Pendekatan Frontier Pengukuran Efisiensi Bank

3. Pendekatan Intermediasi Intermediary Approach

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai intermediator, yaitu merubah dan mentransfer aset-aset keuangan dari surplus unit kepada defisit unit. Input-input lembaga keuangan tersebut meliputi: biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bunga pada deposito, kemudian output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman loans dan investasi keuangan financial investment. Konsekuensi terdapat tiga pendekatan dalam mengukur efisiensi bank adalah perbedaan dalam menentukan input dan output. Perbedaan penentuan input dan output antara pendekatan produksi dan intermediasi adalah dalam memperlakukan simpanan. Simpanan sebagai output pada pendekatan produksi, dikarenakan simpanan merupakan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan bank. Pendekatan intermediasi menganggap simpanan sebagai input. Hal ini disebabkan simpanan yang dihimpun bank akan ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk aset yang menghasilkan terutama pinjaman yang diberikan.

E. Stochastic Frontier Approach SFA

Metode SFA dikembangkan oleh Aigner. Lovell, dan Schmidt 1977. Pada metode SFA biaya dari suatu bank dimodelkan untuk terdeviasi dari cost efficiency frontier-nya akibat adanya random noise dan inefisiensi. Fungsi standar stochastic cost frontier memiliki bentuk umum sebagai berikut: In C i = ƒIn X ji , In Y ki + e i ........................................................ 2.1 Dimana: C i = Total biaya bank n X ji = Input j bank n Y ki = Output k pada bank n e i = Error e i terdiri dari 2 fungsi, yaitu: e i = u i + v i .................................................................................... 2.2 Dimana: u i = faktor error yang dapat dikendalikan v i = faktor error yang bersifat random yang tidak dapat dikendalikan. Diasumsikan bahwa v terdistribusi normal N 0, dan u terdistribusi half- normal, ǀ0, ǀ dimana u it = u i exp -h t-T 3 dan h adalah parameter yang akan diestimasi. Cost Efficiency pada dasarnya mengukur tingkat biaya suatu bank yang dibandingkan dengan bank yang memiliki biaya operasi terbaik best practice bank’s cost yang sama dengan teknologi yang sama. Cost efficiency ini diderivasi dari suatu fungsi biaya, misalkan fungsi biaya dengan bentuk persamaan umum log sebagai berikut: In C = ƒ w,y + e ..................................................................... 2.3 Dengan menggunakan bentuk persamaan stochastic cost frontier maka persamaan biaya dapat dituliskan sebagai berikut: In C = ƒ w,y + In u + In v ....................................................... 2.4 Dimana: C = total biaya atau cost efficiency w = jumlah input y = jumlah output u dan v = error Maka cost efficiency dapat dituliskan sebagai berikut: = =

F. Data Envelopment Analysis DEA

DEA adalah tehnik pemrograman linier yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu organisasi dengan menggunakan sejumlah input dan output sebagai alat evaluasi dan sebagai tolak ukur dalam membuat suatu keputusan. DEA dikembangkan pertama kali oleh Farrell tahun 1957 yang mengukur efisiensi teknik satu input dan satu output menjadi multi input dan multi output, menggunakan kerangka nilai efisiensi relatif sebagai rasio input single virtual input dengan output single virtual output. 31 Menurut Muliaman D. Hadad, Wimboh S., Dhaniel I. dan Eugenia M., pendekatan DEA memiliki beberapa keunggulan yaitu: dapat menggunakan data yang lebih sedikit, lebih sedikit asumsi yang diperlukan 31 Adrian Sutawijaya dan Etty Pu ji Lestari, “Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia Pasca Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.10 No.1 2009, h.56