UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penyakit saluran pernapasan dan gangguan perinatal. Hal ini mungkin disebabkan karena perbaikan kesehatan lingkungan dan perorangan dan mungkin pula karena
meningkatnya penggunaan oralit dalam penanganan diare oleh masyarakat Soegijanto,2009.
2.1.4 Etiologi Diare
Etiologi diare akut pada 25 tahun yang lalu sebagian besar belum diketahui, akan tetapi sekarang lebih dari 80 penyebabnya telah diketahui.
Terdapat 25 jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare. Penyebab utama oleh virus adalah rotravirus40-60 sedangkan virus lainnya ialah virus
norwalk, astrovirus, calcivirus, coronavirus, minirotavirus, dan virus bulat kecil Depkes RI, 2005.
Bakteri penyebab diare dapat dibagi dalam dua golongan besar, ialah bakteri non invasif dan bakteri invasif. Termasuk dalam golongan bakteri
noninvasif adalah: Vibrio cholerae, E coli, sedangkan golongan bakteri invasif adalah Salmonella sp Vila J et al, .2000.
2.1.5 Patofisiologi Diare
Diare adalah suatu kejadian ketidakseimbangan dalam penyerapan dan sekresi air dan elektrolit. Diare dapat berhubungan dengan penyakit tertentu dari
saluran pencernaan atau dengan penyakit diluar saluran pencernaan Empat mekanisme patofisiologis umum yang mengganggu keseimbangan air dan
elektrolit, menyebabkan diare : 1 Perubahan dalam transportasi ion aktif dengan menurunkan penyerapan
natrium atau peningkatan sekresi klorida. Transport aktif akibat rangsangan bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal
mengalami iritasi sehingga menyebabkan peningkatan sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal
sehingga menurunkan area permukaan intestinal, mengubah kapasitas intestinal dan mengganggu cairan dan elketrolit Wells,et al., 2006.
2 Perubahan motilitas usus. 3 Peningkatan osmolaritas luminal.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Peningkatan tekanan hidrostatik dalam jaringan. Mekanisme ini telah berhubungan dengan empat kelompok besar diare klinis : sekretori, osmotik,
eksudatif, dan perubahan transit usus.
Diare sekretorik terjadi ketika zat yang merangsang misalnya vasoaktif peptida usus [VIP], obat pencahar, atau racun bakteri meningkatkan sekresi atau
menurukan penyerapan sejumlah besar air dan elektrolit. Zat yang penyerapannya buruk akan menahan cairan usus, mengakibatkan diare osmotik. Penyakit
inflamasi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare eksudatif oleh debit lendir, protein, atau darah yang masuk ke dalam saluran cerna. Motilitas usus
dapat diubah dengan mengurangi waktu kontak di usus, pengosongan dini pada usus besar, dan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebih Dipiro.JT,2009.
2.1.6 Penyebab Diare
1. Diare akibat virus Diare ini disebabkan oleh virus yang melekat pada sel-sel mukosa usus
yang rusak sehingga kapasitas reabsorbsi menurun. Diare akan berlangsung selama beberapa hari, yaitu berkisar 3-6 hari, hingga virus
benar-benar hilang. Contohnya antara lain: rotravirus, adenovirus, norwalk Atmaja.W., 2011.
2. Diare akibat bakteri Diare ini disebabkan oleh kurangnya higienisitas makanan. Bakteri masuk
ke dalam mukosa dan memperbanyak diri serta membentuk toksin-toksin yang dapat direabsorpsi ke dalam darah dan menimbulkan gejala hebat
seperti demam tinggi, nyeri kepala dan kejang, serta feses berdarah dan berlendir. Contohnya antara lain: Salmonella, Shigella, dan E. Coli
Atmaja.W., 2011. 3. Diare akibat parasit
Diare akibat parasit ditandai dengan eksresi tinja yang terus-menerus dan bertahan lebih dari satu minggu. Gejala lainnya dapat berupa nyeri perut,
demam, anoreksia, nausea, muntah-muntah dan rasa letih malaise.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Contohnya antara lain: protozoa Entamoeba histolytica, Giardia Llambia, Cryptosporidium Atmaja.W., 2011.
4. Diare akibat enterotoksin Diare ini disebabkan oleh kuman-kuman yang membentuk enterotoksin.
Toksin melekat pada sel mukosa dan merusaknya. Diare ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu lima hari setelah sel-sel
mukosa yang baru. Contohnya antara lain: enterotoksin dari E. Coli dan Vibrio cholera, enterotoksin dari Shigella, Salmonella, dan Entamoeba
histolytica Atmaja.W., 2011.
2.1.7 Gejala Diare Tabel 2.2
Gejala Diare Klasifikasi
Tanda-tanda atau Gejala Dehidrasi Berat
Letargistidak sadar Mata cekung
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit perut kembali sangat lambat ≥ 2 detik.
Dehidrasi RinganSedang Rewel,gelisah
Mata cekung Minum dengan lahap,haus
Cubitan kulit kembali lambat Tanpa Dehidrasi
Sadar, gelisah Mata normal
Minum biasa, tidak merasa haus Turgor kulit kembali dengan
cepat Diare karena infeksi
Muntah-muntah Demam
Nyeri perut atau kejang perut Sumber : WHO, 2009; Zulkifli, 2015.