Pertumbuhan Produktivitas Malmquist Index TFP
oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,118 sedangkan indeks terendah dialami oleh Bank BCA Syariah sebesar 0,773.
Pada triwulan I 2012 terjadi penurunan produktivitas pada semua sampel, produktivitas tertinggi dicapai oleh Bank Bukopin Syariah dengan
skor 0,871, dan terendah oleh Bank Mega Syariah dengan skor 0,468. Pada triwulan II 2012 terjadi peningkatan produktivitas, indeks malmquist
tertinggi dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,550, sedangkan terendah oleh Bank Bukopin Syariah dengan skor 1,047. Produktivitas
tertinggi pada triwulan III 2012 dicapai oleh BCA Syariah dengan skor 1,243, sedangkan terendah oleh BRI Syariah dengan skor 1,003. Secara
rata-rata pada triwulan IV 2012 produktivitas mengalami penurunan, produktivitas tertinggi dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,114,
sedangkan terendah adalah BCA Syariah dengan skor 0,901. Pada triwulan I 2013 terjadi penurunan produktivitas, indeks
tertinggi dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dengan skor 0,704, sedangkan terendah adalah bank BNI Syariah dengan skor 0,477. Pada triwulan II
2013 terjad peningkatan produktivitas, produktivitas tertinggi dicapai oleh bank BNI Syariah dengan skor 1,649, sedangkan terendah adalah Bank
Bukopin Syariah dengan skor 1,032. Malmquist index tertinggi pada triwulan III 2013 dicapai oleh BNI Syariah dengan skor 1,302, sedangkan
terendah oleh Bank Syariah Mandiri dengan skor 0,972. Produktivitas tertinggi pada triwulan IV 2013 dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan
skor 1,133, sedangkan terendah adalah Bank Syariah Mandiri dengan skor 0,980.
Pada triwulan I 2014 terjadi penurunan produktivitas pada semua sampel, produktivitas tertinggi dicapai oleh Bank Bukopin Syariah dengan
skor 0,764 dan terendah oleh Bank Mega Syariah dengan skor 0,493. Produktivitas mengalami peningkatan pada triwulan II 2014, produktivitas
teringgi dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,419, sedangkan terendah oleh Bank Bukopin Syariah dengan skor 1,040. Produktivitas
tertinggi pada triwulan III 2014 dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor1,266 dan terendah oleh Bank Syariah Mandiri dengan skor 0,960.
Secara rata-rata pada triwulan IV 2014 terjadi penurunan produktivitas, produktivitas tertinggi dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,261,
sedangkan terendah oleh Bank Syariah Manidiri dengan skor 0,975. Pada triwulan I 2015 terjadi penurunan produktivitas, indeks
malmquist tertinggi dicapai oleh bank BCA Syariah dengan skor 1,017, sedangkan terendah oleh Bank Mega Syariah dengan skor 0,538.
Produktivitas tertinggi pada triwulan II 2015 dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,452, dan terendah oleh BCA Syariah dengan skor
0,872. Malmquist index tertinggi pada triwulan III 2015 dicapai oleh Bank Mega Syariah dengan skor 1,248, dan terendah oleh bank BRI Syariah
dengan skor 0,958. Pada triwulan IV 2015 secara rata-rata terjadi penurunan produktivitas, produktivitas tertinggi dicapai oleh Bank Mega
Syariah dengan skor 1,051, sedangkan terendah adalah bank BCA Syariah dengan skor 0,902.
Rata-rata selama periode penelitian, diurutkan dari tertinggi hingga terendah indeks produktivitas bank umum syariah adalah Bank Mega
Syariah 1,120, bank BNI Syariah 1,020, bank BCA Syariah 1,006, bank BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah 0,966, terakhir Bank
Syariah Mandiri 0,958. Dengan kata lain, secara rata-rata selama periode pengamatan terdapat tiga bank umum syariah yang mengalami
peningkatan produktivitas ditunjukan dengan skor diatas 1 yaitu Bank Mega Syariah, bank BNI Syariah, dan Bank BCA Syariah. Sedangkan tiga
bank umum syariah lainnya mengalami penurunan yaitu bank BRI Syariah, Bank Bukopin Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
Grafik 4.7 Pertumbuhan Produktivitas BUS
Sumber: data diolah
Berdasarkan grafik diatas, pertumbuhan produktivitas bank umum syariah selama periode pengamatan bergerak secara fluktuatif. Secara rata-
rata bank umum syariah berada pada produktivitas terendahnya pada triwulan pertama di setiap tahun pengamatan, sedangkan peningkatan
produktivitas tertinggi bank umum syariah beragam. Hal ini sejalan dengan kondisi riil dimana arus transaksi kegiatan ekonomi yang tinggi
terjadi pada bulan-bulan menjelang akhir tahun dan mengalami pelambatan arus transaksi pada awal tahun. Hal ini mengindikasikan
bahwa makro ekonomi seperti arus pembelanjaan negara, pembelanjaan swasta, pembayaran tunjangan-tunjangan, dan lain-lainnya memiliki
kontribusi terhadap perkembangan produktivitas bank umum syariah di Indonesia.