Allocative Efficiency Bank Umum Syariah

70,4. Skor efisiensi ekonomi tertinggi BCA Syariah pada triwulan I dan IV 2015 sebesar 100 dan berada pada skor efisiensi terendahnya pada triwulan III 2012 dengan skor 39,4. Skor efisiensi ekonomi Bank Bukopin Syariah relatif stabil nyaris selalu berada pada skor 100 pada tiap triwulannya, terjadi dua kali penurunan skor efisiesnsi yaitu pada triwulan III 2011 dengan skor 98,1 dan triwulan I 2015 dengan skor 94,9. Grafik 4.6 Rata-rata Efisiensi BUS Sumber: data diolah Pada grafik dapat dijelaskan bahwa keenam bank umum syariah memiliki tingkat efisiensi yang baik pada efisiensi operasional TE, artinya keenam bank tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan input yang tersedia, sedangkan untuk dua jenis efisiensi lainnya bervariatif. Dalam grafik dapat diketahui bahwa Bank Bukopin Syariah BBS unggul dalam ketiga jenis pengukuran efisiensi, dengan skor TE 99,91, AE 99,75, dan CE 99,65. Sedangkan untuk skor TE terendah terdapat pada sampel Bank BCA Syariah yaitu 89,68, skor terendah AE 36,22 dan CE sebesar 33,33 terjadi pada sampel Bank Mega Syariah BMS. Skor efisiensi yang berada pada kisaran 30 persen menandakan bahwa bank tersebut mengalami inefisiensi yang besar, yang berimbas pada perolehan return on aset dan return on equity yang rendah bahkan negatif. Pada pengukuran tingkat efisiensi menggunakan pendekatan non- parametrik, metode data envelopment analysis model VRS cost-DEA, didapat pada penelitian ini tiga jenis efisiensi, yaitu efisiensi operasional technical efficiency TE, efisiensi alokasi allocative efficiency AE, dan efisiensi ekonomi cost efficiency CE. Pada hasil pengukuran tiga jenis tingkat efisiensi terdapat satu bank yang nyaris stabil dengan skor efisiensi 100 pada tiap triwulannya, yaitu Bank Bukopin Syariah sedangkan lima bank umum syariah lainnya bergerak fluktuatif. Secara rata-rata selama periode penelian, tingkat efisiensi operasional technical efficiency tertinggi dicapai oleh Bank Bukopin Syariah dengan skor 99,91 dan terendah dicapai oleh Bank BCA Syariah dengan skor 89,68. Tingkat efisiensi alokasi tertinggi dicapai oleh Bank Bukopin Syariah dengan skor 99,75 dan terendah dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 36,22. tingkat efisiensi ekonomi cost efficiency tertinggi dicapai oleh Bank Bukopin Syariah dengan skor 99,65 dan terendah dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 33,33.

D. Pertumbuhan Produktivitas Malmquist Index TFP

Tabel 4.4 Skor dan Komponen Produktivitas BUS Triwulan Effiiency Change Technical Change Pure Efficiency Change Scale Efficiency Change TFP Change II – 2011 1,038 1,147 1,023 1,014 1,190 III – 2011 0,986 1,109 0,983 1,003 1,093 IV – 2011 0,979 0,983 1,002 0,977 0,962 I – 2012 0,962 0,689 0,997 0,965 0,662 II – 2012 1,019 1,199 0,997 1,023 1,222 III – 2012 1,068 1,017 1,016 1,051 1,086 IV – 2012 0,989 1,007 1,010 0,979 0,996 I – 2013 0,965 0,598 0,994 0,971 0,577 II – 2013 0,994 1,301 1,001 0,994 1,294 III – 2013 1,023 1,082 1,009 1,013 1,107 IV – 2013 1,028 1,007 1,007 1,021 1,036 I – 2014 1,011 0,628 0,997 1,013 0,635 II – 2014 1,006 1,155 1,002 1,003 1,162 III – 2014 0,994 1,060 1,000 0,994 1,054 IV – 2014 1,004 1,016 1,000 1,004 1,021 I – 2015 0,972 0,799 0,979 0,993 0,776 II – 2015 1,019 1,055 1,014 1,005 1,075 III – 2015 0,988 1,042 0,997 0,992 1,029 IV – 2015 0,990 0,990 0,991 0,999 0,980 Mean 1,002 0,974 1,001 1,001 0,976 Sumber: data diolah Berdasarkan tabel diatas, produktivitas bank umum syariah di Indonesia secara rata-rata mengalami peningkatan terjadi pada triwulan I dan II 2011, triwulan II dan III 2012, triwulan II – IV 2013, triwulan II – IV 2014, dan triwulan II dan III 2015. Sedangkan penurunan produktivitas terjadi pada triwulan IV- 2011, I dan IV-2012, I-2013, I-2014, I-2015, dan triwulan IV-2015. Penurunan terbesar terjadi pada triwulan I-2013 sebesar 0,5777. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada terjadi pada triwulan II-2013 sebesar 1,294. Technical change perubahan teknologi