M. Kabir Hassan, meneliti tentang efisensi bank Islam dengan

income pendapatan operasional. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah perbandingan yang dilakukan bukan pada objek penelitian melainkan pada penggunaan metode yang digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi. Selain itu perbedaan juga terletak pada periode penelitian serta variabel kedua variabel inpu dan satu variabel output yang digunakan yaitu deposit, dimana dalam penelitian ini deposit DPK digunakan sebagai variabel input.

3. Zuhroh, Ismail, dan Maskie, meneliti efisiensi biaya bank syariah di

Indonesia menggunakan Stochastic Frontier Analysis SFA. Penelitian melibatkan 3 bank umum syariah dan 19 bank konvensional yang listing di bursa efek Indonesia, dengan rentang waktu kuartal pertama tahun 2004 hingga kuartal ke-empat tahun 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa bank syariah unggul dalam efisiensi teknik dibandingkan bank konvensional, akan tetapi rata-rata efisiensi biaya jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Penelitian juga menemukan bahwa sumber dari inefisiensi biaya bank syariah adalah inefisiensi alokatif. 6

4. Fadzlan Sufian dan Muzafar Shah Habibullah, meneliti tentang

efisiensi bank saat krisis finansial dan peranan IMF pada empat negara di ASEAN yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia dan Thailand dengan periode penelian tahun 1997-1998, menggunakan Data Envelopment Analysis dengan pendekatan intermediasi dan revenue. Hasil empiris 6 Idah Zuhroh, Munawar Ismail, dan Ghozali Maskie, Cost Efficiency of Islamic Bank in Indonesia- A Stochastic Frontier Approach, Procedia Social and Behavioral Sciences 211, Elsevier, 2015, 1122-1131 memperlihatkan adanya asimetri yang besar antar bank terkait dengan skor efisiensi teknis mereka. Secara khusus, pendekatan yang berbeda dalam mengukur input dan output bank menghasilkan estimasi efisiensi yang berbeda pula. Secara umum, estimasi efisiensi teknis terlihat secara konsisten lebih tinggi dalam pendekatan pendapatan revenue. 7 Persamaan dengan penelitian ini adalah Metode yang digunakan, yaitu metode DEA dengan pendekatan intermediasi, serta variabel input yang digunakan meliputi total simpananDPK, pengeluaran bunga setara dengan biaya bagi hasil dan variabel output yang digunakan yaitu kredit pembiayaan yang diberikan. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini selain objek dan periode penlian adalah metode yang digunakan tidak hanya DEA melainkan juga SFA, jumlah variabel input-output yang digunakan berbeda yaitu 4-4, serta tidak mengaitkan dengan faktor makro ekonomi.

5. Adb. Elrhman Elzahi Saaid, et.al., meneliti tentang X-Efisiensi

Bank Islam di Sudan dengan masa rentang penelitian dari tahun 1989 hingga tahun 1998. Data diolah menggunakan fungsi biaya menggunkan metode Stochastic Frontier Approach. Pendekatan yang digunakan dalam menentukan input dan output yang digunakan adalah pendekatan intermediasi. Menggunakan satu variabel output yang digunakan adalah Investments yang merupakan total dari pembiayaan 7 Fadzlan Sufian dan Muzafar Shah Habibullah, “Financial Crisis, IMF, and Bank Efficiency: Empirical Evidence from The ASEAN- 4 Banking Sectors”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 2009: 133-159 musharakah, mudharabah, murabahah, dan salam. Sedangkan variabel input yang digunakan adalah Labor, Fixed Assets, dan Core Deposits. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa inefisiensi bank Islam di Sudan lebih disebabkan oleh penggunaan input yang tidak optimal technical inefficiency dari pada oleh kombinasi input yang tidak tepat allocative inefficiency. Lebih rinci, secara rata-rata selama periode penelitian didapat skor TE 0,86 dan AE 0,91. 8 Persamaan dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan menjadi salah satu metode yang peneliti gunakan yaitu SFA dengan fungsi biaya, pendekatan intermediasi dalam penentuan variabel input-output,variabel output yang digunakan yaitu total pembiayaan investments, dan 2 variabel input yang digunakan, yaitu labor biaya personalia dan core deposit DPK. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah objek penelitian, periode pengamatan, metode yang digunakan tidak hanya SFA tetapi digunakan juga metode DEA, serta fokus penelitian tidak semata pada pengukuran efisiensi melainkan juga pada pengukuran produktivitas dan pertumbuhannya.

6. Ibrahim Onour dan Abdelgadir Abdalla, meneliti tentang efisiensi

skala dan efisiensi teknis 12 bank Islam di Sudan menggunakan Data Envelopment Analysis DEA melalui model CCR, BCC, dan Additive pada periode 2007 dan 2008. Variabel input yang digunakan 8 Abd Elrhman Elzahi Saaid, et al., “The-X Efficiency Of The Sudanese Islamic Banks”, IIUM Journal of Economics and Management 11, No.2 2003: 123-141