Definisi Variabel Operasional Pengukuran Efisiensi dan Produktivitas Bank Umum Syariah di Indonesia Menggunakan Pendekatan Parametrik dan Non-Parametrik Periode 2011-2015

A. Deskriptif Variabel Penelitian

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Q1 2011 – Q4 2015 Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviasi Total Cost 32230 7730402 1129651,96 1484923,57 Output Y1 491724 50893511 12756491,97 15179510,98 Y2 5744 7726926 939295,88 1139158,75 Input X1 7260 1685208 260264,26 314342,656 X2 539889 62112879 14137501,14 17156871,07 X3 1031 168541 46258,65 50210,02 Input Price P1 ,003620327 ,055830113 ,01695070080 ,010424496225 P2 ,513178569 1,083003734 ,82069874397 ,064699603796 P3 ,000665922 ,005005321 ,00287503347 ,000956338322 Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia. Dalam jutaan Rupiah, data diolah.

B. Tingkat Efisiensi Biaya dengan SFA

Tingkat efisiensi tiap bank umum syariah diukur dengan Stochastic Cost Frontier menggunakan panel data. Data panel dalam hal ini dimaksudkan untuk mempertimbangkan periode pengamatan suatu bank dan akan menghasilkan tingkat efisiensi yang didasarkan pada kurun waktu penelitian, yaitu selama periode triwulan pertama 2011 hingga triwulan keempat 2015. Tingkat efisiensi tersebut dianalisis dari model fungsi biaya dengan variabel dependen Total Cost, input yang terdiri dari harga Biaya Personalia P1, harga Dana Pihak Ketiga P2, dan harga Biaya Bagi Hasil P3, sedangkan variabel output yang digunakan yaitu Total Pembiayaan Y1 dan Pendapatan Operasional Y2. Setiap variabel menggunakan data rasio terhadap total aset. Fungsi biaya yang dihasilkan adalah dalam bentuk model frontier yang merupakan model translog bukan sebuah model linear atau garis lurus, oleh karena itu semua variabel dalam penelitian ini yaitu TC, P1, P2, P3, Y1, dan Y2 diubah dalam bentuk ln 44 Dengan meregresi model SFA yang dirumuskan sebagai berikut: ln C i = f ln X ji , ln Y ki + e i …………....………………… 4.1 Di mana Ci adalah total cost untuk waktu ke-i, X adalah input pada waktu ke-i, Y adalah output pada waktu ke-i, dan e adalah error. Dengan menggunakan pendekatan stochastic cost frontier diformulasikan sebagai berikut: ............... 4.2 Dengan menggunakan variabel input dan output yang telah ditentukan kedalam model regresi, maka persamaan SFA dapat dirumuskan kembali menjadi: In TC = α + β 1 InP1 +β 2 InP2 + β 3 InP3 + β 4 InY1 + β 5 InY2 + ε i .. 4.3 Dimana: TC = Total Cost P1 = Biaya Personalia 44 Edy Hartono, “Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia dengan Menggunakan Metode Parametrik Stochastic Frontier Analysis” Tesis Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang, h.51 P2 = Total DPK P3 = Biaya Bagi Hasil Y1 = Total Pembiayaan Y2 = Pendapatan Operasional Dalam pengolhan data dengan regresi, digunakan software pemprograman SPSS 23. Berikut hasil dari efisiensi bank umum syariah. Tabel 4.2 Hasil Estimasi Regresi Berganda BUS Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant ,482 ,376 1,283 ,022 LnP1 ,892 ,031 ,984 28,437 ,000 LnP2 -,536 ,306 -,079 -1,753 ,082 LnP3 ,006 ,056 ,004 ,098 ,922 LnY1 -,293 ,259 -,055 -1,130 ,261 LnY2 -,123 ,024 -,224 -5,131 ,000 a. Dependent Variable: LnTC Bentuk model prediksi tingkat efisiensi biaya bank dapat ditulis sebagai berikut: InTC = 0,482 + 0,892InP1 – 0,536InP2 + 0,006InP3 - 0,293InY1 – 0,123InY2 Dalam persamaan regresi diatas, konstanta TC adalah sebesar 0,482. Artinya, jika variabel input dan output dianggap konstan, maka Bank Umum Syariah akan mengeluarkan biaya minimum untuk tingkat output tertentu yaitu sebesar 1,619309 juta dari total aktiva e x 0,482= 1,619309. Dengan memasukan data-data kedalam rumus 4.2 diatas, diperoleh skor efisiensi biaya Bank Umum Syariah yang terdapat pada grafik berikut. Grafik 4.1 Trend Stochastic Cost Efficiency BUS Sumber: data diolah Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat efisiensi biaya bank umum syariah selama periode penelitian menunjukan trend yang fluktuatif. Skor efisiensi biaya terendah Bank Syariah Mandiri BSM terjadi pada triwulan III 2015 dengan skor 83,2 dan skor tertingginya pada triwulan II 2013 dengan skor 92,2. Bank BNI Syariah BNIS mengalami skor terendah sebesar 76,3 pada triwulan I 2012 dan skor tertinggi sebesar 99,7 pada triwulan II 2015. Skor tertinggi Bank