Orientasi Pengukuran Efisiensi Efisiensi Bank

efisiensi ekonomis total economic efficiency didefinisikan sebagai rasio dari: EE = 0R0P dimana jarak dari titik R ke titik P dapat juga diinterpretasikan dengan istilah pengurangan biaya cost reduction. Perhatikan bahwa produk yang efisien secara teknis dan secara alokatif memberikan makna telah tercapainya efisiensi ekonomis secara keseluruhan. TE x AE = 0Q0P x 0R0Q = 0R0P = EE dimana semua ukuran ketiganya terletak pada daerah yang bernilai antara nol dan satu. Grafik 2.1 Efisiensi Teknis dan Alokatif Pendekatan Input b. Pengukuran Berorientasi Output 27 Pengukuran efisien secara teknis yang berorientasi input, pada dasarnya bisa ditujukan untuk menjawab sebuah pertanyaan; 27 Coelli T.J “Sampai seberapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional tanpa mengubah kuantitas output yang diproduksi?”. Sedangkan dalam pengukuran berorientasi output pertanyaan yang timbul a dalah; “Sampai seberapa banyak kuantitas dari output dapat ditambah tanpa mengubah kuantitas input yang digunakan?”. Dengan kata lain pengukuran berorientasi output merupakan kebalikan dari pengukuran berorientasi input. Pengukuran tingkat efisiensi berorientasi output ini dapat dianalisis lebih dalam dengan sebuah contoh kasus dimana fungsi produksi melibatkan dua macam output q1 dan q2 dan sebuah input tunggal x. Jika kita mengasumsikan kondisinya constant return to scale, maka dapat direpresentasikan tingkat teknologi dengan sebuah kurva unit kemungkinan produksi unit production possibility curve dalam bentuk dua dimensi. Contoh ini digambarkan dalam Grafik 2.2 dimana garis ZZ ’ adalah merupakan kurva unit kemungkinan produksi unit production possibility curve dan titik A dapatlah diumpamakan dengan sebuah perusahaan yang tidak efisien. Perhatikan bahwa A sebagai titik yang tidak efisien dalam kasus ini terletak dibawah kurva karena ZZ’ mewakili batasan atau titik tertinggi dari garis kemungkinan produksi. Farrell menjelaskan pengukuran efisiensi berorientasikan output dapat didefinisikan sebagaimana yang terilustrasikan dalam Grafik 2.2, dimana jarak A ke B mewakili ketidakefsiensi secara teknis technical inefficiency, yang menunjukkan arti bahwa jumlah output dapat ditingkatkan tanpa memerlukan penambahan input. Oleh sebab itu, sebuah pengukuran efisiensi teknis berorientasikan output merupakan rasio: TE = 0A0B Dengan revenue efficiency RE yang merupakan rasio: RE = 0A0C Jika diperoleh informasi tentang harga, maka dapat digambarkan sebuah kurva isorevenue yaitu garis DD’ dan mendefinisikan efisiensi alokatif sebagai: AE = 0B0C dimana mempunyai sebuah interpretasi adanya peningkatan pendapatan an increasing revenue interpretation , dimana pada contoh kasus pengukuran efisiensi berorientasi input, serupa dengan interpretasi adanya pengurangan biaya cost reducing dalam kondisi ketidakefisienan yang bersifat alokatif. Lebih lanjut dapat didefinisikan efisiensi ekonomi secara keseluruhan overall economic efficiency sebagai hasil dari dua pengukuran efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. EE = 0A0C = 0A0B x 0B0C = TE x AE Grafik 2.2 Efisiensi Teknis dan Alokatif Pendekatan Output

C. Pengukuran Efisiensi Bank

Terdapat tiga jenis pendekatan dalam mengukur efisiensi perbankan: 28

1. Pendekatan Rasio

Adalah pendekatan yang dalam mengukur efisiensi dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan ini akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat memproduksi jumlah output yang maksimum dengan input tertentu. Efisiensi = Output Input Kelemahan dari pendekatan ini adalah apabila terdapat banyak input dan output yang akan dihitung secara bersamaan, sehingga banyak perhitungan yang menimbulkan asumsi yang tidak tegas.

2. Pendekatan Regresi

28 Muharram dan Pusvitasari, ” Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis ”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.II No.3 2005 Adalah pendekatan yang menggunakan sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tetentu. Bentuk fungsi dalam pendekatan regresi: Y = f {X1, X2, X3, X4, .................... X4} Dimana Y = Output dan X = Input Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat input yang dihasilkan sebuah Decision Making Unit DMU pada tingkat output tertentu. DMU tersebut dinilai efisien, apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak dibandingkan jumlah output hasil estimasi. Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. Apabila dilakukan penggabungan banyak output dalam satu indikator, informasi yang dihasilkan menjadi tidak rinci lagi.

3. Pendekatan Frontier

Pendekatan ini mempunyai dua jenis yaitu parametrik dan non- parametrik. Pendekatan parametrik terdiri dari Stochastic Frontier Approach SFA yaitu perluasan dari model asli deterministik untuk mengukur efek-efek yang tidak terduga stochastic frontier di dalam batas produksi, Distribution Free Approach DFA mengukur efisiensi biaya mengukur seberapa dekat biaya dari suatu bank dengan biaya terendah yag dibutuhkan untuk memproduksi output yang sama pada kondisi yang sama dan Thick Frontier Approach TFA, sedangkan non-parametrik meliputi Data Envelopment Analysis DEA yaitu model pemrograman linier fraksional yang dapat mencakup banyak input dan banyak output tanpa perlu menentukan bobot untuk setiap variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan fungsional antara input dengan output tidak seperti regresi. Beberapa tahun terakhir ini perhitungan kinerja lembaga keuangan lebih difokuskan pada pendekatan frontier efficiency atau x- efficiency, mengukur penyimpangan dari lembaga keuangan berdasarkan “best practice” atau berlaku umum pada pendekatan frontier. Pendekatan frontier dari suatu lembaga keuangan dapat diukur melalui bagaimana kinerja lembaga keuangan tersebut bersifat relatif terhadap perkiraan kinerjanya yang “terbaik” dari industri tersebut. Kondisi ini terjadi, apabila semua lembaga keuangan tersebut menghadapi kondisi pasar yang sama. 29 Pendekatan frontier lebih unggul karena penggunaan teknik program atau statistik yang menghilangkan pengaruh dari perbedaan harga input dan faktor eksogen lainnya dalam mempengaruhi kinerja yang akan diobservasi. Pendekatan ini telah digunakan secara lebih luas dalam analisis regulasi, yaitu untuk mengukur pengaruh dari 29 Bauer, P.W., Berger, A.N and Ferrier, G.D., Consistency Condition for Regulatory Analysis of Financial Institution: A Comparison of Frontier Approach Method, Journal of Economic Business, 1998 merger dan akuisisi, regulasi modal, deregulasi suku bunga deposito, pergeseran restriksi geografis pada cabang dan holding dari perusahaan akuisisi. Keuntungan yang paling utama dari pendekatan ini adalah dapat mengukur secara objektif kuantitatif dengan menghilangkan pengaruh dari harga pasar dan faktor eksogen lainnya yang mempengaruhi kinerja yang akan diobservasi.

D. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank