fenobarbital akan menghambat metabolisme dari fenitoin dengan menginduksi enzim CYP450 sehingga mengakibatkan penurunan aktivitas fenitoin.

5.2.3 Drug Related Problems DRPs

Pharmaceutical Care Network Europe PCNE mendefinisikan Drug related problems DRPs adalah suatu kondisi kejadian terkait dengan terapi obat yang secara nyata atau potensial mengganggu hasil klinis kesehatan yang diinginkan PCNE, 2010. Pada pemberian terapi untuk pasien anak yang menderita diare akut karena infeksi dengan dan tanpa penyakit penyerta cenderung mengalami DRPs karena pada pasien anak faktor fisiologis yang belum sempurna sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam pemberian obat-obatan. Pada masalah ini, peran farmasi sangat dibutuhkan untuk meminimalisir terjadinya DRPs pada penggunaan obat. Evaluasi DRPs sangat mendukung untuk menghindari terjadinya DRPs, evaluasi ini bertujuan untuk menjadmin pengobatan yang diberikan kepada pasien dapat mencapai efek terapi dan pasien mendapat pengobatan yang aman, berkhasiat dan bermutu Sari Novita, 2015. Evaluasi DRPs terdiri dari beberapa kategori yaitu: ketidaktepatan pemilihan obat, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, interaksi obat, dan ketidakpatuhan pasien. Namun, pada penelitian ini tidak dilakukan evaluasi kategori ketidakpatuhan pasien dikarenakan penelitian ini

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENATALAKSANAAN PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI INSTALASI RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI-JUNI 2015

8 57 111

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

1 6 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Potensial Pada Pasien Asma Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Tahun 2015.

0 3 14

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2015 Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Ta

0 3 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13